Ifonti.com, JAKARTA – PT Suparma Tbk (SPMA), emiten produsen kertas dan kemasan terkemuka berbasis di Surabaya, siap melangkah maju dengan dua agenda strategis yang ambisius. Perseroan berencana untuk memperluas cakupan bisnisnya ke sektor energi terbarukan dan industri kimia dasar, sekaligus memberikan apresiasi kepada para pemegang saham melalui pembagian dividen saham dari laba tahun buku 2024.
Kedua keputusan penting ini akan dimintakan restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 30 Oktober 2025. Langkah ini menandai era baru bagi SPMA dalam menciptakan nilai tambah berkelanjutan dan memperkuat posisinya di pasar.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis Kamis (25/9/2025), manajemen Suparma menguraikan secara detail rencana diversifikasi bisnis mereka. Penambahan kegiatan usaha ini meliputi pengolahan limbah Fly Ash and Bottom Ash (FABA) menjadi batako, produksi bahan kimia dasar seperti soda kostik (natrium hidroksida), serta pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Strategi ini bukan sekadar ekspansi, melainkan cerminan komitmen SPMA terhadap prinsip ekonomi sirkular. Pemanfaatan limbah FABA yang berasal dari pembangkit listrik internal akan diubah menjadi batako yang diklaim lebih kuat dan tahan retak. Sementara itu, produksi RDF ditargetkan untuk menjadi substitusi batu bara yang efektif bagi industri berintensitas energi tinggi, termasuk sektor pulp dan kertas itu sendiri, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Di ranah kimia dasar, Suparma berencana mendirikan fasilitas produksi natrium hidroksida (NaOH). Senyawa ini esensial untuk mendukung proses pemisahan serat selulosa dalam pembuatan bubur kertas. Untuk memastikan efisiensi dan memperpanjang masa pakai mesin produksi, perusahaan juga akan melakukan impor garam berkualitas tinggi dari Australia, menunjukkan fokus pada operasional yang optimal.
Kajian mendalam oleh Kantor Jasa Penilai Publik Syarif, Endang & Rekan (KJPP MSE) telah mengonfirmasi bahwa seluruh proyek baru ini layak secara teknis dan finansial. Proyek batako diproyeksikan memiliki Net Present Value (NPV) sekitar Rp3,98 miliar. Untuk industri kimia, nilai NPV mencapai Rp49,53 miliar dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 16,43%, dan proyek RDF menunjukkan NPV Rp43,60 miliar dengan IRR yang menarik, yaitu 20,24%. Angka-angka ini menegaskan potensi keuntungan signifikan dari investasi strategis SPMA.
: Grup Salim (IMAS) Resmi Kuasai Indomobil Assemblers Usai Akuisisi Saham Nissan
SPMA Tebar Dividen Saham: Perkuat Modal, Libatkan Investor Ritel
Selain langkah ekspansi bisnis yang progresif, Suparma juga akan meminta persetujuan pemegang saham untuk mengkapitalisasi laba tahun buku 2024 menjadi dividen saham. Aksi korporasi ini berlandaskan pada Peraturan OJK No. 27/POJK.04/2020 tentang Saham Bonus, yang memungkinkan penguatan struktur permodalan perusahaan tanpa harus membebani arus kas operasional.
Rencananya, Perseroan akan membagikan sebanyak-banyaknya 946.227.663 lembar saham baru. Dengan rasio 100 saham lama akan mendapatkan 30 saham baru (100:30), total nilai dividen saham yang dikapitalisasi diperkirakan mencapai Rp378,49 miliar. Pasca aksi ini, jumlah saham beredar SPMA akan melonjak dari 3,15 miliar menjadi sekitar 4,10 miliar lembar, sementara saham yang ditempatkan naik dari 1,26 miliar menjadi 1,64 miliar.
Manajemen Suparma menjelaskan bahwa penambahan jumlah saham beredar secara teoretis dapat menurunkan harga saham, sehingga memperluas akses bagi investor ritel untuk berpartisipasi. Lebih jauh, peningkatan likuiditas di pasar diharapkan mampu membuat harga saham lebih akurat mencerminkan fundamental perusahaan, memberikan gambaran nilai yang lebih transparan dan adil.
: : Inilah Tim Likuidasi Baru Pinjol Investree
Jika restu pemegang saham diperoleh dalam RUPSLB, pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per 11 November 2025 akan menjadi pihak yang berhak menerima dividen saham ini. Pembagian saham baru dijadwalkan terlaksana pada 25 November 2025, dengan masa cum dividen di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 7 November 2025.
Jadwal Penting Pembagian Dividen Saham SPMA
Apabila mendapat persetujuan dari para pemegang saham, berikut adalah rincian jadwal krusial terkait pembagian dividen saham SPMA:
- Tanggal Pencatatan (Recording date): 11 November 2025
- Cum Dividen Saham Pasar Reguler & Negosiasi: 7 November 2025
- Ex Dividen Saham Pasar Reguler & Negosiasi: 10 November 2025
- Distribusi Dividen Saham: 25 November 2025
: : Punya Cadangan Batu Bara 45 Juta Ton, Anak Usaha ITMG Ajukan IUPK 10 Tahun
Suparma Tbk. – TradingView
Ringkasan
PT Suparma Tbk (SPMA) berencana melakukan ekspansi bisnis ke sektor energi terbarukan dan industri kimia dasar. Rencana ini akan diajukan dalam RUPSLB pada 30 Oktober 2025, mencakup pengolahan limbah FABA menjadi batako, produksi bahan kimia dasar seperti soda kostik, dan pengolahan sampah menjadi RDF sebagai bahan bakar alternatif. Kajian KJPP MSE menunjukkan kelayakan teknis dan finansial untuk seluruh proyek baru ini.
Selain ekspansi, SPMA juga akan membagikan dividen saham dari laba tahun buku 2024 dengan rasio 100:30, yaitu 100 saham lama mendapatkan 30 saham baru. Pembagian dividen saham ini bertujuan memperkuat struktur permodalan perusahaan dan memperluas akses bagi investor ritel. Tanggal pencatatan adalah 11 November 2025 dan distribusi dividen saham dijadwalkan pada 25 November 2025.