Ifonti.com Pada sesi perdagangan Senin, 11 Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri hari dengan kenaikan signifikan, melonjak 72,54 poin atau 0,96% menuju level 7.605,92. Kinerja impresif ini menandai hari positif bagi pasar saham domestik.
Data dari RTI mencatat, sembilan dari sebelas sektor industri yang terdaftar bergerak di zona positif, menjadi pendorong utama penguatan IHSG. Tiga sektor paling moncer dalam kenaikan ini adalah sektor transportasi, yang melesat 2,69%, diikuti sektor properti dengan lonjakan 2,58%, dan sektor keuangan yang menguat 1,57%. Kontribusi kolektif sektor-sektor ini mempertegas momentum positif pasar.
Di sisi lain, hanya dua indeks sektoral yang terpantau melemah. Sektor barang baku terkoreksi 1,03%, sementara sektor teknologi mengalami penurunan sebesar 0,64%. Meskipun demikian, pelemahan ini tidak mampu membendung laju positif IHSG secara keseluruhan.
Di antara deretan saham-saham unggulan, perhatian tertuju pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), yang mencatatkan kinerja luar biasa. Saham SMGR berhasil ditutup dengan lonjakan impresif 7,66%, menjadikannya sebagai pencetak keuntungan tertinggi kedua di indeks LQ45 pada sesi perdagangan tersebut.
Berikut adalah rincian pergerakan harga saham SMGR selama perdagangan kemarin:
- Harga pembukaan: Rp 2.480
- Harga tertinggi: Rp 2.690
- Harga terendah: Rp 2.480
- Harga penutupan: Rp 2.670
Harga Saham Bank Besar Kompak Menghijau Senin (11/8), Begini Rekomendasinya
Lonjakan harga saham SMGR tidak terlepas dari sentimen positif yang membayangi kinerja perusahaan. Meski industri semen domestik masih menghadapi tekanan yang signifikan, Semen Indonesia Group (SIG) berhasil membukukan kinerja yang menggembirakan sepanjang paruh pertama tahun 2025.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian (tidak diaudit) Semester I-2025, SIG sukses mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 40 miliar. Performa finansial SIG ini ditopang oleh volume penjualan yang mencapai 17,30 juta ton, berkontribusi pada total pendapatan fantastis sebesar Rp 15,61 triliun.
Selain itu, perusahaan juga berhasil membukukan EBITDA sebesar Rp 2,10 triliun. Hal yang patut dicermati adalah efisiensi operasional yang terlihat dari penurunan beban pokok pendapatan menjadi Rp 12,47 triliun, angka ini 0,6% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Menyikapi kondisi pasar, Corporate Secretary Semen Indonesia, Vita Mahreyni, mengungkapkan bahwa permintaan semen di pasar domestik memang masih mengalami kontraksi, menurun 2,5% selama Semester I-2025. Namun, di tengah tantangan tersebut, SIG menunjukkan resiliensi dengan secara signifikan meningkatkan volume penjualan ekspor hingga 24,9% secara tahunan, menjadikannya pendorong utama pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Tonton: IHSG Menghijau Hari Ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 11 Agusutus 2025
“Program efisiensi dan tata kelola keuangan yang solid telah menjadi kunci bagi SIG untuk mempertahankan profitabilitas di Semester I tahun 2025,” jelas Vita Mahreyni dalam keterangan resminya, Jumat, 1 Agustus 2025. Ia menambahkan, “Capaian ini secara gamblang membuktikan ketahanan perusahaan di tengah pasar yang terkontraksi, di mana daya beli konsumen menurun dan proyek infrastruktur mengalami perlambatan.” Pernyataan ini menegaskan komitmen SIG untuk terus tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
Ringkasan
Pada perdagangan Senin, 11 Agustus 2025, saham SMGR melesat 7,66% dan menjadi salah satu pendorong utama kenaikan IHSG. Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif terkait kinerja keuangan Semen Indonesia Group (SIG) pada semester pertama 2025, di mana perusahaan berhasil mencatatkan laba dan peningkatan volume penjualan ekspor sebesar 24,9% secara tahunan.
Meskipun permintaan semen domestik mengalami kontraksi, SIG mampu mempertahankan profitabilitas melalui efisiensi operasional dan tata kelola keuangan yang solid. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk mencatatkan pendapatan yang menggembirakan meskipun menghadapi tantangan pasar yang dinamis, sehingga menarik minat investor terhadap saham SMGR.