IHSG Tembus Rekor Baru! Lonjakan 2,51% dalam Seminggu

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menorehkan prestasi gemilang pada pekan lalu (15-19 September 2025), dengan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Pencapaian ini ditandai oleh peningkatan sebesar 2,51 persen, mengakhiri pekan di angka 8.051,118, naik signifikan dari posisi pekan sebelumnya di 7.854,060.

Kenaikan IHSG ini juga berdampak positif pada kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, kapitalisasi pasar mengalami peningkatan sebesar 3,56 persen, mencapai Rp 14.632 triliun dari Rp 14.130 triliun pada pekan sebelumnya. Namun, yang paling menonjol adalah lonjakan rata-rata nilai transaksi harian BEI. Peningkatannya mencapai 47,01 persen, melonjak dari Rp 19,42 triliun menjadi Rp 28,55 triliun.

Tidak hanya nilai transaksi, volume transaksi harian juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, yakni sebesar 25,14 persen, meningkat dari 33,56 miliar lembar saham menjadi 42 miliar lembar saham. Rata-rata frekuensi transaksi harian pun turut meningkat 4,42 persen, mencapai 2,13 juta kali transaksi dari 2,04 juta kali transaksi sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan aktivitas perdagangan yang sangat tinggi di BEI selama pekan tersebut.

Meskipun terdapat sentimen positif yang kuat, perlu dicatat bahwa investor asing mencatatkan nilai beli bersih hanya sebesar Rp 2,87 triliun pada hari Jumat (19 September 2025). Sepanjang tahun 2025, investor asing justru mencatatkan nilai jual bersih yang lebih besar, mencapai Rp 58,70 triliun. Hal ini menunjukkan dinamika investasi asing yang perlu dipantau lebih lanjut.

Puncak kinerja IHSG terjadi pada Rabu (16 September 2025), di mana indeks mencapai rekor tertinggi di level 8.025,179, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 14.516 triliun. Menurut Kautsar, pencapaian ini mencerminkan optimisme yang kuat terhadap prospek pasar modal Indonesia dan meningkatnya kepercayaan investor, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Lebih lanjut, Kautsar menjelaskan bahwa dukungan kebijakan strategis pemerintah dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional turut berperan penting dalam menciptakan sentimen positif di pasar. Hal ini semakin memperkuat kepercayaan pelaku pasar terhadap pasar modal Indonesia. Sebagai indikator lainnya, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang tahun 2025 mencapai 131 emisi dari 72 emiten, dengan nilai total Rp 153,64 triliun.

Secara keseluruhan, hingga September 2025, BEI telah mencatat 644 emisi obligasi dan sukuk dengan nilai outstanding Rp 528,53 triliun dan USD 117,27 juta, yang diterbitkan oleh 137 emiten. Selain itu, tercatat pula 196 seri Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai nominal Rp 6.520,49 triliun dan USD 502,10 juta, serta 7 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp 2,13 triliun.

Ringkasan

IHSG mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada pekan 15-19 September 2025, mencapai 8.051,118 (naik 2,51%). Kenaikan ini diikuti peningkatan kapitalisasi pasar BEI menjadi Rp 14.632 triliun dan lonjakan nilai transaksi harian menjadi Rp 28,55 triliun. Volume transaksi harian juga meningkat signifikan, menunjukkan aktivitas perdagangan yang tinggi.

Meskipun investor asing mencatatkan beli bersih yang relatif kecil pada Jumat (Rp 2,87 triliun), kapitalisasi pasar mencapai puncaknya di Rp 14.516 triliun pada Rabu (16 September). Kenaikan IHSG mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia dan kebijakan pemerintah, di tengah ketidakpastian ekonomi global.