Ifonti.com , JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (2/9/2025), secara resmi mencabut suspensi terhadap perdagangan tiga saham, termasuk di antaranya saham PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT). Pencabutan penghentian sementara ini juga berlaku untuk saham PT Harapan Duta Pertiwi Tbk. (HOPE) dan PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI).
Keputusan penting ini disampaikan oleh Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono bersama Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A. Mereka mengonfirmasi bahwa suspensi atas perdagangan saham MLPT, HOPE, dan KONI di Pasar Reguler dan Pasar Tunai akan dibuka kembali mulai sesi I pada tanggal 2 September 2025.
: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 2 September 2025
Sebelumnya, BEI mengambil langkah suspensi terhadap saham-saham tersebut karena adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Saham MLPT disuspensi pada 27 Agustus 2025, sementara HOPE telah digembok sejak 31 Juli 2025, dan KONI menyusul pada 1 September 2025, dengan alasan yang serupa.
: : Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 2 September 2025
Setelah suspensi dicabut, BEI menetapkan saham MLPT dan HOPE sebagai efek bersifat ekuitas yang masuk dalam papan Pemantauan Khusus. Kedua saham ini akan diperdagangkan dengan mekanisme full call auction (FCA). Penempatan pada papan Pemantauan Khusus ini berlaku karena keduanya disuspensi lebih dari satu hari bursa akibat aktivitas perdagangan yang tidak wajar.
Menanggapi dinamika pasar yang terjadi, Wakil Direktur Utama Multipolar Technology, Wahyudi Chandra, dalam paparan publiknya pada Rabu (20/8/2025), menyatakan bahwa kenaikan harga saham perusahaan lebih disebabkan oleh mekanisme pasar. Beliau menegaskan bahwa perseroan tidak memiliki informasi material yang belum diungkapkan yang dapat memengaruhi keputusan investor.
: : Menanti Rebound IHSG Kala Situasi Keamanan Sudah Kondusif
Oleh karena itu, Multipolar Technology akan terus berfokus pada operasional inti untuk mempertahankan kinerja positif ke depan, seraya memastikan segala informasi material akan disampaikan melalui keterbukaan informasi yang transparan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.