KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pergerakan harga saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), menunjukkan performa yang mengesankan setelah resmi keluar dari Papan Pemantauan Khusus dengan skema full call auction. Keputusan ini berlaku efektif pada perdagangan Selasa (5/8), menandai babak baru bagi saham CDIA di pasar modal.
Hingga sesi I perdagangan Selasa (5/8), harga saham CDIA melonjak signifikan sebesar 5,59%, atau setara dengan kenaikan 100 poin, mencapai level Rp 1.890 per saham. Kenaikan ini melanjutkan tren positif yang telah berlangsung dalam sebulan terakhir, di mana saham CDIA telah melesat hingga 894,74%.
Keberhasilan CDIA ini menyusul langkah PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) yang sehari sebelumnya juga telah terlebih dahulu bebas dari Papan Pemantauan Khusus dengan skema full call auction.
Bebas Dari FCA, Saham Chandra Daya Investasi (CDIA) Dibuka Menguat
Pada sesi I perdagangan Selasa (5/8), saham COIN menunjukkan kenaikan yang tak kalah fantastis, terbang 23% atau 230 poin, menempatkannya pada posisi Rp 1.230 per saham. Dalam sebulan terakhir, performa saham COIN bahkan lebih agresif dengan lonjakan mencapai 1.130%.
Prospek Saham CDIA dan COIN
Pengamat Pasar Modal BNI Sekuritas, Reydi Octa, memberikan pandangannya terkait prospek saham CDIA dan COIN. Menurut Reydi, saham CDIA sangat layak untuk diperhatikan secara serius, mengingat adanya dukungan kuat dari Grup Barito.
Secara fundamental, CDIA ditopang oleh pertumbuhan operasional di sektor industri dan logistik, yang tercermin dari kinerja keuangan kuartal I-2025 yang positif. Selain itu, adanya suntikan modal besar dari EGCO Thailand turut memperkuat prospeknya. Namun, Reydi mengingatkan, saham CDIA rawan aksi profit taking karena telah naik sangat signifikan sejak IPO di harga Rp 190. Potensi ini semakin besar menjelang rebalancing MSCI, di mana emiten Grup Barito dikabarkan akan menjadi kandidat.
Sementara itu, Reydi berpendapat bahwa COIN memiliki prospek saham yang masih positif selama tren kripto tetap ramai. Kendati demikian, emiten COIN dinilai lebih spekulatif dibandingkan CDIA, mengingat tingginya volatilitas serta dinamika regulasi yang kerap berubah di dunia kripto. Dengan demikian, saham COIN lebih cocok bagi trader jangka pendek yang ingin memanfaatkan momentum teknikal.
Sebaliknya, saham CDIA direkomendasikan untuk investor jangka pendek, menengah, hingga panjang, berkat kinerja solid dari Grup Barito yang dapat diandalkan. Reydi menutup analisanya dengan peringatan penting: “Jangan abaikan risiko harga pucuk, karena saat ini saham naik signifikan. Kedua saham ini cocok untuk investor dengan tingkat profil risiko yang tinggi.” Investor dan trader disarankan untuk senantiasa mewaspadai risiko yang melekat pada saham dengan kenaikan drastis ini.
BNI Sekuritas Rekomendasikan Saham TOBA, RAJA, CDIA, PANI, SSIA, MBMA Selasa (5/8)