Tambah kepemilikan, bos Summarecon (SMRA) borong 13,06 juta lembar saham

Ifonti.com , JAKARTA – Komisaris PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), Liliawati Rahardjo menyerok lebih dari 13,06 juta lembar saham perseroan. Secara total, wanita lulusan National Taiwan University itu telah memiliki 903,28 juta lembar saham SMRA.

Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 17 Desember 2025, Liliawati telah memiliki 5,47% saham SMRA. Porsi kepemilikan itu naik dari sebelumnya 5,39%.

Pada perdagangan Jumat (19/12), saham SMRA ditutup pada harga Rp388 per lembar, menguat 0,52%. Jika ditarik mundur, dengan harga itu, saham SMRA masih landai 23,92% sejak awal tahun (year to date/YtD).

: Bos Bukit Uluwatu (BUVA) Ungkap Alasan di Balik Akuisisi Aset Summarecon (SMRA)

Dari sisi kinerja, SMRA membukukan pendapatan bersih sebesar Rp6,41 triliun. Raihan itu turun 14,87% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yakni Rp7,53 triliun.

Pendapatan SMRA dikontribusikan oleh segmen pengembang properti senilai Rp3,96 triliun, properti investasi Rp1,72 triliun, rekreasi dan perhotelan sebesar Rp377,42 miliar, dan lain-lain mencapai Rp344,96 miliar per kuartal III/2025.

: : Summarecon (SMRA) Terbitkan Obligasi Rp500 Miliar, Suntik 2 Entitas Anak

Sementara itu, beban pokok perseroan mengalami penurunan 11,80% year on year (YoY) menjadi Rp3,12 triliun. Hal ini membuat SMRA mencatatkan laba kotor sebesar Rp3,28 triliun atau melemah 17,60% secara tahunan.

Setelah memperhitungkan pendapatan dan beban lainnya, SMRA membukukan laba bersih sebesar Rp549,57 miliar atau turun 41,39% YoY. Akibatnya, laba per saham juga terkontraksi dari Rp56,80 menjadi Rp33,29 per saham.

: : Target Harga Tertinggi Saham Summarecon (SMRA) Rp800 Ditopang Fundamental Solid

Dari sisi neraca, posisi kas dan setara kas perseroan naik 10,65% YoY atau dari level Rp2,80 triliun menjadi Rp3,09 triliun hingga akhir September 2025.

Adapun total aset SMRA meningkat 10,45% year to date (YtD) menjadi Rp37,03 triliun per kuartal III/2025. Perinciannya, liabilitas meningkat 12,20% YtD menjadi Rp22,10 triliun dan ekuitas naik 7,97% menuju posisi Rp14,93 triliun.

Dari sisi operasional, SMRA mencatat marketing sales senilai Rp4 triliun atau 80% dari target akhir tahun mencapai Rp5 triliun hingga Oktober 2025. Perolehan tersebut meningkat 26% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pada perkembangan lain, SMRA telah melepas anak usahanya, PT Bukit Permai Properti senilai Rp536,28 miliar kepada emiten Happy Hapsoro PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA).

Dalam transaksi itu, SMRA melepas 335,27 juta saham PT Bukit Permai Properti milik PT Summarecon Bali Indah (SMBI) senilai Rp375,45 miliar dan 143,56 juta saham PT Bukit Permai Properti milik PT Bali Indah Development (BLID) senilai Rp160,77 miliar.

Selain itu, BLID juga melego 50.000 saham kepada PT Nusantara Bali Realti senilai Rp53,63 juta.

———————–

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.