IHSG Jeblok! Saham Konglomerat Isam, Hapsoro, Prajogo Anjlok, Level 8.000 Hilang

JAKARTA – Pasar saham Indonesia dilanda sentimen negatif pada perdagangan sesi I hari Rabu, 15 Oktober 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk signifikan ke zona merah, menembus level psikologis 8.000, seiring dengan melemahnya kinerja sejumlah saham emiten besar yang terafiliasi dengan konglomerat papan atas Tanah Air.

Gelombang tekanan jual terlihat jelas pada saham-saham yang terkait erat dengan konglomerat Andi Syamsuddin Arsyad, atau yang dikenal luas sebagai Haji Isam. Dalam dua hari terakhir, saham PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) anjlok drastis 9,97% ke level Rp23.925 per saham. Senada, saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) terjun bebas 14,75% ke posisi Rp5.925 per saham. Kedua saham ini bahkan menyentuh batas auto reject bawah (ARB) dalam peraturan perdagangan saham BEI, mengindikasikan tekanan jual yang sangat kuat dari para investor.

Tak hanya itu, portofolio saham milik konglomerat Happy Hapsoro juga tak luput dari koreksi. Harga saham PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) tercatat melemah 5,99% ke Rp4.550 per saham. Situasi serupa dialami PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) yang turut jatuh 4,48% ke Rp8.525. Deretan emiten lain seperti PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA) anjlok 5,1% dan PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) merosot lebih dalam 9,40%, turut memperkeruh sentimen negatif di pasar saham.

Pelemahan harga saham juga merambat ke emiten-emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu, salah satu orang terkaya di Indonesia. Koreksi terdalam dialami oleh PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) yang terkoreksi 4,73%. Disusul oleh PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang melemah 3,55% dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang menurun 3,32%. Emiten petrokimia dan energi miliknya, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), juga terkoreksi 3,34% ke Rp7.225, sementara PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melemah 1,29% ke Rp9.550.

Dampak sentimen negatif pasar juga terasa pada saham-saham milik konglomerat Anthoni Salim. Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) terkoreksi 1,77% ke Rp6.925, PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) menurun 1,64% ke level Rp600, dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) turut melemah 1,75% ke level Rp1.125. Lebih mencolok, saham PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) anjlok tajam 9,72% ke Rp650. Sementara itu, dari Grup Djarum, saham PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) juga mencatat koreksi signifikan 10,00% ke level Rp900 per saham.

Pelemahan juga menghampiri emiten yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo; PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) jeblok 12,23% ke posisi Rp3.300 per saham. Saham-saham yang dimiliki oleh Garibaldi Thohir pun tak luput dari tekanan jual hari ini: PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) terkoreksi 2,35% ke Rp1.665, PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) anjlok 5,19% ke level Rp1.280, dan PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA) melemah 3,2% ke level Rp605. Situasi serupa dialami oleh grup Aburizal Bakrie, di mana saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) merosot 6,42%, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) jeblok 8,33%, hingga PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) yang mengalami koreksi 7,78%.

Seturut dengan melemahnya sejumlah saham konglomerat tersebut, IHSG hari ini turut mengalami koreksi pada perdagangan intraday, meninggalkan posisi 8.000. Hingga pukul 15.00 WIB, IHSG masih melemah 1,01% dan menetap di level 7.985,3, menegaskan tren koreksi yang sedang berlangsung. Sebelumnya, MNC Sekuritas dalam riset hariannya memperkirakan bahwa IHSG berpeluang menguji area 8.092–8.166 dalam jangka pendek.

Namun, MNC Sekuritas juga mencatat bahwa tren koreksi masih terbuka untuk menguji level 7.720–7.937 guna menutup area gap yang ada. Secara teknikal, IHSG kini berada pada fase awal pembentukan wave (2) dari wave [3] pada label hitam, mengindikasikan masih terdapat potensi pelemahan lanjutan sebelum kembali menemukan momentum tren naik. Adapun area support terdekat IHSG berada di 8.022 dan 7.913, sedangkan level resistance yang perlu ditembus berada di 8.169 dan 8.260.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Pada perdagangan 15 Oktober 2025, IHSG mengalami penurunan signifikan hingga menembus level 8.000 akibat sentimen negatif pasar. Pelemahan ini dipicu oleh anjloknya sejumlah saham emiten besar yang terafiliasi dengan beberapa konglomerat ternama di Indonesia, termasuk saham-saham yang terkait dengan Haji Isam, Happy Hapsoro, Prajogo Pangestu, Anthoni Salim, Hashim Djojohadikusumo, Garibaldi Thohir, dan Aburizal Bakrie.

Tekanan jual yang kuat terlihat pada saham PGUN dan JARR milik Haji Isam yang menyentuh ARB. Analis dari MNC Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi menguji level lebih rendah untuk menutup area gap, dengan support terdekat di 8.022 dan 7.913, serta resistance yang perlu ditembus di 8.169 dan 8.260. Hingga pukul 15.00 WIB, IHSG melemah 1,01% dan menetap di level 7.985,3.