Pacu Ekspansi, Cahayasakti Investindo (CSIS) Rancang Rights Issue 1,04 Miliar Saham

JAKARTA, Ifonti.comPT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk. (CSIS), emiten yang bergerak di sektor properti dan konstruksi, bersiap melancarkan aksi korporasi strategis berupa penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD), atau lebih dikenal dengan rights issue. Periode pelaksanaannya dijadwalkan pada 1-8 Desember 2025, menandai langkah signifikan perseroan untuk memperkuat struktur permodalan.

Dalam prospektus ringkas yang telah diterbitkan, CSIS berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,04 miliar saham baru. Saham-saham ini akan memiliki nilai nominal Rp100 per saham, merepresentasikan sekitar 44,44% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan pasca-pelaksanaan rights issue ini. Angka ini menunjukkan komitmen besar perseroan dalam menghimpun dana segar dari pasar modal.

Langkah penting ini sebelumnya telah mengantongi persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 9 Januari 2025. Pada kesempatan tersebut, pemegang saham tidak hanya menyetujui rencana rights issue, tetapi juga menyepakati perubahan modal dasar perseroan menjadi Rp770 miliar, yang terbagi dalam 7,7 miliar saham. Lebih lanjut, direksi dan komisaris diberikan kuasa penuh untuk menentukan rasio pelaksanaan, harga eksekusi, jadwal final, serta peruntukan spesifik dana yang berhasil dihimpun dari aksi penambahan modal ini.

Bagi para investor, setiap pemegang saham CSIS yang tercatat pada tanggal 27 November 2025 akan berhak memperoleh Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Rasio pembagian HMETD akan ditetapkan kemudian, namun perlu diingat bahwa setiap 1 HMETD akan memberikan hak untuk membeli 1 saham baru. Selain saham baru, CSIS juga akan menerbitkan sebanyak 104,56 juta waran seri I. Jumlah waran ini setara dengan 4,26% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Periode pelaksanaan waran tersebut cukup panjang, yakni mulai 1 Mei 2026 hingga 1 November 2028, memberikan fleksibilitas bagi pemegangnya.

Manajemen CSIS menegaskan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari rights issue, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk memperkuat permodalan PT Bogorindo Cemerlang, anak usaha perseroan. Alokasi dana tersebut mencakup beberapa proyek strategis: sebesar Rp93 miliar akan diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur di Kawasan Industri Cikembar, Rp10 miliar untuk pengembangan area Bukit Penenjoan, dan Rp7 miliar untuk konstruksi gudang di Sentul. Sementara itu, sisa dana akan digunakan untuk pembebasan lahan di sekitar kawasan industri, guna mendukung ekspansi di masa mendatang.

Penting untuk dicermati oleh para pemegang saham, apabila mereka memilih untuk tidak mengeksekusi haknya dalam rights issue ini, kepemilikan saham mereka berpotensi mengalami dilusi hingga maksimal 44,44% setelah PMHMETD I. Potensi dilusi ini bahkan dapat meningkat hingga 46,81% jika seluruh waran seri I juga ikut terealisasi sepenuhnya. Hal ini menjadi pertimbangan krusial bagi investor dalam mengambil keputusan.

Secara regulasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyatakan efektif atas aksi korporasi CSIS ini pada tanggal 17 November 2025, memberikan lampu hijau bagi pelaksanaannya. Dengan demikian, pencatatan saham baru hasil rights issue di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah dijadwalkan pada tanggal 1 Desember 2025, menandai dimulainya perdagangan efek tersebut.

Mengulas sedikit mengenai kinerja perusahaan, CSIS, yang memiliki lini bisnis di sektor mebel dan furnitur serta jasa konstruksi umum dan pengembangan properti melalui entitas anak usahanya, menunjukkan performa positif. Tercatat, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp23,92 miliar per 30 Juni 2025. Angka ini menandakan pertumbuhan signifikan sebesar 13,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, 2024, menunjukkan potensi perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya.

Disclaimer: Berita ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Ifonti.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.