Marak Kerusuhan, Apakah Pasar Saham di BEI Hari Ini (1/9/2025) Buka?

Ifonti.com Jakarta. Gelombang aksi unjuk rasa yang telah berlangsung sejak 25 Agustus 2025 kini meluas menjadi kerusuhan di berbagai titik. Di tengah kondisi keamanan yang memprihatinkan ini, muncul pertanyaan besar di benak publik dan investor: apakah perdagangan pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan tetap berjalan normal hari ini, Senin, 1 September 2025?

Kekhawatiran akan situasi keamanan memang telah mendorong sejumlah instansi pemerintah dan swasta untuk memberlakukan kebijakan work from home (WFH) pada hari ini. Bahkan, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan instruksi belajar daring bagi seluruh jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK sederajat, yang dimulai hari ini.

Meskipun demikian, manajemen BEI dengan tegas memastikan bahwa aktivitas perdagangan bursa akan beroperasi secara normal pada Senin (1/9) ini, di tengah meningkatnya gejolak sosial politik di dalam negeri. “Dapat kami beritahukan bahwa Bursa Efek Indonesia pada Senin, 1 September 2025 akan beroperasi secara normal,” ujar Kautsar Primadi, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia, pada Minggu (31/8/2025).

Gaji & Tunjangan DPR Fantastis, Hasilnya Kerja 10 Bulan Pertama 0 UU

Kautsar Primadi menambahkan bahwa manajemen BEI senantiasa berpegang teguh pada komitmennya untuk menjaga pasar modal Indonesia tetap berjalan secara teratur, wajar, dan efisien, terlepas dari dinamika eksternal.

Selain itu, BEI juga dijadwalkan akan mengadakan pertemuan daring dengan para wartawan pasar modal pada Senin (1/9/2025). Acara ini direncanakan berlangsung pada pukul 13:00-14:30 WIB, sebagaimana tertera dalam undangan yang diterima KONTAN. Namun, belum ada informasi spesifik mengenai topik pembahasan yang akan diangkat oleh manajemen BEI dalam pertemuan tersebut.

Prediksi Pasar: IHSG di Tengah Tekanan

Melihat performa sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (29/8/2025) mencatatkan penurunan signifikan, anjlok 1,53% atau setara 121,59 poin, dan menutup perdagangan di level 7.830,04. Bahkan, pada sesi intraday di akhir pekan lalu, IHSG sempat menyentuh titik terendah di level 7.765,59.

Selama hari perdagangan tersebut, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 1,12 triliun di seluruh pasar. Meskipun demikian, dalam rentang satu minggu terakhir, aliran dana asing masih menunjukkan posisi beli bersih (net buy) sebesar Rp 3,04 triliun di seluruh pasar.

Untuk perdagangan hari ini, Senin 1 September 2025, IHSG diprediksi masih akan berada di bawah tekanan, utamanya akibat demonstrasi yang berkelanjutan. Dikutip dari Kompas.com, M. Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, menyampaikan bahwa IHSG diperkirakan akan bergerak di antara level support 7.736-7.668 dan resistance 7.900-7.958. “Bila IHSG konsisten diperdagangkan di bawah 7.750, maka potensi bearish consolidation phase (periode dalam tren turun) terbuka lebar,” jelas Nafan saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Lebih dari sekadar gejolak jangka pendek, Nafan juga menyoroti pola historis IHSG. Dalam lima tahun terakhir, kinerja IHSG pada bulan September rata-rata cenderung menurun, sebelum kembali menguat pada periode Oktober-Desember. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah tidak berdiam diri dan mengambil langkah proaktif untuk mencegah penurunan IHSG lebih lanjut. “Pemerintah harus berkomitmen dalam menerapkan kebijakan pro-job, pro-growth, pro-market, maupun pro-development,” tegasnya.

PDIP dan Gerindra Minta Tunjangan Perumahan Anggota Dihentikan

Fundamental Kuat, Investor Disarankan Rasional

Menyikapi fluktuasi pasar, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa secara fundamental, pasar saham Indonesia masih sangat solid, meskipun sempat tertekan pada akhir pekan lalu. “Kalau dari Bursa kami melihat fundamental pasar kita itu kuat. Kemudian kalau naik turunnya indeks, karena kemarin indeks kita kan sudah mencapai level tertinggi artinya kalaupun ada koreksi yang bersifat teknikal, itu wajar,” kata Jeffrey di gedung BEI, Jumat (29/8/2025).

Terkait penurunan IHSG pada hari ini, Jeffrey memastikan BEI tidak akan melakukan intervensi atau penyesuaian khusus. “Yang penting sekali lagi fundamental kita yakin masih sangat kuat, tetapi sama seperti pesan-pesan kita yang selalu kita ulang-ulang, investor mengambil keputusan secara rasional,” tambah Jeffrey, menekankan pentingnya keputusan investasi yang didasari analisis mendalam.

Tonton: Menkomdigi Meutya: Penutupan Fitur Tiktok Live Akibat Demo, Berdampak ke UMKM Indonesia