Jakarta Optimis! BI Ramal Ekonomi Tumbuh 5,4% di Kuartal IV 2025

Ifonti.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) optimistis memproyeksikan laju perekonomian di Jakarta akan melonjak signifikan, mencapai 4,6% hingga 5,4% pada akhir tahun atau Kuartal IV/2025. Proyeksi ini muncul setelah pertumbuhan ekonomi Jakarta sempat tertahan di angka 4,96% secara tahunan (yoy) pada Kuartal III/2025.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Iwan Setiawan, menjelaskan bahwa perlambatan di Kuartal III/2025 merupakan tren yang cenderung terjadi. Masyarakat cenderung menahan pengeluaran setelah periode belanja besar yang didorong oleh liburan sekolah dan hari raya keagamaan pada kuartal sebelumnya. “Memang kalau kuartal ketiga itu pasti cenderung terjadi pelambatan ekonomi. Kenapa? Karena itu adalah akhir dari spending, terutama spending masyarakat. Karena berakhir dari hari besar keagamaan, liburan sudah berakhir. Juni itu pada liburan, orang bawa-bawa anak-anaknya jalan-jalan, spending, pariwisata,” terang Iwan dalam acara Bincang Bareng Media (BBM) di Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025).

Data menunjukkan, sektor konsumsi rumah tangga di Kuartal III/2025 tumbuh 5,01% (yoy), melambat tipis dari 5,18% (yoy) di triwulan sebelumnya. Hal serupa terjadi pada investasi yang tumbuh 3,67% (yoy), lebih rendah dari 5,50% (yoy) sebelumnya. Lebih lanjut, Iwan mengungkap bahwa dinamika ini turut dipengaruhi oleh isu eksternal, yaitu kerusuhan terkait tuntutan penurunan gaji DPR. Peristiwa tersebut diklaim memicu terhambatnya laju ekonomi serta penundaan investasi dan ekspansi usaha oleh para pelaku bisnis di Jakarta.

Meski demikian, Iwan optimistis bahwa ekonomi Jakarta akan kembali bergeliat kuat. Pengeluaran masyarakat yang sempat tertahan akan dialokasikan untuk menyambut periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), mendorong peningkatan transaksi belanja secara signifikan. Inilah salah satu pendorong utama proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi Jakarta ke kisaran 4,6% hingga 5,4% pada Kuartal IV/2025.

Selain dorongan Nataru, peningkatan ini juga diperkuat oleh peran aktif pemerintah dalam mengucurkan paket stimulus ekonomi, diskon tarif transportasi, hingga bantuan sosial. Tak hanya itu, sektor ekonomi kreatif juga dipandang memberikan injeksi segar bagi perekonomian Jakarta melalui berbagai gelaran konser dan kegiatan pariwisata.

Menatap ke depan, Iwan menegaskan pentingnya sektor-sektor baru sebagai pendorong pertumbuhan. “Kami memandang ke depan, makanya selain bertumbuh kepada investasi dan konsumsi, usaha sektor transportasi yang memudahkan, kita melihat ekonomi kreatif dan pariwisata itu menjadi salah satu kunci untuk sebagai engine, menjadi new engine of growth ekonomi DKI Jakarta,” paparnya. Bank Indonesia secara konsisten mendorong pemerintah Jakarta untuk gencar melaksanakan kegiatan ekonomi kreatif karena peluangnya besar dalam mendongkrak perekonomian Provinsi.

Guna memaksimalkan potensi ini, Iwan merekomendasikan pemerintah daerah untuk melakukan assessment, kajian mendalam, serta aktif menyelenggarakan berbagai festival. Langkah ini bertujuan untuk menggali talenta-talenta lokal dan memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan terhadap pertumbuhan ekonomi Jakarta di masa mendatang.

Ringkasan

Bank Indonesia (BI) optimis memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jakarta akan mencapai 4,6% hingga 5,4% pada Kuartal IV/2025, setelah mengalami perlambatan menjadi 4,96% pada Kuartal III/2025. Perlambatan pada kuartal sebelumnya disebabkan oleh tren penurunan pengeluaran masyarakat setelah periode liburan dan hari raya, serta isu eksternal terkait kerusuhan yang menghambat investasi.

BI meyakini pertumbuhan akan didorong oleh peningkatan pengeluaran masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), stimulus ekonomi dari pemerintah, serta perkembangan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata. BI mendorong pemerintah daerah untuk aktif melaksanakan kegiatan ekonomi kreatif dan pariwisata guna memaksimalkan potensi dan memberikan kontribusi berkelanjutan terhadap pertumbuhan ekonomi Jakarta.