Investor Asing Serbu GOTO: Siapa Saja yang Borong Saham?

JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), salah satu raksasa emiten teknologi Indonesia, kembali menjadi magnet bagi investor asing. Aksi borong saham GOTO ini intens terjadi menjelang rilis laporan keuangan kuartal III-2025, sebuah momentum penting yang disebut-sebut sebagai katalis utama pendorong aktivitas beli ini. Antusiasme investor asing tampak mencerminkan keyakinan kuat terhadap fundamental perusahaan.

Data broker summary secara jelas menunjukkan investor asing mencatatkan pembelian bersih saham GOTO senilai Rp 31,8 miliar untuk periode 20-24 Oktober 2025. Tren akumulasi ini telah berlangsung dalam dua pekan terakhir. Pada pekan sebelumnya, investor asing juga melakukan beli bersih saham GOTO senilai Rp 73,7 miliar. Dengan demikian, dalam rentang dua minggu, total aliran masuk dana asing ke saham GOTO telah mencapai angka impresif Rp 105,5 miliar, menandakan minat yang berkelanjutan.

Manuver signifikan investor asing ini bertepatan dengan jadwal rilis laporan keuangan kuartal III-2025 yang akan dipublikasikan pada 29 Oktober 2025. Para analis pasar menilai aksi borong saham oleh investor asing ini mencerminkan keyakinan kuat mereka terhadap fundamental GOTO yang semakin kokoh. Gani, Equity Research Analyst OCBC Sekuritas, mengungkapkan adanya ekspektasi tinggi terhadap kinerja GOTO di kuartal ketiga tahun ini. Hal ini didasari oleh rekam jejak GOTO yang konsisten mencetak rekor kinerja positif dalam beberapa kuartal terakhir.

“Ini yang mungkin diantisipasi asing sehingga tidak mau kehilangan momentum,” jelas Gani dalam paparannya, Senin (27/10/2025). Sebagai pengingat, kinerja GOTO di semester pertama tahun 2025 menunjukkan performa yang solid. EBITDA Grup yang disesuaikan tercatat sebesar Rp 427 miliar pada kuartal II-2025. Secara kumulatif, selama periode Januari–Juni 2025, EBITDA Grup yang disesuaikan GOTO bahkan mencapai Rp 820 miliar.

Gani menjelaskan bahwa dengan kinerja impresif di semester I-2025, ada keyakinan kuat bahwa GOTO tidak hanya akan mampu mencapai target bisnisnya, tetapi bahkan berpotensi melampauinya. Terlebih lagi, indikator-indikator kunci seperti EBITDA dan arus kas dari aktivitas operasi telah menunjukkan angka positif. “Artinya GOTO sudah mampu generate cash flow dan bisa sustain operasionalnya,” imbuhnya, menegaskan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan menjaga keberlangsungan operasional.

Segmen Fintech Unggul, Cermati Rekomendasi Saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)

Kinerja keuangan GOTO yang cemerlang di kuartal kedua dan paruh pertama tahun 2025 ini tak lepas dari perbaikan profitabilitas yang signifikan di setiap unit bisnisnya, khususnya di segmen Financial Technology (Fintech). EBITDA yang disesuaikan untuk segmen Fintech berhasil mencapai Rp 88 miliar di kuartal kedua 2025, sebuah lonjakan performa dari kerugian Rp 168 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan solid di bisnis pembayaran konsumen dan pinjaman.

Nilai buku pinjaman konsumen GoTo per Juni 2025 mencapai Rp 6,6 triliun, mencatat pertumbuhan impresif sebesar 90% secara tahunan. Pendapatan dari pinjaman juga melesat menjadi Rp 879 miliar, tumbuh 130% dibandingkan tahun sebelumnya.

Efisiensi Topang Kinerja GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), Cek Rekomendasi Sahamnya

Sementara itu, segmen On Demand Services (ODS) juga tidak kalah gemilang, dengan EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp 328 miliar, melonjak 264% secara tahunan pada periode yang sama.

“Jika tren kinerja yang solid ini terus dipertahankan, bukan tidak mungkin GoTo akan melampaui ekspektasi pasar,” pungkas Gani optimistis.

GOTO Diproyeksi Cetak Kinerja Positif di Kuartal III-2025, Ini Rekomendasi Sahamnya

Ringkasan

Investor asing menunjukkan minat besar terhadap saham GOTO menjelang rilis laporan keuangan kuartal III-2025, dengan pembelian bersih mencapai Rp 105,5 miliar dalam dua minggu terakhir. Aksi beli ini diyakini didorong oleh ekspektasi kinerja positif GOTO, yang konsisten mencetak rekor kinerja positif dalam beberapa kuartal terakhir. Analis melihat ini sebagai indikasi kepercayaan terhadap fundamental GOTO yang semakin kuat.

Kinerja GOTO di semester pertama 2025 menunjukkan perbaikan profitabilitas, terutama di segmen Fintech yang mencapai EBITDA Rp 88 miliar pada kuartal II-2025. Segmen On Demand Services (ODS) juga mengalami pertumbuhan dengan EBITDA mencapai Rp 328 miliar. Kinerja yang solid ini memicu optimisme bahwa GOTO akan melampaui ekspektasi pasar di kuartal III-2025.