WAPO vs Kapal Api & Mayora: Saham Mana Lebih Menarik?

Ifonti.com , JAKARTA—PT Wahana Pronatural Tbk. (WAPO) kini menjadi pusat perhatian investor, menyusul terungkapnya keterlibatan perusahaan dalam ekosistem raksasa Kapal Api dari Grup Mayora. Sinergi strategis ini telah memicu gelombang optimisme di pasar, mengindikasikan potensi pertumbuhan yang signifikan bagi emiten konsumer tersebut.

Kenaikan piutang usaha bersih menjadi bukti konkret dari hubungan yang semakin erat ini. Laporan keuangan interim WAPO per 30 Juni 2025 menunjukkan lonjakan piutang usaha bersih menjadi Rp61,65 miliar, melesat jauh dari Rp4,88 miliar pada Desember 2024. Angka ini secara signifikan didominasi oleh dua entitas kunci dalam Kapal Api Group: PT Santos Jaya Abadi, produsen kopi ternama Kapal Api, menyumbang Rp43,22 miliar, dan PT Fastrata Buana, distributor nasional produk Kapal Api, sebesar Rp3,1 miliar.

Respon pasar terhadap perkembangan ini sangat positif. Dalam sebulan terakhir, harga saham WAPO berhasil menguat 60 poin atau 43% menuju level Rp199 per unit saham. Meskipun demikian, pada perdagangan Senin (8/9/2025), saham WAPO sempat terkoreksi 4,86% atau setara 10 poin, ditutup pada level Rp196. Pembukaan saham tercatat di Rp206, mencapai level tertinggi Rp210, dan terendah di Rp196. Volume transaksi mencapai 18,34 juta unit saham senilai Rp3,67 miliar, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1.697 kali.

Keterikatan dengan Kapal Api Group ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menumbuhkan sentimen positif yang kuat di kalangan investor. Kapal Api Group dikenal sebagai salah satu pemain utama di industri consumer goods Indonesia. PT Santos Jaya Abadi memiliki dominasi kuat di pasar kopi domestik, sementara PT Fastrata Buana mengoperasikan jaringan distribusi FMCG yang luas, mencakup berbagai wilayah di Nusantara.

Pengamat Pasar Modal dan Direktur International Federation of Technical Analyst (IFTA), Indrawijaya Rangkuti, menyoroti bahwa hubungan transaksi antara WAPO dan Kapal Api Group menciptakan persepsi positif di pasar. Hal ini mengindikasikan bahwa WAPO kini memiliki akses terhadap jaringan distribusi yang mapan dan kekuatan merek yang sangat dikenal. “Nama Kapal Api memiliki kekuatan brand yang tinggi. Ketika WAPO disebut memiliki hubungan transaksi, investor langsung mengaitkan dengan potensi ekspansi,” ujar Indrawijaya.

Meskipun laporan keuangan belum merinci bentuk kerja sama strategis antara kedua pihak, keterkaitan ini dianggap cukup untuk memikat perhatian investor ritel. Selain hubungan dengan Kapal Api, spekulasi di pasar juga mencuat mengenai kemungkinan WAPO menjajaki kerja sama dengan PT Mayora Indah Tbk (MYOR), pemain besar lain di sektor consumer goods yang terkenal dengan produk biskuit, permen, dan kopi instan. Narasi ini berkembang sebagai bagian dari ekspektasi investor terhadap potensi ekspansi WAPO, meskipun belum ada konfirmasi resmi. “Jika WAPO sudah masuk ke rantai pasok Kapal Api, bukan tidak mungkin mereka menjajaki peluang dengan pemain besar lain seperti Mayora,” tambah Indrawijaya.

Lebih lanjut, Indrawijaya juga memaparkan analisis teknikal saham WAPO. Saham ini tercatat telah menembus level resistance krusial di Rp185 dan saat ini sedang menguji area Rp240–Rp250. Jika mampu bertahan di atas level tersebut, target psikologis berikutnya diperkirakan berada di kisaran Rp300. Namun, apabila gagal menembus resistance tersebut, potensi pullback ke area Rp185 tetap terbuka. Selama harga mampu bertahan di atas level support tersebut dengan volume perdagangan yang tinggi, tren jangka pendek dinilai masih menunjukkan arah positif. “Breakout dengan volume tinggi sering kali menjadi sinyal akumulasi oleh investor institusi. Momentum seperti ini kerap dimanfaatkan oleh investor ritel,” imbuhnya.

Indrawijaya menekankan bahwa, meskipun sentimen pasar terhadap WAPO saat ini cukup positif, investor disarankan untuk tetap mencermati perkembangan informasi secara objektif. Penting bagi mereka untuk menunggu klarifikasi resmi dari pihak perusahaan terkait arah kerja sama dan strategi bisnis ke depan. Keterkaitan dengan merek besar seperti Kapal Api dan spekulasi terhadap Mayora memang menarik, tetapi keputusan investasi sebaiknya tetap didasarkan pada data dan analisis yang terverifikasi dan bukan hanya pada euforia pasar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) menjadi sorotan karena keterlibatannya dengan ekosistem Kapal Api Group, terlihat dari lonjakan piutang usaha bersih terutama dari PT Santos Jaya Abadi dan PT Fastrata Buana. Hal ini memicu optimisme pasar dan kenaikan harga saham WAPO, meskipun sempat terkoreksi pada perdagangan terakhir. Keterkaitan dengan merek besar seperti Kapal Api Group memberikan persepsi positif akan potensi ekspansi WAPO.

Pengamat pasar modal menyoroti kekuatan merek Kapal Api yang mendukung WAPO, serta potensi kerjasama dengan PT Mayora Indah Tbk yang menjadi spekulasi di pasar. Analisis teknikal menunjukkan saham WAPO telah menembus level resistance dan berpotensi menuju target psikologis berikutnya, meskipun investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan menunggu klarifikasi resmi dari perusahaan terkait strategi bisnis ke depan sebelum membuat keputusan investasi.