IPO Merdeka Gold (EMAS) Boy Thohir Memiliki Kapitalisasi Pasar Rp46,6 Triliun


Mengawali kiprahnya di pasar modal, PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS), entitas afiliasi dari taipan terkemuka Garibaldi “Boy” Thohir dan Winato Kartono, berhasil mencatatkan initial public offering (IPO) dengan kapitalisasi pasar yang menembus angka Rp46,6 triliun. Kehadiran emiten yang bergerak di sektor pertambangan emas dan mineral ini sontak menarik perhatian investor.

Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi mengumumkan bahwa pencatatan saham EMAS menjadikannya perusahaan ke-23 yang berhasil menembus pasar modal pada tahun 2025, menandai geliat positif di tengah dinamika ekonomi.

Berdasarkan pengumuman resmi dari BEI, harga penawaran saham EMAS ditetapkan pada Rp2.880 per lembar. Dengan jumlah saham yang dicatatkan mencapai 16.180.232.675 lembar, ini secara presisi mengukuhkan kapitalisasi pasarnya pada nilai Rp46.599.070.104.000. Angka ini menegaskan besarnya kepercayaan publik terhadap prospek perusahaan.

Minat investor terhadap IPO Merdeka Gold sungguh luar biasa, tercermin dari data BEI yang menunjukkan saham EMAS mengalami subscribed sebanyak 7,48 miliar lembar. Bahkan, penawaran ini mencatatkan oversubscribed hingga 5,86 miliar saham, dengan rasio kelebihan permintaan (oversubscription) mencapai 4,62 kali. Hal ini menunjukkan antusiasme pasar yang tinggi.

Proses IPO EMAS sendiri diawali dengan masa penawaran awal atau bookbuilding yang berlangsung pada 8 hingga 10 September. Selama periode ini, para investor diberi kesempatan untuk memasukkan penawaran harga dalam rentang Rp1.800 hingga Rp3.020 per lembar saham.

Setelah melewati tahap bookbuilding, Merdeka Gold berhasil mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin, 15 September 2025. Sehari setelahnya, manajemen mengumumkan penetapan harga final IPO EMAS sebesar Rp2.880 per saham, sebuah keputusan yang telah diantisipasi pasar.

Kemudian, pada Rabu hingga Jumat (17—19 September), EMAS memasuki masa penawaran umum atau offering. Pada periode krusial ini, para investor menyediakan dana sesuai jumlah pesanan dan mengonfirmasi pembeliannya.

Puncak dari rangkaian proses tersebut terjadi pada 19 September, yang merupakan masa penjatahan saham. Selanjutnya, investor yang terdaftar menerima portofolio Merdeka Gold melalui distribusi saham secara elektronik, dan puncaknya, EMAS secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa, 23 September 2025.

Dalam gelaran IPO ini, Merdeka Gold menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,61 miliar saham dengan nilai nominal Rp150 per lembar, yang setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Dari aksi korporasi ini, anak usaha Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) tersebut diperkirakan akan meraup dana segar maksimal sebesar Rp4,65 triliun, yang akan memperkuat ekspansi bisnisnya.

Perlu diketahui, Merdeka Gold didirikan pada tahun 2015 dan mulanya dikenal dengan nama PT Pani Bersama Jaya. Perusahaan ini adalah induk dari sebuah grup usaha yang fokus pada bidang pertambangan emas dan mineral terkait, menempatkannya sebagai pemain kunci di sektor strategis ini.

Setelah rampungnya IPO, struktur kepemilikan saham Merdeka Gold akan berubah secara signifikan. Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan 62,01%. Sementara itu, Boy Thohir akan memiliki 6,14% saham dan Winato Kartono sebesar 9,18%. Sisanya, 10,98% saham akan dimiliki oleh masyarakat umum.

Dalam prospektus yang diterbitkan, Merdeka Gold menyuarakan keyakinannya akan prospek cerah di sektor pertambangan emas. Mereka berargumen bahwa emas adalah sumber daya alam bernilai tinggi dengan penggunaan luas di masyarakat. Perusahaan juga menyoroti tren kenaikan harga emas dan memprediksi pertumbuhan permintaan dalam lima tahun ke depan akan didorong oleh tujuan investasi, dengan bank sentral sebagai pembeli utama yang konsisten.

Namun, di balik optimisme prospektus, secara fundamental Merdeka Gold masih menghadapi tantangan serius. Perusahaan ini tercatat masih merugi. Pada kuartal I/2025, EMAS membukukan rugi bersih periode berjalan sebesar US$9,21 juta, angka yang membengkak signifikan dari US$4,17 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Tren kerugian ini bukanlah hal baru. Sepanjang tahun 2024, Merdeka Gold mencatatkan rugi bersih sebesar US$12,7 juta, meningkat dibandingkan rugi US$6,83 juta pada tahun 2023. Bahkan, pada tahun 2022, Perseroan juga telah membukukan rugi bersih sebesar US$11,33 juta, menunjukkan konsistensi dalam kinerja keuangan yang negatif.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.