Ifonti.com JAKARTA. Pergerakan kurs rupiah spot menunjukkan pelemahan di awal perdagangan Selasa (18/11/2025) pagi. Tepat pukul 09.13 WIB, rupiah terpantau berada di level Rp 16.756 per dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini mencerminkan penurunan sebesar 0,12% dari posisi penutupan sehari sebelumnya yang tercatat pada Rp 16.736 per dolar AS.
Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah tren yang sama di pasar Asia. Mayoritas mata uang di kawasan tersebut turut menghadapi tekanan dan menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS pada pagi ini. Won Korea dan ringgit Malaysia menjadi yang paling terpuruk, masing-masing melemah signifikan sebesar 0,45%. Disusul kemudian oleh rupiah dengan pelemahan 0,12%, dolar Taiwan turun 0,10%, peso Filipina 0,06%, baht Thailand 0,04%, yuan China 0,02%, dan dolar Hong Kong 0,01%.
Namun, tidak semua mata uang di Asia senasib. Ada pengecualian pada yen Jepang dan dolar Singapura yang justru menunjukkan penguatan tipis terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,01%, sementara dolar Singapura mencatat kenaikan 0,008%.
Rupiah Berpeluang Melemah, Tertekan Sentimen RDG BI dan Ekspektasi Kebijakan The Fed
Di sisi lain, pergerakan indeks dolar (DXY) yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama global menunjukkan sedikit penurunan. Indeks tersebut tercatat berada di level 99,53, sedikit melemah dari posisi 99,58 pada hari sebelumnya. Penurunan indeks dolar ini memberikan konteks terhadap pelemahan sebagian besar mata uang Asia di hadapan dolar AS hari ini.