Strategi Diversifikasi Petrosea (PTRO) Bikin Harga Saham Meroket, Cek Rekomendasinya

JAKARTA – PT Petrosea Tbk (PTRO) menunjukkan langkah agresif dalam memperluas jangkauan bisnisnya sepanjang tahun 2025. Emiten yang identik dengan industri pertambangan ini tidak hanya fokus pada sektor utamanya, melainkan juga giat mendiversifikasi portofolio usahanya ke luar bisnis terkait batubara.

Sebagai bagian dari strategi ekspansinya, PTRO belum lama ini mengumumkan penandatanganan non-binding term sheet dengan para pemegang saham Scan-Bilt Pte. Ltd. (SBPL), sebuah perusahaan berbasis di Singapura. Kesepakatan awal ini membuka jalan bagi PTRO untuk mengambil alih mayoritas saham SBPL, yang dikenal luas dalam bidang plant civil engineering construction dan maintenance work untuk industri pengolahan kimia serta minyak dan gas (migas) onshore. SBPL sendiri telah memiliki rekam jejak yang solid dalam mendukung berbagai proyek konstruksi strategis di kawasan Asia Pasifik, memberikan nilai tambah signifikan bagi langkah diversifikasi Petrosea.

Saham Emiten Prajogo Pangestu, Petrosea (PTRO) Diborong Dua Petingginya

Langkah akuisisi ini bukan yang pertama. Mundur ke pertengahan Agustus 2025, PTRO melalui anak usahanya, PT Petrosea Engineering Procurement Construction, telah mengucurkan dana sebesar Rp 399,90 miliar untuk mengakuisisi dua entitas dari Grup Hafar, yakni PT Hafar Daya Konstruksi dan PT Hafar Daya Samudera. Manajemen PTRO kala itu menegaskan bahwa akuisisi kedua perusahaan Grup Hafar tersebut bertujuan untuk memperkuat posisi dan pangsa pasar PTRO di sektor migas, sekaligus menciptakan sinergi operasional yang kuat di bidang rekayasa dan konstruksi.

Muhammad Wafi, seorang analis dari Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), menyoroti bahwa serangkaian akuisisi aktif yang dilakukan PTRO dalam beberapa bulan terakhir sangat erat kaitannya dengan rencana emiten milik Prajogo Pangestu ini untuk mempertebal portofolio bisnisnya di luar inti sebagai kontraktor pertambangan. Dengan masuk ke sektor engineering construction melalui akuisisi Scan Bilt dan offshore services melalui akuisisi Grup Hafar, PTRO berupaya keras memosisikan diri sebagai perusahaan jasa migas terintegrasi, bukan lagi sekadar kontraktor tambang semata.

“Strategi PTRO adalah untuk mendiversifikasi revenue stream dan mengurangi ketergantungan pada batubara, sekaligus menangkap peluang di sektor migas dan industri kimia yang memiliki potensi pertumbuhan signifikan,” jelas Wafi, pada Rabu (24/9/2025). Ketika seluruh proses akuisisi ini tuntas, tantangan utama bagi PTRO adalah memastikan sinergi operasional yang optimal dan mengintegrasikan bisnis-bisnis baru ini dengan lini usaha yang sudah ada. Dalam jangka panjang, akuisisi Scan Bilt dan Grup Hafar berpotensi besar menjadi mesin pertumbuhan baru bagi PTRO, dengan catatan perusahaan disiplin dalam menjaga arus kas dan mengendalikan tingkat utangnya.

Petrosea (PTRO) Bakal Akuisisi Perusahaan Singapura untuk Ekspansi Bisnis

Di sisi lain, Wafi juga mengamati lonjakan harga saham PTRO yang cukup signifikan, mencapai 61,88% dalam sebulan terakhir, hingga menyentuh level Rp 6.475 per saham pada Rabu (24/9/2025). Kenaikan tajam ini menyebabkan saham PTRO masuk dalam daftar Unusual Market Activity (UMA) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Wafi, rally harga saham ini tidak hanya dipicu oleh aksi korporasi berupa akuisisi perusahaan lain yang terjadi baru-baru ini. “Lonjakan harga ini juga didorong oleh sentimen spekulatif dan likuiditas yang tipis,” imbuhnya. Mengingat harga sahamnya yang melejit dan telah masuk radar UMA, Wafi menyarankan investor untuk melakukan sikap wait and see terhadap saham PTRO.

Ringkasan

PT Petrosea Tbk (PTRO) secara agresif melakukan diversifikasi bisnis di tahun 2025, tidak hanya fokus pada pertambangan batubara. PTRO mengakuisisi Scan-Bilt Pte. Ltd. (SBPL) di Singapura yang bergerak di bidang konstruksi dan pemeliharaan untuk industri kimia, minyak, dan gas. Sebelumnya, PTRO juga mengakuisisi PT Hafar Daya Konstruksi dan PT Hafar Daya Samudera untuk memperkuat posisinya di sektor migas.

Diversifikasi ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada batubara dan menangkap peluang di sektor migas dan industri kimia. Harga saham PTRO mengalami lonjakan signifikan, sehingga masuk dalam daftar Unusual Market Activity (UMA) oleh BEI. Analis menyarankan investor untuk bersikap wait and see terhadap saham PTRO.