
Ifonti.com , JAKARTA —Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian perdagangan sementara atau suspensi terhadap lima saham sekaligus mulai perdagangan hari ini, Kamis (18/12/2025).
lima saham yang mengalami suspensi ialah PT Surya Permata Andalan Tbk. (NATO), PT Sunson Textile Manufacture Tbk (SSTM), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE), PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII) dan PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A. mengatakan suspensi terhadap lima saham tersebut dilakukan seiring dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
: BEI Suspensi Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Usai Izin Ditangguhkan Pemerintah
Yulianto dan Pande menyampaikan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham NATO, SSTM, CARE, ALII, dan ESTA di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 18 Desember 2025 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut.
Berdasarkan data BEI, saham NATO melejit dalam sebulan terakhir dari posisi Rp147 pada 18 November 2025 ke posisi Rp316 per saham pada 17 Desember 2025. Artinya, saham NATO melonjak 114,97% dalam sebulan.
: : Harga Melonjak Tajam, Saham FOLK, KIOS, PTDU dan CTTH Disuspensi Bursa Hari Ini
Sementara itu, saham ALII terpantau melonjak 87,90% dalam sebulan ke posisi Rp1.165 per saham hingga 17 Desember 2025. Pada saat yang sama, saham ESTA melejit dari posisi Rp270 pada 18 November 2025 ke posisi Rp404 per saham pada 17 Desember 2025 atau naik 49,63% dalam sebulan.
BEI Suspensi Saham Toba Pulp Lestari (INRU)
Selain lima saham di atas, BEI juga melakukan suspensi atas saham PT Toba Pulp Lestari Tbk. (INRU). Sebelumnya, operasional bisnis INRU berhenti imbas pemerintah menangguhkan izinnya.
Berdasarkan pengumumannya, BEI menjelaskan bahwa sehubungan dengan adanya ketidakpastian atas kelangsungan usaha INRU akibat penghentian sementara kegiatan operasional perseroan oleh pemerintah, maka Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek INRU di seluruh pasar.
Penghentian sementara efek INRU berlaku terhitung sejak sesi II perdagangan pada Rabu, 17 Desember 2025 hingga pengumuman Bursa lebih lanjut.
“Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan,” tulis Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A. dalam pengumumannya pada Rabu (17/12/2025).
Berdasarkan data BEI, harga saham INRU sebelum dihentikan sementara melorot 0,84% ke level Rp590 per lembar. Harga saham INRU sendiri telah anjlok 11,28% dalam sepekan perdagangan terakhirnya.
Meski begitu, harga saham INRU masih di zona hijau, menguat 28,26% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.