Emas Antam Terbang? Pekan Depan Diprediksi Sentuh Rp2,39 Juta!

Ifonti.com – Pasar harga emas diproyeksikan akan menunjukkan pergerakan yang terbatas sepanjang pekan depan. Hal ini utamanya dipengaruhi oleh sentimen global yang dinamis serta fluktuasi nilai tukar mata uang yang terjadi. Analis pasar komoditas terkemuka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi bahwa pergerakan harga emas dunia dan emas domestik akan cenderung berada dalam rentang yang moderat.

Menurut analisis Ibrahim, secara teknikal, harga emas global memiliki potensi melemah dengan level dukungan pertama berada di USD 3.994 per troy ounce. Jika tekanan jual berlanjut, level dukungan kedua diperkirakan akan menyentuh USD 3.887 per troy ounce. Sebaliknya, peluang penguatan terlihat menuju level resistansi pertama di USD 4.063 per troy ounce, dengan potensi mencapai resistansi kedua mendekati USD 4.133 per troy ounce. Secara keseluruhan, Ibrahim memperkirakan rentang pergerakan harga emas internasional pada pekan depan akan berkisar antara USD 3.837 hingga USD 4.133 per troy ounce.

Adapun untuk harga emas dunia pada Sabtu pagi tercatat pada posisi USD 4.001,30 per troy ounce. Ibrahim menegaskan bahwa dinamika pasar komoditas ini akan senantiasa dipengaruhi oleh isu-isu makroekonomi global yang berkembang, di samping sentimen nilai tukar rupiah yang juga memainkan peran penting dalam menentukan arah pergerakan investasi emas di pasar lokal.

Sementara itu, di pasar tanah air, harga logam mulia ditutup pada level Rp2.299.000 per gram pada akhir pekan lalu. Ibrahim menilai bahwa harga emas domestik berpotensi bergerak dalam rentang yang cukup lebar, yaitu antara Rp2.200.000 hingga Rp2.390.000 per gram selama pekan depan. Prediksi ini memberikan gambaran bagi para investor emas di Indonesia.

Lebih lanjut, Ibrahim menjelaskan bahwa pada awal pekan, khususnya Senin, level resistansi pertama bagi harga emas di Indonesia dapat mencapai Rp2.320.000. Untuk potensi kenaikan sepanjang satu minggu penuh, tidak menutup kemungkinan harga bisa menyentuh level tertinggi di Rp2.390.000 per gram. Prediksi ini didasarkan pada analisis mendalam terhadap kondisi pasar dan faktor-faktor pendorongnya.

Sebelumnya, laporan dari Reuters menunjukkan bahwa harga emas dunia mengalami kenaikan signifikan. Penguatan ini dipicu oleh pelemahan nilai dolar AS dan meningkatnya ketidakpastian seputar potensi penutupan pemerintahan AS, yang secara otomatis meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Bersamaan dengan itu, indeks Wall Street diperkirakan menghadapi penurunan mingguan yang tajam, semakin mendorong minat investor pada emas.

Secara rinci, harga emas spot melonjak 0,7 persen, mencapai USD 4.005,21 per troy ounce. Di sisi lain, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga naik 0,5 persen dan ditutup pada USD 4.009,80 per troy ounce. Kenaikan ini mengindikasikan bahwa emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor di tengah gejolak pasar.

Pasar saham yang didominasi oleh perusahaan teknologi masih bersiap menghadapi penurunan mingguan terbesar dalam tujuh bulan terakhir, menyusul kekhawatiran investor mengenai keberlanjutan reli saham kecerdasan buatan (AI). Pelemahan dolar AS menjadikan emas batangan yang dihargai dalam dolar menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya. Emas secara historis dianggap sebagai lindung nilai selama periode ketidakpastian dan cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah, menegaskan posisinya sebagai investasi emas yang strategis.

Akibat penutupan pemerintahan AS yang menunda penerbitan laporan penggajian non-pertanian bulanan, para pedagang beralih fokus pada data sektor swasta. Data ini menunjukkan adanya kehilangan pekerjaan pada bulan Oktober, memberikan petunjuk penting bagi pasar untuk mengukur kemungkinan pemotongan suku bunga Federal Reserve (Fed) lagi pada tahun ini, yang juga akan memengaruhi pergerakan harga emas.

Ringkasan

Analis memprediksi harga emas dunia dan domestik akan bergerak moderat pekan depan, dipengaruhi sentimen global dan fluktuasi nilai tukar. Secara teknikal, harga emas global berpotensi melemah dengan level dukungan pertama di USD 3.994 per troy ounce, sementara resistansi pertama di USD 4.063 per troy ounce.

Di pasar domestik, harga emas berpotensi bergerak antara Rp2.200.000 hingga Rp2.390.000 per gram. Kenaikan harga emas global dipicu pelemahan dolar AS dan ketidakpastian penutupan pemerintahan AS, meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.