JAKARTA, Ifonti.com – PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) tengah menyiapkan langkah strategis untuk memperluas portofolionya dengan mengakuisisi blok minyak dan gas (migas) baru di luar investasi yang sudah ada di Blok Cepu dan Blok Jabung. Langkah ini menandai ambisi perusahaan untuk memperkuat posisinya di sektor energi.
Sebelumnya, santer terdengar rumor bahwa RATU akan mengakuisisi hak partisipasi (Participating Interest atau PI) di Blok Kasuri, Papua Barat, yang saat ini dikelola oleh Genting Oil. Selain itu, perusahaan juga dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi tiga blok migas lainnya yang berlokasi di Jawa Timur, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Timur.
Direktur Utama Raharja Energi Cepu, Sumantri, mengungkapkan bahwa perusahaannya secara aktif mencari aset migas yang potensial untuk diakuisisi. Namun, karena terikat perjanjian kerahasiaan atau Non-Disclosure Agreement (NDA), RATU belum dapat membeberkan secara spesifik blok migas mana saja yang menjadi target akuisisi. Kerahasiaan ini penting untuk menjaga proses negosiasi tetap berjalan lancar.
Rukun Raharja (RAJA) Kembali Jual Saham Raharja Energi Cepu (RATU)
Lebih lanjut, Sumantri menjelaskan bahwa RATU telah memulai proses akuisisi beberapa aset blok migas potensial, baik melalui negosiasi langsung dengan pemilik PI blok migas yang bersangkutan maupun melalui skema tender yang diadakan oleh pemilik PI. Bahkan, salah satu tender PI blok migas sudah memasuki tahap akhir, dan pengumuman hasilnya diharapkan dalam satu atau dua minggu mendatang.
“Target kami, akhir 2025 atau paling lambat kuartal pertama 2026, sudah ada aset (blok migas) yang bisa diakuisisi,” ujar Sumantri dalam paparan publik yang diselenggarakan pada Rabu, 26 November 2025.
Mengenai pendanaan untuk akuisisi PI blok migas, Sumantri menjelaskan bahwa hal tersebut akan sangat bergantung pada skala aset yang akan diakuisisi. Untuk aset dengan ukuran moderat, RATU dapat memenuhi kebutuhan pendanaan melalui ekuitas internal atau pinjaman perbankan. Namun, jika aset blok migas tersebut berukuran besar, perusahaan akan mempertimbangkan opsi lain, seperti mencari mitra strategis dan membentuk perusahaan patungan, atau mengambil porsi PI yang lebih kecil terlebih dahulu. Fleksibilitas dalam strategi pendanaan ini memungkinkan RATU untuk beradaptasi dengan berbagai peluang investasi.
Direktur Raharja Energi Cepu, Adrian Hartadi, menambahkan bahwa rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio atau DER) RATU saat ini tergolong rendah, yaitu 0,2 kali pada kuartal III-2025. Kondisi keuangan yang sehat ini memberikan keleluasaan bagi RATU untuk mengandalkan pinjaman bank dalam mendukung ekspansi bisnisnya, termasuk akuisisi PI blok migas.
Selain itu, RATU juga membuka peluang untuk menerbitkan surat utang atau obligasi di masa mendatang sebagai alternatif pendanaan untuk ekspansi bisnis. “Mungkin untuk ekspansi di tahun berikutnya bisa diterbitkan bonds,” tandas Adrian.
Sebagai informasi tambahan, saat ini RATU fokus menjadi perusahaan induk dan mengelola investasi di sektor migas melalui PI di Blok Cepu dengan porsi 2,2423% dan Blok Jabung dengan porsi 8%. Langkah akuisisi blok migas baru ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan diversifikasi portofolio.
Ringkasan
PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) sedang aktif mencari blok minyak dan gas (migas) baru untuk diakuisisi, di luar investasi mereka saat ini di Blok Cepu dan Blok Jabung. Perusahaan ini mempertimbangkan berbagai opsi akuisisi, termasuk negosiasi langsung dan tender, dan bahkan sudah mencapai tahap akhir dalam satu proses tender. Target RATU adalah menyelesaikan akuisisi setidaknya satu blok migas baru pada akhir 2025 atau kuartal pertama 2026.
Pendanaan untuk akuisisi akan disesuaikan dengan skala aset, menggunakan kombinasi ekuitas internal, pinjaman bank, atau opsi lain seperti mencari mitra strategis atau menerbitkan obligasi. Dengan rasio utang terhadap ekuitas yang rendah (0,2 kali pada kuartal III-2025), RATU memiliki fleksibilitas keuangan untuk mendukung ekspansi ini. Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk diversifikasi dan pertumbuhan portofolio RATU.