Ifonti.com JAKARTA. Star Asset Management (Star AM) mencatatkan pertumbuhan signifikan pada dana kelolaan (AUM) reksadananya. Per akhir Juni 2025, AUM Star AM mencapai angka fantastis, yaitu Rp 23,9 triliun, meningkat pesat dari Rp 20,2 triliun pada akhir 2024. Kenaikan ini turut mendongkrak posisi Star AM dalam industri manajer investasi. Berdasarkan pemeringkatan Infovesta, Star AM berhasil naik peringkat dari posisi 17 pada tahun 2024 menjadi posisi 12 pada Juli 2025.
Direktur Utama Star AM, Hanif Mantiq, menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari strategi yang tepat, dikombinasikan dengan kondisi pasar yang mendukung. Lebih spesifik, Hanif menekankan peran penting strategi fokus pada investor ritel dalam pencapaian ini. Salah satu faktor kunci yang mendorong pertumbuhan AUM adalah kinerja gemilang STAR Stable Income Fund. Reksadana ini berhasil mengelola dana hingga Rp 10 triliun pada semester pertama tahun 2025.
“Kami melihat kebutuhan spesifik investor ritel akan stabilitas, transparansi, dan aksesibilitas yang mudah. STAR Stable Income Fund menjawab semua kebutuhan tersebut,” ujar Hanif dalam keterangan resmi pada Kamis (14/8/2025). Keberhasilan STAR Stable Income Fund, sebuah produk reksadana dengan profil risiko rendah hingga menengah, terutama menarik perhatian di tengah volatilitas pasar saham global pada kuartal pertama 2025, di mana banyak investor mencari instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil relatif stabil.
Strategi ekspansi distribusi juga berperan penting dalam pertumbuhan Star AM. Dengan perluasan jaringan distribusi hingga 22 kanal, meliputi platform fintech, perusahaan sekuritas, dan bank, Star AM berhasil memperluas jangkauan dan aksesibilitas produknya kepada investor. Langkah ini mendorong peningkatan jumlah investor yang mempercayakan pengelolaan investasinya kepada Star AM.
Menatap paruh kedua tahun 2025, Star AM telah menyiapkan langkah strategis selanjutnya. Perusahaan berencana meluncurkan produk baru bernama STAR USD Sukuk Menuju Haji, yaitu reksadana berbasis sukuk berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS). Produk ini dirancang khusus untuk membantu calon jemaah haji mempersiapkan biaya pelunasan haji, sekaligus menawarkan diversifikasi mata uang untuk mengurangi risiko fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun ekosistem keuangan haji yang berkelanjutan.
“Kami ingin menjadi mitra finansial yang relevan dalam setiap tahap perjalanan hidup investor, termasuk momen penting seperti ibadah haji,” tambah Hanif. Dengan peluncuran produk ini, Star AM menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan memberikan solusi investasi yang sesuai dengan kebutuhan beragam segmen pasar, sekaligus mendukung program pemerintah.
Ringkasan
Star Asset Management (Star AM) mencatatkan pertumbuhan AUM yang signifikan, mencapai Rp 23,9 triliun pada akhir Juni 2025, naik dari Rp 20,2 triliun pada akhir 2024. Pertumbuhan ini mendongkrak peringkat Star AM menjadi posisi 12 dalam industri manajer investasi, berdasarkan pemeringkatan Infovesta. Kenaikan AUM ini didorong oleh strategi fokus pada investor ritel dan kinerja unggul STAR Stable Income Fund yang berhasil mengelola dana hingga Rp 10 triliun.
Direktur Utama Star AM, Hanif Mantiq, menjelaskan bahwa ekspansi distribusi melalui 22 kanal termasuk platform fintech, sekuritas, dan bank, juga berkontribusi pada pertumbuhan. Untuk paruh kedua 2025, Star AM berencana meluncurkan STAR USD Sukuk Menuju Haji, reksadana berbasis sukuk berdenominasi dolar AS, yang ditujukan untuk membantu calon jemaah haji mempersiapkan biaya pelunasan haji.