Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Selasa (12/8)

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat signifikan sebesar 0,96% pada penutupan perdagangan Senin (11/8/2025), mengakhiri hari di level 7.605,92. Penguatan ini didorong oleh berbagai faktor fundamental dan teknikal yang menarik perhatian investor.

Menurut Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas, laju positif IHSG sebagian besar dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Di sisi domestik, pergerakan IHSG disokong kuat oleh kinerja impresif sektor properti dan perbankan, yang masing-masing melonjak 2,58% dan 1,57%. Herditya menegaskan, “Pergerakan big banks mendominasi penguatan IHSG dan juga adanya inflow asing pada sepekan kemarin,” menggarisbawahi peran strategis bank-bank besar dan masuknya dana investor asing.

Senada, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menambahkan bahwa IHSG juga terdorong oleh penguatan indeks bursa global. Sentimen positif ini muncul di tengah ekspektasi pasar akan potensi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Fed, pada bulan September mendatang. Namun, pasar masih menantikan kepastian perpanjangan penundaan tarif AS-Tiongkok yang akan berakhir pada 12 Agustus 2025.

Selain itu, pasar modal domestik masih diliputi euforia atas masuknya beberapa saham unggulan ke dalam Morgan Stanley Capital Index (MSCI) kategori Global Standard dan Small Cap. Sebagai informasi, pada Kamis (7/8), MSCI secara resmi memasukkan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) ke dalam Global Standard Index, memberikan dorongan sentimen positif bagi investasi di pasar lokal.

Alrich juga mencatat bahwa data penjualan ritel domestik untuk bulan Juni 2025 turut memengaruhi penguatan IHSG, meskipun tercatat tumbuh melambat sebesar 1,3% secara tahunan (YoY) dibandingkan 1,9% YoY di Mei 2025.

Dari sisi analisis teknikal, Alrich Paskalis Tambolang menjelaskan bahwa indikator Stochastic RSI membentuk golden cross di area oversold, ditambah dengan penyempitan jarak antara garis MACD dan garis sinyal. Kombinasi ini mengindikasikan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dan menguji level 7.680 pada perdagangan Selasa (12/8/2025).

Di tengah dinamika eksternal, investor juga akan mencermati data penting seperti tingkat pengangguran di Inggris bulan Juni 2025 yang diperkirakan stabil di kisaran 4,7%. Fokus utama lainnya adalah data inflasi CPI dari AS bulan Juli, yang diperkirakan naik menjadi 2,8% YoY dari 2,7% di bulan Juni 2025. Sementara itu, inflasi inti diperkirakan meningkat menjadi 3% dari 2,9% di Juni 2025.

Tren inflasi AS yang cenderung meningkat sejak Juni 2025 ini, yang menjauhi target 2% The Fed, berpotensi menjadi faktor negatif dan menekan harapan pasar akan penurunan suku bunga The Fed. Meskipun demikian, Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG berpeluang kembali menguat pada perdagangan Selasa (12/8/2025), dengan level support 7.559 dan resistance 7.639.

Untuk panduan investasi, Herditya merekomendasikan saham PT Paramita Arthama Tbk (DOOH) pada rentang support Rp 167 dan resistance Rp 171, PT Elnusa Tbk (ELSA) dengan support Rp 492 dan resistance Rp 500, serta PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) dengan support Rp 352 dan resistance Rp 382. Sementara itu, Alrich menyarankan investor untuk mempertimbangkan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Ringkasan

IHSG berhasil menguat signifikan pada perdagangan Senin, didorong oleh penguatan Rupiah, kinerja sektor properti dan perbankan, serta inflow asing. Sentimen positif juga dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan masuknya saham unggulan ke dalam indeks MSCI. Data penjualan ritel domestik yang melambat turut mewarnai pergerakan IHSG.

Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan level resistance di 7.680. Investor akan mencermati data inflasi AS dan tingkat pengangguran Inggris. Analis merekomendasikan beberapa saham seperti DOOH, ELSA, dan FAST, sementara analis lain menyarankan SMGR, PANI, TOWR, WIFI, dan LSIP untuk dipertimbangkan.