Melirik Saham Emiten Peritel MDIY, ACES, ERAA Jelang Pesta Belanja Akhir Tahun

Ifonti.com , JAKARTA — Saham emiten-emiten menarik untuk dicermati investor jelang akhir tahun ini sejalan dengan strategi peritel memanfaatkan momentum belanja akhir tahun atau Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mendongkrak kinerja penjualan serta laba. 

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengatakan sejauh ini kinerja emiten peritelm seperti ACES dan ERAA, dipengaruhi kondisi daya beli masyarakat yang masih lemah. Ditambah, kondisi ekonomi pada awal 2025 masih underwhelming

“Namun, pada akhir tahun, kinerja emiten peritel semestinya bisa mengalami penguatan karena retail sales index mengalami pertumbuhan,” kata Nafan kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.   

Sejalan dengan itu, pertumbuhan ekonomi sejak kuartal II/2025 mulai membaik. Ditambah, pemerintah akan memberikan stimulus yang tujuannya mendongkrak daya beli.  

Selain itu, emiten peritel akan mendapatkan dorongan dari momen perayaan Nataru. Sektor-sektor ekonomi seperti ritel diperkirakan mendapat manfaat besar dari lonjakan belanja konsumen dan perjalanan liburan pada akhir tahun.

: Siasat AZKO (ACES) & Erajaya (ERAA) Genjot Cuan saat Nataru

Analis Panin Sekuritas Novi Vianita mengatakan kinerja fundamental emiten peritel seperti AMRT lesu didorong oleh adanya pergeseran tren belanja ke toko-toko kecil dekat rumah dan tren down-trading ke produk yang lebih terjangkau. Namun, terdapat sejumlah peluang penguatan pada akhir tahun.

“Didorong program BSU [bantuan subsidi upah] maupun BLT [bantuan langsung tunai] dari pemerintah,” kata Novi dalam risetnya. 

Menurutnya, program tersebut mampu mendorong daya beli masyarakat yang juga menjadi katalis positif bagi saham emiten peritel seperti AMRT.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi juga mengatakan pada akhir tahun ekonomi meningkat seiring dengan perayaan Nataru. Sektor-sektor seperti ritel, pariwisata, dan perhotelan mendapat manfaat besar dari lonjakan belanja konsumen dan perjalanan liburan.

Terjadi peningkatan permintaan barang-barang konsumsi, seperti pakaian, elektronik, dan makanan, juga mendorong sektor manufaktur dan distribusi. Untuk sektor ritel, khususnya, diuntungkan dari lonjakan belanja konsumen yang mempersiapkan hadiah atau untuk konsumsi pribadi.

Strategi MDIY & ACES Tebar Diskon

Salah satu emiten peritel yang ancang-ancang momentum Nataru adalah pengelola gerai MR DIY, PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY). Direktur Utama MR DIY Indonesia Edwin Cheah mengatakan MR DIY Indonesia menyambut momen Nataru dengan optimisme. 

“Sebagai salah satu season yang paling ditunggu, momen ini [Nataru] pastinya selalu dirayakan masyarakat secara umum,” kata Edwin kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

Menjelang momen Nataru, MR DIY menjalankan sejumlah program pemasaran dan penawaran khusus agar pelanggan semakin hemat dalam memenuhi kebutuhan akhir tahun. 

Beberapa di antara program pemasaran dan penawaran khusus meliputi promo akhir tahun, termasuk diskon hingga 51%, cashback, hingga penawaran Tebus Hemat.

Perseroan pun menyiapkan ragam dekorasi Natal serta produk-produk berlisensi yang diminati pelanggan, mulai dari One Piece, Disney Tsum Tsum, Disney Toy Story, Disney Zootopia, Tom & Jerry Gokko, hingga Banana-ya.

“Strategi ini merupakan bagian dari komitmen MR DIY Indonesia untuk terus meningkatkan kenyamanan, aksesibilitas, dan variasi produk yang dibutuhkan oleh seluruh keluarga Indonesia, terutama di musim liburan yang penuh kehangatan ini,” kata Edwin.

: Alfamart (AMRT) Geber Investasi Teknologi untuk Efisienkan Operasional

Emiten peritel lainnya PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) tak ketinggalan ancang-ancang. Head of Corporate Communications & Sustainability Aspirasi Hidup Indonesia Melinda Pudjo mengatakan menjelang momen Nataru, ACES optimistis terhadap peningkatan aktivitas belanja masyarakat. Sebab, secara historis, Nataru selalu menjadi periode dengan kontribusi penjualan terbesar bagi perseroan melalui brand AZKO.

“Karena itu, kami akan memaksimalkan potensi tersebut melalui berbagai program promosi dan inisiatif penjualan yang relevan dengan kebutuhan pelanggan di akhir tahun,” kata Melinda kepada Bisnis.

Tahun ini, ACES akan kembali menghadirkan program Year-End Sale dan menawarkan beragam produk pilihan. Beberapa kategori produk yang akan menjadi highlight antara lain peralatan BBQ, perlengkapan outdoor living, perlengkapan traveling, hingga kitchen appliances.

“Melalui rangkaian promo dan inspirasi produk, kami berharap dapat memberikan pengalaman belanja lebih baik bagi pelanggan, sekaligus mendorong pertumbuhan kinerja penjualan yang positif pada kuartal IV tahun ini,” ujar Melinda.

Jurus Erajaya Akhir Tahun

Begitu juga dengan PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA). Head of Legal Counsel & Corporate Affairs Erajaya Group Amelia Allen mengatakan perseroan memang tidak dapat menyampaikan target keuangan maupun proyeksi penjualan kepada publik. Namun secara keseluruhan, ERAA tetap memandang positif prospek bisnis hingga akhir tahun.

“Keyakinan ini didorong oleh strategi ekspansi yang berkelanjutan, penguatan portofolio merek, serta kemampuan kami dalam memahami kebutuhan dan preferensi konsumen di berbagai kategori,” kata Amelia kepada Bisnis.

Dalam menyambut momentum akhir tahun, ERAA berfokus pada tiga hal utama, yakni ketersediaan produk, kesiapan layanan, dan pengalaman pelanggan.

“Kami memastikan rantai pasok berjalan lancar agar pelanggan dapat dengan mudah memperoleh produk yang diinginkan,” ujar Amelia.

Selain itu, ERAA memperkuat kesiapan tim di seluruh jaringan ritel untuk menghadirkan layanan yang responsif dan profesional.

ERAA juga menyiapkan berbagai program promosi tematik, baik secara online maupun di gerai offline, yang dirancang agar relevan dengan minat dan kebutuhan pelanggan pada musim liburan. 

Di sisi lain, ERAA memperkuat integrasi antar vertikal bisnis guna memberikan pengalaman belanja yang lebih menyeluruh dan beragam.

Kinerja Laba Masih Lesu

ACES hingga ERAA berharap mampu meraup peluang peningkatan kinerja pada akhir tahun ini di tengah capaian yang lesu didorong pelemahan daya beli masyarakat. Setidaknya sampai kuartal III/2025, ACES telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp481,09 miliar, susut 16,21% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp574,22 miliar.

ERAA juga telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp785,57 miliar per kuartal III/2025, turun tipis 0,7% YoY dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp791,16 miliar.

Emiten pengelola Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) juga mencetak laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,31 triliun per kuartal III/2025, turun 3,49% YoY.

Emiten peritel lainnya PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp601,14 miliar, turun 3,39% YoY dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp622,26 miliar.

Seiring dengan lesunya laba, gerak saham emiten peritel pun tertekan. Harga saham AMRT misalnya turun 35,79% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) ke level Rp1.830 per lembar pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (21/11/2025).

Kemudian, harga saham ACES turun 46,33% ytd ke level Rp424 per lembar. Saham emiten peritel lainnya PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) turun 8,16% ytd ke level Rp1.295 per lembar dan harga saham MDIY turun 40,45% ytd ke level Rp1.060 per lembar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.