WIKA Divestasi: 3 Pilar Rencana Jitu Hingga 2027, Simak!

Ifonti.com JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terus memacu upaya penyehatan keuangan dan transformasi bisnisnya, sebuah langkah krusial yang juga mencakup divestasi aset strategis. Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menegaskan bahwa perseroan berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan tiga pilar transformasi utama hingga tahun 2026.

Pilar transformasi WIKA yang pertama adalah fokus pada pemilihan kontrak proyek yang menawarkan margin optimal dan termin pembayaran yang berkelanjutan, terutama dari sisi arus kas. Perusahaan juga berupaya memperkuat efisiensi harga pokok penjualan (HPP) melalui penerapan lean construction yang lebih intensif. Agung Budi Waskito menjelaskan, “Kami memang mulai selektif di dalam memilih proyek. Untuk memperbaiki arus kas, kami harus mencari proyek-proyek yang monthly payment, sehingga cash flow WIKA tidak tertekan,” seperti disampaikannya dalam Public Expose WIKA.

WIKA Targetkan Nilai Kontrak Baru Tahun 2026 Bisa Lebih dari Rp 20 Triliun

Pilar kedua berpusat pada kelanjutan rencana divestasi atas anak usaha WIKA dan perusahaan asosiasi yang tidak termasuk dalam kategori inti bisnis perseroan. Seiring dengan itu, WIKA juga akan secara proaktif menjalankan program perbaikan kinerja bagi anak usaha dan perusahaan asosiasi lainnya untuk mengakselerasi pemulihan dan mengoptimalkan kontribusi dividen kepada induk perusahaan.

Adapun pilar ketiga melibatkan renegosiasi tenor pinjaman dan upaya penurunan tingkat bunga, yang diselaraskan dengan Cash Flow Available for Debt Service (CFADS) atau arus kas yang tersedia untuk layanan utang. Strategi ini juga mencakup pengurangan potensi kerugian dengan melepaskan kendali WIKA atas aset-aset non-core, guna meminimalkan eksposur risiko. Agung Budi Waskito menekankan kembali, “Kami fokus kepada tiga pilar transformasi utama yang akan kami implementasikan di akhir 2025 maupun di 2026,” menandaskan keseriusan perseroan dalam perbaikan menyeluruh.

Bergeser ke ranah divestasi jalan tol, Agung Budi Waskito memaparkan bahwa saat ini WIKA memiliki kepemilikan di empat ruas tol. Salah satunya adalah Tol Serang-Panimban, di mana WIKA memiliki saham mayoritas sekitar 85%. Namun, jalan tol ini belum menjadi target divestasi dalam waktu dekat lantaran proses konstruksi yang masih berlangsung. Hingga kini, baru Seksi I sepanjang 20 kilometer (km) dari Serang menuju Rangkasbitung yang telah beroperasi. Seksi II Tol Serang-Panimban ditargetkan beroperasi pada pertengahan tahun 2026, sementara Seksi III diharapkan rampung pada tahun 2027.

 
WIKA Chart by TradingView
 

Dengan proyeksi penyelesaian pembangunan hingga tahun 2027, WIKA menegaskan belum ada rencana untuk mendivestasikan Tol Serang-Panimban dalam dua tahun ke depan. Berbeda halnya dengan proyek-proyek jalan tol lain yang dimiliki WIKA dengan porsi kepemilikan minoritas. Rencana pelepasan kepemilikan pada ruas-ruas ini didorong oleh realisasi lalu lintas harian (LHR) yang masih berada di bawah target yang ditetapkan.

Ruas-ruas tol yang dimaksud untuk didivestasi adalah Tol Balikpapan-Samarinda, Tol Manado-Bitung, serta satu jalan tol yang berlokasi di Jawa Barat. Mengenai tol di Jawa Barat, Agung Budi Waskito mengonfirmasi, “Untuk yang tol yang di Jawa Barat ini sedang berproses [divestasi], tapi kami belum bisa menyampaikan kira-kira siapa yang akan membeli,” mengindikasikan bahwa proses negosiasi tengah berjalan.

Ringkasan

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sedang menjalankan transformasi bisnis dengan fokus pada tiga pilar utama hingga tahun 2026. Pilar pertama adalah pemilihan kontrak proyek dengan margin optimal dan pembayaran berkelanjutan serta efisiensi harga pokok penjualan. Pilar kedua berpusat pada divestasi anak usaha dan perusahaan asosiasi non-inti, serta perbaikan kinerja anak usaha untuk meningkatkan dividen.

Pilar ketiga melibatkan renegosiasi tenor pinjaman dan penurunan tingkat bunga yang diselaraskan dengan arus kas, serta pelepasan aset non-core untuk meminimalkan risiko. WIKA belum berencana mendivestasikan Tol Serang-Panimban dalam waktu dekat karena konstruksi masih berlangsung, namun akan mendivestasi Tol Balikpapan-Samarinda, Tol Manado-Bitung, dan satu tol di Jawa Barat.