Pasar Kripto Perlahan Pulih Pasca Crash, Simak Strategi untuk Investor

JAKARTA – Setelah dihantam koreksi tajam yang mengguncang kepercayaan investor, pasar kripto kini menunjukkan sinyal kebangkitan. Meski demikian, volatilitas diperkirakan masih akan membayangi, menandakan periode penuh ketidakpastian bagi aset digital.

Berdasarkan data terkini dari Coinmarketcap pada Senin (13/10) pukul 08.44 WIB, total kapitalisasi pasar kripto terpantau berada di angka US$ 3,73 triliun, menurun 0,23%. Angka ini jauh di bawah puncaknya pekan lalu, tepatnya pada Selasa (7/10/2025), saat kapitalisasi pasar sempat menyentuh US$ 4,14 triliun, mencerminkan penurunan signifikan yang terjadi sebelumnya.

Sementara itu, aset kripto paling dominan, Bitcoin, menunjukkan pemulihan dengan kenaikan 5,15% dalam 24 jam terakhir, mencapai level US$ 115.820. Meskipun demikian, secara mingguan, harga Bitcoin masih mencatat koreksi sebesar 6,55%. Patut diingat, pada Minggu (12/10/2025) lalu, harga Bitcoin sempat berada di kisaran US$ 110.000 hingga US$ 111.000 per koin, sebelum akhirnya kembali menanjak.

Menurut Oscar Darmawan, Chairman Indodax, koreksi tajam yang melanda pasar pada 11-12 Oktober 2025 lalu disebabkan oleh peningkatan risiko makroekonomi dan ketegangan geopolitik global. Ia secara spesifik menyoroti pengumuman kebijakan tarif yang memicu kepanikan dan mengganggu likuiditas pasar secara signifikan.

“Rencana kenaikan tarif impor yang diinisiasi oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap produk-produk asal China, menjadi pemicu utama kepanikan yang melanda pasar global,” jelas Oscar kepada Kontan, Senin (13/10/2025), menguraikan lebih lanjut akar permasalahan.

Tekanan pasar juga diperparah oleh dinamika di pasar berjangka. Oscar menambahkan, “Ketika harga Bitcoin mengalami penurunan drastis, posisi leverage dalam skala besar secara otomatis terlikuidasi, mempercepat tekanan jual.”

Efek domino dari serangkaian likuidasi tersebut mendorong harga Bitcoin jatuh lebih dalam, sebelum akhirnya menemukan titik stabil di kisaran US$ 111.000 per koin, menandai berakhirnya gelombang kepanikan sementara.

Kenaikan perlahan pasar kripto yang terlihat hari ini, menurut Oscar, merupakan indikasi bahwa pasar mulai mencerna informasi dan merespons meredanya ketegangan geopolitik. Ini menunjukkan adanya sedikit kelegaan setelah periode penuh gejolak.

Namun, Oscar juga mengingatkan, “Jika ketegangan geopolitik ini terus berlanjut tanpa resolusi yang jelas, pasar kemungkinan besar masih akan menunjukkan fluktuasi yang signifikan dalam waktu dekat.”

Dalam menghadapi situasi pasar yang masih rentan ini, Oscar menyarankan agar investor kripto meninjau ulang tujuan dan horizon waktu investasi mereka. Ia juga menekankan pentingnya menghindari penggunaan leverage yang berlebihan, serta menganjurkan strategi pembelian bertahap atau dollar cost averaging (DCA) sebagai upaya efektif untuk memitigasi risiko akibat fluktuasi harga yang tak terduga.

Lebih dari sekadar kemunduran, menurut Oscar, koreksi di pasar kripto justru dapat menjadi momentum berharga untuk pembelajaran sekaligus membuka peluang emas bagi para investor jangka panjang yang jeli.

Ia menyimpulkan dengan bijak, “Pasar yang sehat bukanlah pasar yang selalu menanjak, melainkan pasar yang memiliki ketahanan dan kemampuan untuk tetap teguh di tengah berbagai gejolak dan tantangan.”