Wall Street menguat usai The Fed pangkas suku bunga

Indeks saham Amerika Serikat, Wall Street, kompak menguat pada penutupan perdagangan Rabu (10/12), sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS melanjutkan tren penurunan. Pergerakan pasar dipicu keputusan Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dan memberi sinyal jeda pemangkasan lebih lanjut.

Dikutip dari Reuters, Kamis (11/12), Dow Jones melonjak 1,16 persen ke 48.112,12. S&P 500 naik 0.74 persen menjadi 6.891,18, sementara Nasdaq menguat 0,43 persen ke 23.678,63.

Proyeksi terbaru bank sentral menunjukkan pembuat kebijakan masih memperkirakan hanya satu kali pemangkasan suku bunga pada 2026, tidak berubah dari perkiraan sebelumnya.

Namun, ketidakpastian meningkat karena minimnya data ekonomi akibat penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan. Laporan pekerjaan November baru akan dirilis 16 Desember, disusul data inflasi dua hari kemudian.

“Pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sudah banyak diperkirakan dan proyeksi ekonomi tetap optimis. Saya akan melihat ini sebagai pernyataan yang agak lunak dan hati-hati,” ujar Kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, Peter Cardillo.

Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan kebijakan saat ini berada dalam posisi yang memungkinkan respons cepat terhadap perkembangan ekonomi. Meski demikian, ia tak memberikan petunjuk apakah pemangkasan tambahan akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sejalan dengan ekspektasi pasar terhadap kebijakan The Fed, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama. Indeks Dolar turun 0,23 persen ke 98,99. Euro menguat 0,26 persen ke USD 1,1655, sedangkan dolar melemah 0,17 persen ke 156,6 yen Jepang.

Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun turun 4,1 basis poin menjadi 4,145 persen.