
JAKARTA – Gubernur Federal Reserve (The Fed) Lisa Cook menyampaikan pandangan krusial bahwa risiko terhadap pelemahan pasar tenaga kerja Amerika Serikat saat ini jauh lebih dominan dibandingkan ancaman lonjakan inflasi. Meskipun demikian, Cook belum memberikan kepastian mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed pada pertemuan bulan Desember mendatang.
Dalam forum Brookings Institution, Cook menegaskan bahwa arah kebijakan moneter The Fed ke depan tidaklah berada pada jalur yang sudah pasti. Ia menyoroti peningkatan risiko terhadap kedua mandat utama bank sentral—yaitu menjaga stabilitas harga dan menciptakan lapangan kerja maksimal—yang kini sama-sama menghadapi ketidakpastian. Menurutnya, setiap pertemuan The Fed, termasuk yang akan datang pada Desember, masih terbuka untuk berbagai kemungkinan keputusan.
Pandangan Cook ini konsisten dengan pernyataan dari beberapa pejabat bank sentral lainnya yang juga belum memberikan sinyal pasti mengenai pemangkasan suku bunga The Fed untuk ketiga kalinya secara beruntun pada pertemuan Desember. Sebelumnya, The Fed telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell kala itu menekankan bahwa pemangkasan tambahan masih jauh dari keputusan final, mengingat adanya perbedaan pandangan yang signifikan di internal bank sentral terkait prospek inflasi dan dinamika pasar tenaga kerja.
Melihat ke depan, Cook memperkirakan inflasi akan cenderung bertahan tinggi selama setahun mendatang, terutama akibat dampak kebijakan tarif impor yang digagas Presiden Donald Trump, yang kini mulai meresap ke dalam perekonomian. Kendati demikian, ia menambahkan bahwa efek tarif terhadap harga bersifat sementara. Setelah dampaknya mereda, inflasi diproyeksikan akan kembali mendekati target jangka panjang The Fed sebesar 2%.
Beralih ke kondisi pasar tenaga kerja, Cook mengamati bahwa kenaikan tingkat pengangguran mengindikasikan adanya pelemahan yang moderat. Ia juga menyoroti bahwa perlambatan pertumbuhan lapangan kerja sebagian besar dipicu oleh penurunan pertumbuhan populasi, yang erat kaitannya dengan kebijakan imigrasi. Dalam sesi tanya jawab, Cook mengungkapkan kekhawatiran mendalamnya atas potensi perubahan drastis di pasar tenaga kerja. “Pasar bisa memburuk dengan sangat cepat. Efeknya bisa non-linear, oleh karena itu saya benar-benar mengamati situasi ini dengan sangat hati-hati,” jelasnya, menekankan urgensi pengawasan.
Meskipun demikian, Lisa Cook tetap berpandangan bahwa keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga pada pekan sebelumnya adalah langkah yang tepat. “Saya meyakini bahwa risiko terhadap lapangan kerja jauh lebih besar dibandingkan potensi kenaikan inflasi,” tegasnya. Pada hari yang sama, Presiden The Fed San Francisco Mary Daly juga menyuarakan bahwa para pejabat bank sentral harus tetap terbuka terhadap semua opsi terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga di Desember 2025. Sebaliknya, Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee mengaku lebih mencemaskan inflasi daripada kondisi pasar tenaga kerja, namun ia belum menentukan langkah kebijakan selanjutnya.
Kasus di Mahkamah Agung
Pidato ini menandai penampilan publik perdana Lisa Cook sejak Presiden AS Donald Trump berupaya memberhentikannya dari Dewan Gubernur The Fed pada Agustus lalu. Trump menuduh Cook melakukan penipuan kredit kepemilikan rumah (KPR). Cook, sebagai respons, mengajukan gugatan terhadap keputusan tersebut, dan kini kasus penting ini telah bergulir ke Mahkamah Agung AS, dengan jadwal sidang ditetapkan pada Januari 2026.
Mahkamah Agung sendiri telah menolak permintaan Trump untuk segera memberhentikan Cook sebelum proses sidang dimulai. Konflik hukum ini secara luas dipandang sebagai ujian krusial terhadap independensi The Fed dari segala bentuk campur tangan politik Gedung Putih.
Dalam pidatonya, Cook secara tegas menolak untuk mengomentari kasus hukum yang sedang dihadapinya secara mendalam. “Pertanyaan-pertanyaan terkait perkara ini dan implikasinya terhadap The Fed telah dibahas secara luas di publik. Mengingat proses hukum masih berlangsung, saya tidak akan memberikan komentar lebih jauh,” pungkasnya.
Meski didera tekanan politik yang intens, Cook menegaskan komitmennya yang teguh untuk terus menjalankan tugasnya sebagai pejabat publik. “Saya sama sekali tidak menyesal berada dalam sorotan besar sebagai pejabat publik. Saya sangat termotivasi oleh sejarah keluarga saya yang memiliki keterlibatan kuat dalam gerakan hak sipil,” tuturnya. Ia menggarisbawahi bahwa menjaga independensi The Fed adalah sebuah prinsip fundamental yang patut diperjuangkan tanpa kompromi.