BEI Suspensi Saham PUDP dan ATAP Hari Ini (24/11) akibat Harga Terus Melambung

Ifonti.com , JAKARTA —Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian perdagangan sementara atau suspensi terhadap saham PT Pudjiadi Prestige Tbk. (PUDP) dan PT Trimitra Prawara Goldland Tbk. (ATAP) mulai perdagangan hari ini, Senin (24/11/2025).

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A. mengatakan suspensi terhadap PUDP dan ATAP dilakukan seiring dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

“Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PUDP dan ATAP pada perdagangan tanggal 24 November 2025,” papar pengumuman Bursa.

: BEI Suspensi Saham CSIS dan ATAP Hari Ini (19/11) Usai Meroket Ratusan Persen

Penghentian sementara perdagangan saham PUDP dan ATAP dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di kedua saham tersebut.

“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” imbuh BEI.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham PUDP terpantau menguat 7,03% atau 90 poin ke level Rp1.370 per lembar pada penutupan perdagangan Jumat (22/11/2025). Banderol tersebut mencerminkan penguatan 60,23% dalam sebulan terakhir dan lonjakan 480,51% sepanjang tahun berjalan 2025.

Adapun, saham ATAP terpantau menguat 9,94% atau 16 poin ke level Rp177 per lembar pada Jumat (22/11). Dalam sepekan terakhir, emiten sektor properti itu telah naik 32,09% dan sepanjang tahun berjalan 2025, saham ATAP telah melesat 606%.

Pudjiadi Prestige Tbk. – TradingView

_______

: : Bos Produsen Imboost (SOHO) Buka Suara Soal Suspensi Saham oleh BEI

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.