APLN Rugi Membengkak! Kinerja Agung Podomoro Kuartal III 2025 Anjlok


Ifonti.com JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja yang kurang menggembirakan selama periode Januari hingga September 2025.

Emiten properti ini membukukan marketing sales atau pendapatan prapenjualan sebesar Rp 1,24 triliun hingga September 2025. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 1,37 triliun pada September 2024.

Meskipun demikian, kontribusi terbesar terhadap marketing sales APLN berasal dari segmen rumah tapak. Proyek-proyek unggulan seperti Podomoro Park Bandung, Bukit Podomoro Jakarta, dan Podomoro Golf View menunjukkan daya serap pasar yang kuat. Hal ini mengindikasikan bahwa permintaan terhadap hunian landed masih cukup tinggi di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Justini Omas, Corporate Secretary PT Agung Podomoro Land Tbk, mengungkapkan bahwa permintaan terhadap hunian tapak masih menunjukkan tren positif seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal.

Agung Podomoro Land (APLN) Catat Marketing Sales Rp 881 Miliar pada Semester I-2025

Menyadari adanya perubahan daya beli masyarakat, APLN menerapkan strategi penjualan yang lebih adaptif. Salah satunya adalah dengan menawarkan unit-unit rumah berukuran lebih compact. Strategi ini memungkinkan APLN untuk menawarkan harga yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas dan nilai kawasan.

APLN tetap optimis terhadap prospek penjualan dan pendapatan usaha pada kuartal IV 2025. Perusahaan meyakini bahwa momentum perayaan Natal dan liburan akhir tahun akan menjadi katalis positif, terutama bagi sektor perhotelan dan pusat perbelanjaan yang mereka kelola.

Justini menambahkan bahwa berbagai stimulus yang diberikan pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen untuk melakukan transaksi dan investasi di sektor properti.

APLN percaya bahwa dukungan penuh dari pemerintah, baik melalui stimulus pajak maupun suku bunga rendah, akan memberikan dorongan bagi pertumbuhan penjualan properti hingga akhir tahun. Momentum Natal dan liburan akhir tahun juga diharapkan memberikan dampak positif bagi bisnis mal dan hotel milik APLN di berbagai kota di Indonesia.

Saham Eks MSCI Mulai Stabil, Begini Kata Analis

Secara keseluruhan, APLN mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 2,64 triliun per 30 September 2025. Angka ini mengalami koreksi sebesar 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,77 triliun.

Meskipun demikian, pengakuan penjualan justru mengalami kenaikan menjadi Rp 1,65 triliun, atau tumbuh 1,2% dibandingkan kuartal III 2024 sebesar Rp 1,63 triliun. Sementara itu, pendapatan berulang dari sektor perhotelan dan mal tercatat sebesar Rp 988,8 miliar, mengalami penurunan sebesar 13,3% dari Rp 1,14 triliun.

Koreksi tipis pada kinerja perusahaan tahun ini disebabkan oleh penjualan hotel Pullman Ciawi Vimala Hills pada akhir tahun 2024. Penjualan aset bernilai tinggi ini justru memperkuat fundamental bisnis perusahaan, terutama melalui percepatan pelunasan utang.

Sayangnya, APLN membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, atau rugi bersih, sebesar Rp 57,95 miliar pada kuartal III 2025. Kerugian ini lebih besar dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 41,34 miliar pada kuartal III 2024.

Ringkasan

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan penurunan marketing sales menjadi Rp 1,24 triliun hingga September 2025, dibandingkan Rp 1,37 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun demikian, segmen rumah tapak, terutama proyek seperti Podomoro Park Bandung, memberikan kontribusi terbesar. APLN menerapkan strategi penjualan adaptif dengan menawarkan unit rumah compact untuk menyesuaikan diri dengan perubahan daya beli masyarakat dan tetap optimis terhadap kuartal IV 2025 dengan momentum Natal dan liburan akhir tahun.

Secara keseluruhan, penjualan dan pendapatan usaha APLN mencapai Rp 2,64 triliun, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun pengakuan penjualan naik 1,2%, pendapatan dari perhotelan dan mal turun 13,3% akibat penjualan hotel Pullman Ciawi Vimala Hills. APLN mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 57,95 miliar pada kuartal III 2025, lebih besar dari kerugian pada periode yang sama tahun sebelumnya.