Mau Rights Issue, Saham Tanrise Property (RISE) Multibagger Terbang 753%

JAKARTA – Performa cemerlang saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE) kembali mencuri perhatian di lantai bursa, sukses menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA). Lonjakan signifikan ini dipicu oleh pengumuman perseroan mengenai rencana penambahan modal melalui rights issue, yang diperkirakan akan menggalang dana segar bernilai jumbo.

Mengutip data Bloomberg, saham RISE pada perdagangan Rabu (22/10/2025) melesat 19,86% ke level Rp8.750. Level harga tersebut menjadi batas tertinggi kenaikan harian yang diizinkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), atau dikenal sebagai ARA.

Tren positif ini bukanlah yang pertama; sehari sebelumnya, Selasa (21/10/2025), saham emiten properti Tanrise juga terbang tinggi hingga menyentuh ARA, ditutup melonjak 19,67% di harga Rp7.300 per saham.

Dengan harga terkini, saham RISE telah mencatatkan kenaikan fantastis sebesar 753,65% secara year-to-date (YtD), melesat dari harga Rp1.025 per saham pada akhir tahun 2025.

Lonjakan harga saham RISE yang luar biasa ini tak lepas dari rencana strategis emiten properti milik konglomerat Hermanto Tanoko tersebut untuk menggelar rights issue.

PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. telah mengumumkan akan melaksanakan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau dikenal sebagai rights issue, dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,33 miliar saham baru.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/10/2025), Corporate Secretary RISE Herliani Prayogo menjelaskan bahwa saham baru ini akan diterbitkan dengan nilai nominal Rp100 per saham. Meskipun demikian, pihak manajemen RISE belum menetapkan harga pelaksanaan final untuk rights issue ini.

Sebagai ilustrasi awal, jika harga pelaksanaan rights issue ditetapkan berdasarkan harga penutupan saham RISE pada perdagangan Selasa (21/10/2025) sebesar Rp7.300 per saham, Tanrise berpotensi besar menggalang dana segar hingga mencapai Rp9,7 triliun.

Herliani lebih lanjut menerangkan bahwa seluruh dana yang berhasil dihimpun dari PMHMETD I ini direncanakan akan dialokasikan untuk ekspansi dan pengembangan usaha perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak dan/atau perusahaan asosiasi.

Secara lebih terperinci, sebagian besar dana hasil rights issue RISE tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek strategis, seperti pengembangan Tanrise City Bandung, Tanrise City Sidoarjo, pembangunan Kawasan Industri di Banjarbaru Kalimantan, serta pengembangan Kawasan Resor Taman Dayu.

Selain itu, sebagian alokasi dana dari rights issue ini juga akan dimanfaatkan untuk menambah modal kerja dan melunasi sejumlah pinjaman perusahaan.

Untuk merealisasikan rencana penting ini, perseroan akan meminta persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada tanggal 27 November 2025.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan tidak bertujuan untuk mengajak pembaca membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pribadi pembaca. Ifonti.com tidak bertanggung jawab atas potensi kerugian atau keuntungan yang mungkin timbul dari keputusan investasi yang diambil.