Sebuah momen singkat namun penuh tanda tanya telah mencuri perhatian publik, melibatkan seorang pejabat senior Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang namanya kini menjadi perbincangan hangat. Dialah Deni Surjantoro, sosok yang terekam dalam sebuah video viral, tampak ditolak jabat tangannya oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.
Insiden yang terekam jelas dalam video berdurasi 18 detik tersebut, pertama kali diunggah di media sosial X oleh akun @regar_oposisi pada Selasa, 21 Oktober 2025, dan sontak menyulut beragam spekulasi. Dalam rekaman itu, Deni Surjantoro terlihat menyambut kedatangan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang baru turun dari mobil bersama sang istri, Ida Yulidina. Dengan gestur penuh hormat, Deni Surjantoro kemudian menyodorkan tangan kanannya untuk bersalaman. Namun, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa justru tidak menyambut uluran tangan tersebut, seolah mengabaikan Deni, meski sempat menyalami pejabat lain di sekitarnya. Ironisnya, Deni justru hanya disalami oleh Ida Yulidina, istri Menkeu Purbaya.
Video yang cepat menyebar ini sontak memancing berbagai reaksi dari warganet. Sebagian mencoba menafsirkan momen tersebut dengan “khusnudzon”, beranggapan bahwa salam hormat dari Deni Surjantoro mungkin sudah dianggap cukup oleh Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, sehingga jabatan tangan menjadi tidak lagi diperlukan demi efisiensi, seperti yang diungkapkan akun Taufik Nur dan Habibanana. Namun, hingga artikel ini ditulis, baik dari pihak Kementerian Keuangan maupun dari Deni Surjantoro sendiri, belum ada klarifikasi resmi mengenai insiden yang terekam dan menjadi viral ini.
Insiden ini tentu saja membuat publik semakin penasaran akan sosok Deni Surjantoro. Siapakah sebenarnya pejabat Kementerian Keuangan ini? Mari kita telusuri rekam jejak dan harta kekayaannya.
Harta Kekayaan Deni Surjantoro
Berdasarkan laporan di e-LHKPN, Deni Surjantoro tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp1,9 miliar. Laporan terakhirnya disampaikan pada 27 Februari 2025 untuk periodik tahun 2024. Mayoritas aset Deni berasal dari kas yang mencapai Rp1 miliar, diikuti oleh tanah dan bangunan senilai Rp615 juta, kepemilikan kendaraan bermotor Rp166 juta, serta harta bergerak lainnya senilai Rp155 juta. Ini menunjukkan transparansi Deni Surjantoro sebagai pejabat publik yang secara rutin melaporkan asetnya.
Sebagai seorang birokrat yang lahir di Temanggung pada 4 Februari 1973, Deni Surjantoro bukanlah sosok baru di lingkungan Kementerian Keuangan. Sejak tahun 2023, ia dipercaya mengemban amanah sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (BKLI) Kementerian Keuangan. Sebelum menduduki posisi strategis ini, rekam jejaknya terbilang panjang dan penuh pengalaman, termasuk penugasan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kantor Wilayah Bea Cukai Bali, NTB dan NTT, serta Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi. Puncak karier internasionalnya termasuk menjabat sebagai Atase Keuangan di Singapura, menunjukkan kapabilitas dan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Spesialisasi dan Pelatihan Kelas Dunia
Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Deni Surjantoro dikenal sebagai sosok yang mumpuni di berbagai bidang krusial, meliputi Audit, Intelijen, dan Manajemen Risiko. Keahliannya diasah melalui serangkaian pelatihan internasional berkelas dunia. Di bidang Audit, ia mendalami Electronic Data Processing dan Post Clearance Audit Technique di Jepang dan Thailand. Sementara itu, untuk bidang Intelijen, Deni mengikuti pelatihan mendalam seperti Implementation of Border Measures for IPR Protection, Complex Financial Investigation, hingga Counter Terrorism Intelligence di Peru, Thailand, Australia, dan Amerika Serikat. Tidak ketinggalan, keahliannya di bidang Manajemen Risiko terbukti dari partisipasinya dalam studi komparatif dan pelatihan di Belanda, Amerika Serikat, Singapura, dan Korea.
Kompetensinya semakin diperkuat dengan keaktifan dalam forum internasional seperti WCO IT/TI Conference di Azerbaijan dan Strategic Communication Conference di Brussel, Belgia. Bahkan, Deni Surjantoro pernah menuntaskan program kepemimpinan bergengsi, Authentic Leader Development, di Harvard Business School, Amerika Serikat. Latar belakang pendidikan dan karier yang begitu cemerlang ini menempatkannya sebagai pejabat publik yang sangat kompeten dan berpengalaman.
Dengan rekam jejak yang begitu mentereng dan kompetensi yang tak diragukan, insiden “ditolak jabat tangan” yang melibatkan Deni Surjantoro dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ini memang menyisakan banyak pertanyaan. Momen singkat yang terekam kamera tersebut tak pelak mengundang rasa penasaran publik lebih jauh: apa sebenarnya yang terjadi di balik adegan viral ini?
Ringkasan
Deni Surjantoro, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, menjadi sorotan setelah videonya viral di mana ia tampak ditolak jabat tangannya oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Video tersebut memicu spekulasi di kalangan warganet, meskipun belum ada klarifikasi resmi dari pihak Kementerian Keuangan maupun Deni Surjantoro sendiri. Insiden ini membuat publik bertanya-tanya mengenai sosok Deni Surjantoro dan latar belakangnya.
Deni Surjantoro tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp1,9 miliar berdasarkan laporan e-LHKPN tahun 2024. Ia memiliki pengalaman panjang di Kementerian Keuangan, termasuk penugasan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan sebagai Atase Keuangan di Singapura. Selain itu, ia dikenal memiliki spesialisasi di bidang Audit, Intelijen, dan Manajemen Risiko, serta telah mengikuti berbagai pelatihan internasional.