Rupiah Menguat Hari Ini! USD Turun ke Rp 16.361

Ifonti.com, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan sedikit penguatan pada awal perdagangan hari ini, Kamis (28/8/2025). Mengawali sesi perdagangan, rupiah dibuka di level Rp 16.361 per dolar Amerika Serikat (AS).

Angka pembukaan tersebut mencerminkan penguatan rupiah sebesar 0,04% dibandingkan dengan posisi penutupan hari sebelumnya di Rp 16.368 per dolar AS. Tren positif ini menandai bahwa pergerakan rupiah pagi ini selaras dengan performa mayoritas mata uang di Asia yang juga menunjukkan apresiasi.

Data hingga pukul 09.00 WIB menunjukkan bahwa won Korea Selatan memimpin deretan mata uang Asia dengan penguatan terbesar, melonjak 0,25% terhadap dolar AS. Diikuti oleh baht Thailand yang juga membukukan kenaikan signifikan sebesar 0,19%.

Sentimen positif serupa turut dirasakan oleh dolar Taiwan yang menanjak 0,13%, serta dolar Singapura yang terkerek 0,1%. Tidak ketinggalan, ringgit Malaysia juga berhasil terangkat 0,07%, menunjukkan adanya optimisme di sejumlah pasar regional.

Rupiah Diprediksi Melemah pada Perdagangan Kamis (28/8/2025), Cermati Sentimennya

Di antara penguat lainnya, yen Jepang tercatat naik 0,04%, sementara peso Filipina juga menguat tipis 0,03%, melengkapi daftar mata uang yang berhasil mengungguli dolar AS pagi ini.

Namun, tidak semua mata uang Asia beruntung. Sebaliknya, yuan China justru mencatat kinerja terlemah di antara yang lain, menunjukkan pelemahan sebesar 0,04% terhadap the greenback.

Menyusul yuan China, dolar Hongkong juga menunjukkan indikasi pelemahan tipis sebesar 0,01% terhadap the greenback pada sesi pagi ini, melengkapi gambaran pasar mata uang Asia yang bergerak bervariasi.

Ringkasan

Pada awal perdagangan Kamis (28/8/2025), nilai tukar rupiah dibuka menguat di level Rp 16.361 per dolar AS, naik 0,04% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Penguatan rupiah ini sejalan dengan mayoritas mata uang Asia lainnya.

Won Korea Selatan memimpin penguatan mata uang Asia, diikuti oleh baht Thailand, dolar Taiwan, dan dolar Singapura. Sementara itu, yuan China menjadi mata uang dengan kinerja terlemah di Asia pada perdagangan pagi ini.