JAKARTA – Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali menghadapi tekanan signifikan, melanjutkan tren pelemahan hingga perdagangan tengah hari ini. Pada Rabu, 27 Agustus 2025, pergerakan rupiah tercatat pada level Rp 16.353 per dolar Amerika Serikat (AS).
Angka ini menunjukkan depresiasi sebesar 0,33% jika dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.299 per dolar AS. Kondisi pelemahan ini telah terlihat sejak pagi, di mana Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.324 Per Dolar AS pada Hari Ini (27/8), menandakan tren negatif yang berlanjut sepanjang sesi.
Pergerakan nilai tukar rupiah ini tidak terlepas dari dinamika pasar global, di mana sebagian besar mata uang di Asia juga menunjukkan sinyal pelemahan terhadap the greenback. Sentimen pasar yang cenderung risk-off turut memengaruhi kinerja mata uang regional.
Hingga pukul 11.45 WIB, beberapa mata uang di kawasan Asia mengalami koreksi. Yen Jepang tercatat sebagai mata uang dengan pelemahan terdalam, anjlok 0,36%. Disusul oleh baht Thailand yang ambles 0,31%, serta ringgit Malaysia yang terkikis 0,24%.
Tren serupa juga melanda mata uang lainnya; dolar Singapura dan peso Filipina sama-sama tertekan 0,19%. Won Korea Selatan terkoreksi 0,18%, sementara dolar Taiwan terdepresiasi 0,07%, dan yuan China melemah tipis 0,06%.
Di tengah dominasi pelemahan, dolar Hong Kong menjadi satu-satunya mata uang di Asia yang mampu menunjukkan kekuatan. Mata uang tersebut berhasil menguat 0,2% terhadap dolar AS, memberikan kontras pada gambaran pasar mata uang regional.