Cisadane Sawit (CSRA) Tebar Dividen Interim Rp12,20 per Saham, Cek Jadwalnya

Ifonti.com , JAKARTA — Emiten CPO PT Cisadane Sawit Raya Tbk. (CSRA) secara resmi mengumumkan rencana pembagian dividen interim kepada para investor. Total nilai dividen yang akan dibagikan mencapai Rp25,01 miliar, atau setara dengan Rp12,20 per saham, menunjukkan komitmen perseroan terhadap pengembalian nilai kepada pemegang saham di tengah kinerja yang solid.

Corporate Secretary CSRA, Iqbal Prastowo, menegaskan bahwa keputusan pembagian dividen ini telah selaras dengan arahan Direksi dan mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris perseroan pada tanggal 24 September 2025. Penetapan dividen interim senilai Rp25,01 miliar ini menjadi kabar gembira bagi para pemegang saham CSRA.

“Perseroan akan membagikan dividen interim sebesar Rp25.010.000.000 atau Rp12,20 per lembar kepada para pemegang saham perseroan,” ujar Iqbal dalam keterangan resminya pada Jumat, 26 September 2025.

: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Bakal Buyback Saham Rp90 Miliar

Bagi investor yang ingin mendapatkan dividen CSRA, penting untuk mencermati jadwal berikut: akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 6 Oktober 2025. Sementara itu, tanggal perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 7 Oktober 2025.

Selanjutnya, cum dividen di pasar tunai akan berlangsung pada 8 Oktober 2025, diikuti dengan ex dividen di pasar tunai pada 9 Oktober 2025. Tanggal penting lainnya adalah recording date, di mana daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen akan dicatat pada 8 Oktober 2025.

: : Cisadane Sawit (CSRA) Absen Bagi Dividen, Ini Alasannya

“Tanggal pembayaran dividen interim CSRA akan dilakukan pada 24 Oktober 2025,” tambah Iqbal, memberikan kepastian jadwal kepada para investor.

Iqbal juga menuturkan bahwa seluruh jadwal pelaksanaan serta tata cara pembayaran dividen ini telah dikoordinasikan secara menyeluruh dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Biro Administrasi Efek perseroan untuk memastikan kelancaran proses.

: : Cisadane Sawit Raya (CSRA) Targetkan Penjualan Rp1,3 Triliun pada 2025

Perseroan turut menekankan bahwa pembagian dividen interim untuk tahun buku 2025 kepada pemegang saham CSRA ini tidak akan memengaruhi kelangsungan operasional maupun strategi usaha perseroan ke depan.

Kinerja CSRA Semester I/2025

Keputusan pembagian dividen interim ini didasarkan pada kinerja keuangan CSRA yang impresif sepanjang semester I/2025. Perseroan berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih yang signifikan. Laba bersih CSRA meroket menjadi Rp142,05 miliar hingga akhir Juni 2025.

Pendapatan CSRA tercatat sebesar Rp745 miliar, melonjak 71,72% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp433,8 miliar. Peningkatan kinerja keuangan Cisadane Sawit Raya ini, menurut manajemen, didorong oleh peningkatan produksi yang sangat signifikan dan rata-rata harga jual yang lebih tinggi di pasar.

Selain itu, laba kotor CSRA juga menunjukkan pertumbuhan kuat sebesar 52,7%, mencapai Rp292,8 miliar, naik dari Rp191,7 miliar pada semester I/2024. Adapun laba bersih perseroan meningkat dramatis sebesar 113,18%, dari Rp66,6 miliar pada semester I/2024 menjadi Rp142,05 miliar di semester I/2025.

Dari sisi operasional, produksi Tandan Buah Segar (TBS) CSRA meningkat menjadi 148.767 ton, dari sebelumnya 138.831 ton. Sejalan dengan itu, produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) perseroan juga naik signifikan menjadi 38.217 ton, dari sebelumnya 25.213 ton.

Direktur Keuangan & Pengembangan Strategis CSRA, Seman Sendjaja, menyatakan bahwa dengan fondasi kinerja keuangan yang solid pada semester I/2025, Cisadane Sawit Raya terus bertekad untuk mendorong performa ke level yang lebih tinggi.

Seman optimis bahwa dengan fondasi yang kuat dan tim yang tangguh, perseroan mampu menghadapi berbagai tantangan sekaligus menangkap peluang di tengah dinamika pasar yang terus berkembang. “Saat ini, kami sedang mengimplementasikan berbagai langkah strategis untuk memperkuat daya saing, meningkatkan efisiensi operasional, serta mengoptimalkan proses bisnis melalui mekanisasi dan inovasi berkelanjutan,” pungkasnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.