Lelang SUN 26 Agustus: Kemenkeu Bidik Rp27 Triliun, Saatnya Investasi?

JAKARTA – Pemerintah akan kembali menyelenggarakan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam denominasi rupiah pada Selasa, 26 Agustus 2025, dengan target indikatif mencapai Rp27 triliun. Event penting ini diharapkan menarik perhatian pelaku pasar dan investor di tengah dinamika pasar keuangan.

Melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sebanyak delapan seri surat utang pemerintah siap ditawarkan kepada publik. DJPPR menginformasikan bahwa target indikatif sebesar Rp27 triliun tersebut memiliki potensi kemenangan maksimal hingga 150% dari target awal, sebagaimana tercantum dalam keterangan resminya yang dikutip pada Senin, 14 Juli 2025.

Adapun penawaran SUN kali ini mencakup dua seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dengan tenor pendek serta enam seri obligasi negara (FR) yang memiliki tenor menengah hingga panjang, memberikan beragam pilihan bagi para investor sesuai profil risiko dan tujuan investasi mereka.

Proses lelang SUN akan dimulai pada pukul 09.00 WIB dan ditutup tepat pukul 11.00 WIB. Sementara itu, tanggal setelmen, yakni proses penyelesaian transaksi, dijadwalkan dua hari setelahnya, yaitu pada Kamis, 28 Agustus 2025.

Pelaksanaan penjualan Surat Utang Negara ini akan mengikuti sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang ini bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam atau multiple price, memastikan transparansi dan keadilan bagi seluruh partisipan.

Dalam mekanisme ini, penawaran kompetitif akan dibayar berdasarkan yield yang diajukan oleh masing-masing peserta, sedangkan penawaran non-kompetitif akan menggunakan imbal hasil rata-rata tertimbang dari penawaran kompetitif yang berhasil dimenangkan. Ini memberikan fleksibilitas bagi berbagai jenis investor.

Setiap unit SUN yang dilelang memiliki nominal sebesar Rp1 juta. Penawaran partisipasi hanya dapat disampaikan melalui peserta lelang yang telah ditunjuk resmi, meliputi bank-bank utama baik nasional maupun asing, perusahaan sekuritas, serta lembaga-lembaga lain seperti Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hal ini menjamin kredibilitas dan keabsahan transaksi.

Meninjau dinamika pasar terkini, riset dari BRI Danareksa Sekuritas menunjukkan adanya aktivitas jual bersih oleh investor asing sebesar Rp0,2 triliun pada pekan lalu. Kondisi ini sedikit memangkas total kepemilikan investor asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) menjadi Rp948 triliun.

Meski demikian, secara lebih luas, periode 1 hingga 22 Agustus 2025 mencatat akumulasi arus modal investor asing ke pasar SBN mencapai Rp12,56 triliun. Di segmen domestik, perbankan menunjukkan peningkatan kepemilikan SBN yang signifikan, yaitu sebesar Rp3,08 triliun dalam sepekan, atau mencapai Rp24,62 triliun secara month-to-date (MtD), menunjukkan peran strategis mereka dalam menyerap obligasi pemerintah.

Namun, di tengah potensi penyerapan tersebut, terdapat beberapa faktor yang menahan laju penurunan yield SBN. Handy Yunianto, Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas, mengidentifikasi tiga poin krusial. Pertama adalah kerentanan nilai tukar rupiah dan terbatasnya ruang gerak kebijakan moneter.

Kedua, basis investor domestik yang dinilai masih dangkal, yang berarti ketergantungan pada investor asing relatif tinggi. Ketiga, ruang fiskal pemerintah yang cenderung sempit, tercermin dari rasio penerimaan Indonesia yang hanya sekitar 12,5% terhadap PDB, jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia (16,8%) dan Thailand (18%). Tantangan-tantangan ini menjadi perhatian utama dalam mengelola pasar utang negara.

Berikut adalah perincian seri Surat Utang Negara (SUN) yang akan ditawarkan dalam lelang:

  • SPN12251127 (reopening), jatuh tempo 27 November 2025, kupon diskonto
  • SPN12260813 (reopening), jatuh tempo 13 Agustus 2026, kupon diskonto
  • FR0109 (reopening), jatuh tempo 15 Maret 2031, kupon 5,875%
  • FR0108 (reopening), jatuh tempo 15 April 2036, kupon 6,5%
  • FR0106 (reopening), jatuh tempo 15 Agustus 2040, kupon 7,125%
  • FR0107 (reopening), jatuh tempo 15 Agustus 2045, kupon 7,125%
  • FR0102 (reopening), jatuh tempo 15 Juli 2054, kupon 6,875%
  • FR0105 (reopening), jatuh tempo 15 Juli 2064, kupon 6,875%

Ringkasan

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Keuangan, akan mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 26 Agustus 2025 dengan target indikatif sebesar Rp27 triliun. Lelang ini menawarkan delapan seri SUN, termasuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan obligasi negara (FR), dengan berbagai tenor untuk memenuhi kebutuhan investasi yang berbeda. Proses lelang akan dilakukan melalui sistem pelelangan oleh Bank Indonesia, dengan tanggal setelmen pada 28 Agustus 2025.

Meskipun ada aktivitas jual bersih oleh investor asing pada pekan lalu, akumulasi arus modal investor asing ke pasar SBN secara bulanan tetap positif. Tantangan dalam pasar SBN termasuk kerentanan nilai tukar rupiah, basis investor domestik yang dangkal, dan ruang fiskal pemerintah yang terbatas, yang dapat mempengaruhi yield SBN. Lelang ini diharapkan dapat menarik minat investor di tengah dinamika pasar keuangan.