Ifonti.com JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyoroti pergerakan sejumlah saham yang dinilai tidak wajar. Pada Kamis (11/9/2025), perhatian BEI tertuju pada saham PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD), PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE), dan PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC), yang kesemuanya kini berstatus Unusual Market Activity (UMA).
Penetapan status UMA ini merupakan sinyal peringatan dari otoritas bursa, mengindikasikan adanya pola transaksi yang tidak biasa atau aktivitas yang dinilai tidak wajar pada ketiga saham tersebut. Kondisi ini kerap memicu pertanyaan seputar fundamental perusahaan dan spekulasi pasar di kalangan investor.
Data dari RTI Business menunjukkan kinerja saham FOOD yang melonjak signifikan. Dalam kurun waktu sepekan terakhir, harga saham PT Sentra Food Indonesia Tbk ini berhasil menguat 44,07%, sementara dalam sebulan terakhir, kenaikannya mencapai 66,67%. Lonjakan harga yang substansial ini menjadi salah satu pemicu utama di balik status UMA yang disematkan.
Masuk Radar UMA, Begini Pergerakan Harga Saham AMIN, LION, dan CBUT pada Rabu Pagi
Sementara itu, saham PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE) juga menunjukkan pergerakan yang tak kalah mencolok. Hingga pukul 11.20 WIB pada perdagangan hari ini, saham LIVE tercatat menguat 9,68%, dari harga pembukaan Rp 155 menjadi Rp 170 per saham. Dalam periode yang lebih panjang, kinerja saham LIVE bahkan lebih impresif dengan peningkatan 54,22% dalam sepekan dan 36,90% dalam sebulan terakhir. Menariknya, pada waktu yang sama (11.20 WIB), terdapat pula catatan lain yang menunjukkan kenaikan saham LIVE sebesar 5,79%, dari harga pembukaan Rp 242 menjadi Rp 256 per saham, mengindikasikan dinamika harga yang kompleks.
FOOD Chart by TradingView
Tak ketinggalan, saham PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) juga mencatat kenaikan signifikan yang menarik perhatian bursa. Tercatat, saham RCCC melesat 33,70% dalam sepekan dan fenomenal 106,84% dalam sebulan terakhir. Meskipun demikian, pada perdagangan hari ini hingga pukul 11.20 WIB, penguatan harian saham RCCC relatif lebih tipis, yakni 0,83%, bergerak dari harga pembukaan Rp 240 ke level Rp 242 per saham.
Saham KBLV, BEER, dan ASLC Masuk Radar UMA, Intip Rekomendasi Analis Berikut
Menyikapi fenomena ini, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, memberikan imbauan penting kepada para investor. Ia menekankan perlunya mengkaji ulang potensi rencana aksi korporasi dari perusahaan-perusahaan terkait, terutama jika rencana tersebut belum memperoleh persetujuan resmi melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sadono juga menambahkan, para investor diharapkan untuk senantiasa mempertimbangkan segala kemungkinan dan risiko yang dapat muncul di kemudian hari. Keputusan investasi yang cermat dan berlandaskan analisis mendalam sangat krusial sebelum mengambil langkah di pasar modal, demikian pungkas Sadono dalam keterangannya pada Kamis (11/9/2025).