SBN Ritel 2026: Proyeksi Kenaikan & Peluang Investasi Menarik!

Ifonti.com – JAKARTA. Prospek cerah menanti Surat Berharga Negara (SBN) ritel di tahun 2026. Diprediksi, penerbitan instrumen investasi ini akan semakin meningkat, didorong oleh inklusi keuangan yang merambah semakin luas di berbagai lapisan masyarakat.

Suminto, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, mengungkapkan bahwa realisasi penerbitan SBN ritel pada tahun 2025 mencapai angka yang menggembirakan, yakni sekitar Rp 153 triliun. Capaian ini melampaui realisasi tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp 148 triliun, meskipun frekuensi dan jumlah seri penerbitannya sama.

Lonjakan permintaan dari investor ritel domestik menjadi motor utama peningkatan ini. Beberapa kali penerbitan SBN ritel bahkan mengalami *upsize*, yaitu penambahan kuota, dan kuota tersebut ludes sebelum masa penawaran berakhir. Solidnya permintaan ini tetap terjaga, meskipun imbal hasil yang ditawarkan cenderung menurun seiring dengan tren penurunan suku bunga di pasar.

“Pada tahun 2026, sejalan dengan meningkatnya literasi keuangan dan pendalaman pasar, kami optimis penerbitan SBN ritel akan terus bertumbuh,” kata Suminto kepada Kontan, Jumat (5/12/2025).

Penjualan SBN Ritel Capai Rp 153 Triliun di Tahun 2025

Lebih lanjut, Suminto menjelaskan bahwa prospek perekonomian Indonesia yang menjanjikan, dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, juga akan menjadi faktor pendukung yang signifikan bagi SBN ritel di tahun mendatang. Adapun seri-seri SBN ritel yang akan diterbitkan pada tahun 2026 diproyeksikan tetap sama dengan tahun sebelumnya, meliputi Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Saving Bond Ritel (SBR), Sukuk Ritel (SR), Sukuk Tabungan (ST), dan Sukuk Wakaf Ritel (SWR).

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memprediksi bahwa kecenderungan reinvestasi pada tahun 2026 akan sangat tinggi. Pola yang terlihat pada tahun 2025 menunjukkan bahwa investor ritel dengan antusias menyerap setiap seri SBN yang ditawarkan.

Banyak investor ritel yang memiliki orientasi “simpan sampai jatuh tempo”, sehingga dana hasil penebusan umumnya kembali dialokasikan ke seri ritel berikutnya, terutama jika kalender penerbitan berdekatan dengan tanggal jatuh tempo seri-seri sebelumnya.

Josua menambahkan bahwa nilai realisasi pembelian ORI, SR, SBR, dan ST pada tahun 2025 yang besar menjadi indikasi kuat bahwa terdapat kolam dana ritel yang siap berputar kembali pada tahun 2026. Terlebih lagi, jika kupon ritel tetap kompetitif dibandingkan dengan suku bunga simpanan bank.

“Kombinasi penurunan suku bunga, pasar primer yang dalam, dan basis ritel yang semakin luas menjadi tiga pilar utama yang menopang minat terhadap SBN ritel pada tahun 2026,” pungkas Josua kepada Kontan, Jumat (5/12/2025).

Penerbitan dan Daya Tarik SBN Ritel Tetap Semarak Hingga 2026

Ringkasan

Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel diprediksi akan terus meningkat di tahun 2026, didorong oleh inklusi keuangan dan tingginya permintaan dari investor ritel domestik. Realisasi penerbitan SBN ritel pada tahun 2025 mencapai Rp 153 triliun, melampaui tahun sebelumnya, dengan kecenderungan *upsize* pada beberapa seri karena tingginya minat investor. Prospek perekonomian Indonesia yang menjanjikan juga menjadi faktor pendukung utama.

Seri-seri SBN ritel yang akan diterbitkan pada tahun 2026 diproyeksikan tetap sama seperti tahun sebelumnya, termasuk ORI, SBR, SR, ST, dan SWR. Kecenderungan reinvestasi diperkirakan akan tinggi, dengan dana hasil penebusan dialokasikan kembali ke seri ritel berikutnya. Kombinasi penurunan suku bunga, pasar primer yang dalam, dan basis ritel yang semakin luas menopang minat terhadap SBN ritel.