Saham EMAS Rugi, Tapi Diburu Investor! IPO Merdeka Gold

Ifonti.com, JAKARTA — Meskipun masih membukukan kerugian hingga kuartal I/2025, saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) justru diburu investor. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan.

Pada Selasa, 23 September 2025, EMAS resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), menjadi emiten ke-23 yang melantai di bursa tahun ini. Perseroan melepas 1,61 miliar saham (1.618.023.300 lembar), atau setara dengan 16.180.233 lot. Tingginya minat investor terlihat dari total pesanan yang mencapai 7,48 miliar lembar saham (7.482.193.000 lembar), menghasilkan kelebihan permintaan hingga 4,62 kali pada penjatahan pasti (fixed allotment). Dengan harga IPO Rp2.880 per saham, anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) ini berhasil meraup dana segar senilai Rp4,65 triliun.

Komisaris Independen Merdeka Gold Resources, Heri Sunaryadi, menjelaskan daya tarik utama EMAS bagi investor terletak pada prospek pertumbuhan jangka panjang, khususnya pengembangan Proyek Pani. “Investor tidak melihat kinerja hari ini, melainkan potensi perusahaan 5 tahun ke depan,” ujarnya saat listing perdana EMAS di BEI.

Proyek Emas Pani, berdasarkan riset internal perusahaan akhir tahun lalu, diperkirakan memiliki sumber daya mineral sebesar 292,4 juta ton bijih. Kandungan emasnya mencapai sekitar 7 juta ons dengan kadar 0,75 gram per ton, sementara cadangan bijih sebesar 77,5 juta ton mengandung 1,9 juta ons emas dengan kadar 0,78 gram per ton. Proyek ini diproyeksikan beroperasi hingga tahun 2041.

Direktur EMAS, Albert Saputro, menjelaskan kerugian yang masih tercatat disebabkan oleh Proyek Pani yang masih dalam tahap pengembangan. Proses akuisisi baru selesai pada akhir 2021 hingga awal 2022, diikuti oleh kegiatan drilling dan konstruksi. “Dari kacamata Merdeka Copper Gold, semua aset baru selesai diakuisisi di akhir 2021, awal 2022. Sehingga sejak 2022 hingga sekarang dilakukan drilling dan pengembangan,” jelas Albert.

Hingga akhir Juni 2025, progres pembangunan Proyek Pani telah mencapai 67%. Seluruh rekayasa detail dan proses pengadaan telah selesai. Manajemen MDKA melaporkan bahwa kontraktor di lokasi kini tengah memasang infrastruktur pengolahan dan kelistrikan. Fasilitas pelabuhan untuk logistik juga telah beroperasi, demikian pula pembangunan tangki penyimpanan bahan bakar yang menjamin suplai energi untuk operasional. MDKA menargetkan proses komisioning selesai pada akhir 2025, diikuti dengan ramp-up produksi dan target produksi emas perdana pada kuartal pertama 2026.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Saham Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) diburu investor meskipun masih merugi hingga kuartal I/2025. Investor tertarik pada prospek jangka panjang perusahaan, terutama pengembangan Proyek Pani yang memiliki potensi sumber daya mineral emas signifikan, diperkirakan mencapai 7 juta ons. Dana segar Rp4,65 triliun berhasil diraup dari IPO EMAS dengan harga Rp2.880 per saham.

Kerugian yang dialami EMAS disebabkan oleh Proyek Pani yang masih dalam tahap pengembangan. Progres pembangunan telah mencapai 67% hingga Juni 2025, dengan target komisioning akhir 2025 dan produksi emas perdana pada kuartal pertama 2026. Proyek Pani diproyeksikan beroperasi hingga 2041.