
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi pada penutupan perdagangan Selasa (25/11/2025), melemah sebesar 0,56% ke level 8.521,88. Pelemahan ini terjadi di tengah sentimen positif dari bursa global dan regional Asia yang mayoritas menghijau, serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, menjelaskan bahwa pasar saat ini tengah mencerna pernyataan dari dua pejabat The Fed, John Williams dan Christopher Waller. Keduanya memberikan sinyal dukungan terhadap potensi pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada bulan Desember 2025. Akibatnya, probabilitas pemangkasan suku bunga oleh The Fed melonjak signifikan menjadi sekitar 69%, meningkat tajam dari angka 44% pada pekan sebelumnya.
Lebih lanjut, Nafan menambahkan bahwa pelaku pasar juga menantikan rilis data makroekonomi penting dari Amerika Serikat, seperti Indeks Harga Produsen (PPI), data penjualan ritel, dan angka produksi industri. Data-data ini akan menjadi pertimbangan penting yang dapat mempengaruhi arah kebijakan moneter The Fed di masa mendatang. “Pelaku pasar juga menunggu rilis sejumlah data makroekonomi penting seperti PPI, penjualan ritel, dan produksi industri AS, yang dapat mempengaruhi arah kebijakan moneter The Fed ke depan,” ujar Nafan kepada Kontan, Selasa (25/11/2025).
IHSG Melemah 0,56% ke 8.521 pada Selasa (25/11), AMMN, BBRI, EMTK Top Losers LQ45
Selain faktor eksternal, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh undangan Presiden AS Donald Trump kepada Presiden China Xi Jinping untuk melakukan kunjungan ke Amerika Serikat pada akhir tahun. Langkah ini diharapkan dapat meredakan ketegangan perang dagang yang selama ini menjadi perhatian pasar.
Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari rencana kebijakan baru yang tengah disiapkan oleh Kementerian Keuangan. “Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa tengah menyiapkan aturan yang difokuskan untuk memperkuat sektor manufaktur nasional. Ada pergeseran fokus dari konsumsi dan ekspor komoditas menuju hilirisasi dan peningkatan nilai tambah,” jelasnya, menunjukkan adanya upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Untuk proyeksi perdagangan pada hari Rabu (26/11/2025), Nafan memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang support antara 8.553 dan 8.506, dengan level resistance di antara 8.600 hingga 8.666.
Sementara itu, Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas, memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Ia menilai bahwa pelemahan IHSG pada hari ini lebih disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh para investor, setelah indeks mencapai rekor tertinggi baru pada perdagangan sebelumnya. Meskipun demikian, secara teknikal, Herditya melihat bahwa tren jangka pendek IHSG masih menunjukkan sentimen positif.
Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,25% ke Rp 16.657 per Dolar AS pada Selasa (25/11/2025)
“IHSG masih berada dalam area uptrend. Besok ada peluang rebound dulu,” ujar Herditya, memberikan optimisme bagi para investor. Ia memperkirakan pergerakan indeks akan berada pada level support 8.488 dan resistance 8.536.
Terkait rekomendasi saham, Herditya menyarankan investor untuk mencermati beberapa saham pilihan, yaitu AGII pada rentang harga Rp 1.470 sampai Rp 1.600, ICBP pada level Rp 8.875 hingga Rp 9.300, serta MBMA di area Rp 620 sampai Rp 645.
Ringkasan
IHSG terkoreksi pada 25 November 2025, dipengaruhi oleh sentimen global terkait potensi pemangkasan suku bunga The Fed dan penantian data makroekonomi AS. Selain itu, pasar merespons positif undangan Presiden Trump kepada Presiden Xi Jinping untuk bertemu, serta kebijakan baru pemerintah untuk memperkuat sektor manufaktur dalam negeri.
Para analis memiliki pandangan berbeda terkait penyebab koreksi IHSG. Satu analis berpendapat karena pencernaan pernyataan pejabat The Fed, sementara yang lain menilai akibat aksi ambil untung setelah IHSG mencapai rekor tertinggi. Proyeksi untuk 26 November 2025 menunjukkan potensi rebound dengan level support dan resistance yang berbeda menurut masing-masing analis, dan beberapa saham pilihan direkomendasikan untuk dicermati.