JAKARTA – Investor yang menantikan gelaran initial public offering (IPO) dari PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS), afiliasi taipan Garibaldi “Boy” Thohir dan Winato Kartono, kini dapat mencermati jadwal penting yang akan segera tiba. Masa penawaran umum dan penjatahan saham EMAS dijadwalkan berlangsung pekan depan.
Mengutip prospektus resmi, masa penawaran awal IPO EMAS telah sukses diselenggarakan pada 8—10 September. Setelah tahapan tersebut, tanggal efektif IPO Merdeka Gold Resources ditetapkan pada 15 September. Selanjutnya, masa penawaran umum akan dilanjutkan pada 17—19 September, yang kemudian disusul dengan penjatahan saham pada tanggal yang sama, yakni 19 September.
Investor yang terdaftar akan menerima distribusi saham Merdeka Gold secara elektronik pada 22 September. Puncak dari proses ini adalah pencatatan resmi EMAS di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dijadwalkan pada Selasa, 23 September 2025.
Melalui aksi korporasi IPO ini, Merdeka Gold menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,61 miliar saham baru. Jumlah ini setara dengan 10% dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan, dengan nilai nominal Rp150 per lembar saham. Perusahaan membanderol harga saham EMAS di kisaran Rp1.800 hingga Rp3.020 per lembar.
Dengan rentang harga tersebut, dana yang berhasil dihimpun oleh Merdeka Gold diproyeksikan mencapai Rp2,91 triliun hingga Rp4,88 triliun. “Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp4,88 triliun,” demikian pernyataan perseroan dalam prospektusnya, Senin (8/9/2025).
Merdeka Gold merupakan anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), yang didirikan pada tahun 2015. Perusahaan ini sebelumnya dikenal sebagai PT Pani Bersama Jaya dan berperan sebagai induk dari grup usaha yang bergerak di bidang pertambangan emas serta mineral pengikutnya.
Setelah IPO rampung, struktur kepemilikan saham Merdeka Gold akan berubah. MDKA akan menggenggam 62,01% saham, sementara Garibaldi “Boy” Thohir akan memiliki 6,14% dan Winato Kartono 9,18%. Adapun, porsi kepemilikan publik atau masyarakat akan mencapai 10,98%.
Dalam prospektusnya, Merdeka Gold menyampaikan keyakinannya terhadap prospek usaha pertambangan emas yang menjanjikan. Emas dianggap sebagai salah satu sumber daya alam bernilai tinggi dengan penggunaan yang luas. “Seiring dengan tren kenaikan harga emas, pertumbuhan permintaan emas dalam lima tahun ke depan akan didorong oleh tujuan investasi, dengan bank sentral diperkirakan akan tetap menjadi pembeli utama emas,” tulis perusahaan dalam prospektus.
Di balik optimisme terhadap prospek emas tersebut, data fundamental menunjukkan bahwa Merdeka Gold masih menghadapi tantangan kerugian. Pada kuartal I/2025, EMAS masih membukukan rugi bersih periode berjalan sebesar US$9,21 juta, membengkak signifikan dari US$4,17 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tren kerugian ini juga terlihat pada tahun-tahun sebelumnya; sepanjang 2024, Merdeka Gold mencatatkan rugi bersih US$12,7 juta, naik dari US$6,83 juta pada 2023. Bahkan pada 2022, Perseroan juga mencatat rugi bersih sebesar US$11,33 juta.
_______________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS), afiliasi Garibaldi “Boy” Thohir dan Winato Kartono, akan melaksanakan IPO dengan masa penawaran umum saham pada 17-19 September, diikuti penjatahan pada 19 September, dan pencatatan di BEI pada 23 September 2025. Merdeka Gold menawarkan sebanyak-banyaknya 1,61 miliar saham baru dengan harga antara Rp1.800 hingga Rp3.020 per lembar, menargetkan perolehan dana hingga Rp4,88 triliun.
Setelah IPO, struktur kepemilikan saham EMAS akan berubah, dengan MDKA sebagai pemegang saham mayoritas. Meskipun optimis terhadap prospek pertambangan emas, Merdeka Gold masih mencatatkan kerugian, dengan rugi bersih kuartal I/2025 sebesar US$9,21 juta. Investor diharapkan mempertimbangkan informasi ini sebelum mengambil keputusan investasi.