BI-Fast diduga jadi penyebab peretasan Rp 200 miliar, Bank Indonesia buka suara

Ifonti.com JAKARTA. Bank Indonesia (BI) turut buka suara terkait mencuatnya kasus peretasan dana hingga Rp 200 miliar yang terjadi di beberapa bank. Di mana, peretasan tersebut diduga dilakukan melalui layanan milik BI, yaitu BI-Fast.

Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan pihaknya terus mencermati perkembangan penanganan kasus fraud berupa aktivitas transfer ilegal atas dana di beberapa bank yang kasusnya saat ini tengah ditangani oleh pihak berwajib.

“Perbankan yang terkait dalam kasus ini, telah diminta untuk melakukan penguatan prosedur pengamanan transaksi,” ujar Ramdan dikutip dalam keterangannya, Selasa (9/12/2025).

BI Proyeksi Pertumbuhan Transaksi Ritel BI-Fast Melambat hingga 2027

Lebih lanjut, ia menegaskan BI dan industri sistem pembayaran terus berupaya memperkuat keamanan dan keandalan sistem pembayaran nasional dan keberlanjutan transformasi digital di sektor keuangan.

Ramdan menyebutkan beberapa hal yang dilakukan adalah memperkuat tata kelola TI, keandalan teknologi, asesmen keamanan, implementasi fraud detection system, kesiapan respons dalam hal terjadi insiden, mekanisme audit, serta peningkatan perlindungan konsumen. 

Ia juga menegaskan layanan BI-Fast dikembangkan dan dioperasikan sesuai standar operasional dan keamanan yang berlaku. Di mana, pengiriman instruksi transaksi dari bank ke BI telah dilengkapi dengan pengamanan yang memadai melalui jaringan komunikasi yang aman.

Namun demikian, Ramdan mengingatkan peserta BI-Fast perlu memperhatikan pengamanan yang dilakukan di sisi internal termasuk dalam penggunaan penyelenggara penunjang. Sesuai dengan prinsip keamanan teknologi informasi, ketahanan suatu sistem dilihat dari titik terlemah dari komponen-komponen yang membentuk sistem tersebut.

Transaksi BI-Fast di BNI Tumbuh 47% per September, Ditopang Kanal Digital

Dengan pemenuhan standar internasional dalam layanan BI-Fast, Ramdan mengimbau masyarakat untuk tidak ragu dan dapat terus bertransaksi dengan BI Fast, serta memanfaatkan instrumen pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman dan andal. 

“Masyarakat juga kami imbau untuk selalu memeriksa kembali data transaksi, menjaga kerahasiaan PIN dan OTP, serta memanfaatkan fitur notifikasi untuk memantau aktivitas rekening,” tandasnya.