Ifonti.com JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari ini, Rabu (15/10/2025), dengan tren penguatan yang menjanjikan. Pada pukul 09.09 WIB, IHSG tercatat naik signifikan sebesar 30,484 poin atau 0,38%, mencapai level 8.097,006.
Menurut analisis dari Tasrul Tannar, seorang analis terkemuka dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, pergerakan IHSG saat ini masih berada dalam fase konsolidasi. Untuk perdagangan Rabu (15/10/2025), Tasrul memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 8.006 hingga 8.186, memberikan gambaran potensi fluktuasi yang perlu diwaspadai investor.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah di level 8.066,52, turun 1,95%, setelah sempat bergerak dalam kisaran 7.974,03 hingga 8.284,91. Penurunan ini menandakan adanya tekanan jual yang kuat dan penembusan kanal naik jangka pendek. Volume perdagangan juga meningkat drastis menjadi 464.099.580, jauh di atas rata-rata 393.994.312, yang mengindikasikan distribusi tinggi oleh para investor. Titik support krusial berada di 8.057 (Support 1) dan 8.006 (Support 2), sementara area resistance terdekat yang menjadi target pantulan adalah 8.147 (Resistance 1) dan 8.186 (Resistance 2). Indikator teknikal turut memperkuat sinyal pelemahan; MACD mencatat angka negatif -4.18 / 5.62, RSI di 15.02 dan MFI di 21.33 menunjukkan zona oversold ekstrem, W%R -57.80 menandakan tekanan jual mulai mereda, namun CMO -69.96 menegaskan dominasi tren turun.
Dari perspektif statistik, tren 30 hari menunjukkan pelemahan terarah dengan r-squared 0.75 dan slope 16.17, namun Z-score 1.13 mendekati batas jenuh jual. Selama IHSG mampu bertahan di atas level 8.006, peluang terjadinya technical rebound menuju 8.147–8.186 masih terbuka lebar. Namun, apabila terjadi penembusan ke bawah level tersebut, potensi koreksi lanjutan menuju 7.950–7.900 patut diwaspadai oleh para pelaku pasar.
IHSG Menguat ke 8.097 di Pagi Ini (15/10), MBMA, JSMR, SCMA Jadi Top Gainers LQ45
Selain memberikan panduan teknikal untuk IHSG secara keseluruhan, analis Tasrul Tannar juga menyajikan rekomendasi teknikal untuk sejumlah saham pilihan. Berikut adalah rincian analisis dan rekomendasi saham yang patut dicermati:
1. PT Elang Mahkota Tekhnologi Tbk (EMTK)
Saham EMTK menutup perdagangan sebelumnya dengan pelemahan di level 1.310, turun 5,42%, setelah bergerak di kisaran 1.230–1.370. Hal ini mengindikasikan kuatnya tekanan jual yang terjadi di bawah tren naik sebelumnya. Volume perdagangan melonjak signifikan hingga 260.361.600, jauh di atas rata-rata 139.711.410, menandakan adanya distribusi besar yang juga diikuti oleh tekanan jual dari investor asing (rata-rata pembelian asing 21.626.170 berbanding rata-rata penjualan asing 20.605.533). Area support utama, yang sekaligus menjadi level cut loss, berada di 1.270 (Support 1) dan 1.240 (Support 2). Sementara itu, level resistance yang menjadi target pantulan teknikal berada di 1.335 (Resistance 1) dan 1.365 (Resistance 2). Indikator teknikal menunjukkan pelemahan yang cukup dalam; MACD -24.46 / -12.20 berada di zona negatif, sedangkan MFI 22.46 dan RSI 4.40 berada pada kondisi oversold ekstrem. Meskipun demikian, W%R -71.14 mengindikasikan tekanan jual mulai jenuh, dan CMO -91.20 menegaskan tren turun yang berlebihan, berpotensi memicu technical rebound dalam jangka pendek. Secara statistik, tren 79 hari menunjukkan koreksi terarah dengan r-squared 0.90, correlation 0.90, dan beta 0.85, menandakan pergerakan sejalan dengan pasar. Z-score 1.64, slope 15.13, PVR 6.70, dan VVR 5.62 menggambarkan volatilitas tinggi. Selama harga EMTK bertahan di atas 1.240, peluang rebound menuju 1.335–1.365 masih terbuka. Namun, jika harga menembus ke bawah level ini, potensi koreksi lanjutan menuju 1.200–1.180 perlu diwaspadai.
Pada awal perdagangan Rabu (15/10/2025), saham EMTK dibuka di level Rp 1.325 per saham.
Support : Rp 1.240 – Rp 1.270
Resistance : Rp 1.335 – Rp 1.365
Rekomendasi : Buy on weakness
2. PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO)
Saham AGRO ditutup melemah di harga 222, turun 3,48%, setelah bergerak dalam rentang 220–234. Ini menunjukkan tekanan jual yang masih kuat, berada di bawah tren menengahnya. Volume perdagangan tercatat 28.434.800, di bawah rata-rata 37.967.301, mengindikasikan mulai melemahnya minat beli. Aktivitas investor asing juga cenderung menunjukkan net sell, dengan rata-rata pembelian asing 2.466.190 berbanding rata-rata penjualan asing 1.989.465. Area support vital, yang juga berfungsi sebagai level cut loss, berada di 220 (Support 1) dan 214 (Support 2). Sementara itu, resistance yang menjadi batas pantulan teknikal terletak di 230 (Resistance 1) dan 234 (Resistance 2). Dari sisi indikator teknikal, MACD -1.72 / -0.95 masih negatif, menandakan kelanjutan tren turun. Namun, MFI 5.97 dan RSI 4.97 berada dalam kondisi oversold ekstrem, yang membuka peluang untuk terjadinya technical rebound dalam jangka pendek. W%R -82.25 dan CMO -90.06 semakin memperkuat kondisi jenuh jual, berpotensi memicu pantulan terbatas. Secara statistik, tren 81 hari mencatat r-squared 0.71, correlation 0.90, dan beta 2.19, mengindikasikan pergerakan searah pasar dengan volatilitas tinggi. Z-score 1.05, slope 0.65, PVR 3.78, dan VVR 22.96 menunjukkan tren pelemahan namun masih dalam fase stabil. Selama harga AGRO bertahan di atas 214, peluang rebound menuju 230–234 tetap ada. Namun, jika harga menembus ke bawah, koreksi lanjutan ke 205–200 perlu diwaspadai.
Pada awal perdagangan Rabu (15/10/2025), saham AGRO dibuka di level Rp 222 per saham.
Support : Rp 214 – Rp 220
Resistance : Rp 230 – Rp 234
Rekomendasi : Buy on weakness
3. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
Saham BBTN ditutup melemah di level 1.130, turun 0,88%, setelah bergerak dalam kisaran 1.120–1.160. Kondisi ini menandakan tekanan jual yang masih kuat, berada di bawah tren menengahnya. Volume perdagangan tercatat 28.587.300, sedikit di bawah rata-rata 38.600.609, menunjukkan minat beli yang masih lemah. Aktivitas investor asing cenderung seimbang, dengan rata-rata pembelian asing 4.615.127 dan rata-rata penjualan asing 4.381.970. Area support penting, sekaligus level cut loss, berada di 1.120 (Support 1) dan 1.105 (Support 2). Sementara itu, level resistance yang menjadi area uji pantulan jangka pendek adalah 1.150 (Resistance 1) dan 1.165 (Resistance 2). Indikator teknikal menunjukkan pelemahan yang signifikan; MACD -7.95 / 5.93 masih negatif, sedangkan MFI 7.36 dan RSI 5.91 berada di zona oversold ekstrem, membuka peluang untuk technical rebound yang terbatas. W%R -80.55 dan CMO -88.18 semakin memperkuat kondisi jenuh jual, menandakan potensi pantulan jika muncul akumulasi beli di area bawah. Secara statistik, tren 160 hari menunjukkan arah pelemahan dengan r-squared 0.67, correlation 0.88, dan beta 1.22, mengindikasikan pergerakan sejalan dengan pasar namun dengan volatilitas yang meningkat. Z-score 0.97, slope 2.87, PVR 2.35, dan VVR 6.55 menunjukkan tren menurun disertai fluktuasi tinggi. Selama harga BBTN bertahan di atas 1.105, peluang rebound menuju 1.150–1.165 tetap terbuka. Namun, penembusan ke bawah level tersebut berisiko memperpanjang koreksi menuju 1.080–1.050.
Pada awal perdagangan Rabu (15/10/2025), saham BBTN dibuka di level Rp 1.140 per saham.
Support : Rp 1.105 – Rp 1.120
Resistance : Rp 1.150 – Rp 1.165
Rekomendasi : Trading buy