IHSG Bidik Level 8.000 Lagi: Cermati Saham EXCL, KLBF hingga NCKL

Ifonti.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan pekan lalu, Jumat (22/8/2025), dengan pelemahan. Meski demikian, para analis memproyeksikan potensi penguatan yang signifikan untuk IHSG pada perdagangan pekan depan, dengan target pengujian level krusial 8.025 hingga 8.102.

Pada sesi perdagangan terakhir tersebut, IHSG tercatat terkoreksi sebesar 0,40% dan ditutup di level 7.858, diwarnai tekanan jual yang cukup dominan. Menurut analisis teknikal dari MNC Sekuritas, posisi IHSG saat ini berada dalam bagian dari gelombang [v] dari gelombang 1 dari gelombang (3) pada label hitam.

Proyeksi ini mengindikasikan bahwa IHSG masih memiliki ruang untuk melanjutkan penguatan menuju level 8.025 hingga 8.102. Namun demikian, para investor tetap perlu mewaspadai potensi koreksi jangka pendek yang mungkin terjadi, diperkirakan berada dalam rentang 7.815–7.831, demikian disampaikan dalam riset terbaru pada Minggu (24/8/2025).

Dalam menyikapi pergerakan pasar ke depan, sejumlah saham pilihan telah direkomendasikan oleh para analis untuk perdagangan pekan depan. Di antaranya adalah PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL).

Saham EXCL menunjukkan kinerja positif pada perdagangan terakhir, menguat hingga Rp2.930 per lembar, didorong oleh volume pembelian yang substansial. Analis memprediksi bahwa EXCL saat ini berada pada bagian dari gelombang [iv] dari gelombang 5, mengindikasikan potensi pergerakan selanjutnya.

Untuk EXCL, para analis merekomendasikan strategi buy on weakness pada rentang harga Rp2.810–Rp2.870. Target harga yang ditetapkan berada pada level Rp3.020 dan Rp3.110, dengan titik stop loss di bawah Rp2.780 per lembar untuk memitigasi risiko.

: : Aksi Net Buy Investor Asing di BEI Sepekan Menyusut jadi Rp2,73 Triliun, IHSG Masuk Zona Merah

Sementara itu, saham KLBF meskipun terkoreksi cukup dalam 3,90% ke level Rp1.355 pada perdagangan terakhir, masih menarik perhatian analis. Mereka merekomendasikan buy on weakness di kisaran Rp1.295–Rp1.355, dengan potensi target harga di Rp1.440 dan Rp1.530.

Mengingat adanya tekanan jual yang masih terlihat pada perdagangan sebelumnya, stop loss untuk saham KLBF disarankan berada di area di bawah Rp1.280 per lembar. Analis memproyeksikan posisi KLBF sedang bergerak dalam bagian dari gelombang [v] dari gelombang C dari gelombang (B), menandakan pergerakan teknikal yang penting.

: : IHSG Pekan Ini: Saham DSSA Milik Sinarmas, IMJS Grup Salim, hingga RAJA Milik Happy Hapsoro Paling Boncos

Berbeda dengan KLBF, saham NCKL justru ditutup menguat 2,04% ke level Rp1.000 pada perdagangan sebelumnya, didukung oleh volume pembelian yang solid. Analis merekomendasikan buy on weakness di rentang Rp925–Rp980, dengan menetapkan target harga pada Rp1.025 dan Rp1.085. Untuk mengantisipasi koreksi, titik stop loss disarankan di bawah Rp905 per lembar.

Sebagai rekomendasi penutup, para analis justru menyarankan strategi sell untuk saham PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS). Pada perdagangan terakhir, BTPS terkoreksi 1,72% ke Rp1.430, dengan tekanan jual yang masih mendominasi dan secara teknikal, pergerakannya telah menembus Moving Average 20 (MA20), mengindikasikan sinyal pelemahan.

Proyeksi teknikal menunjukkan bahwa posisi BTPS saat ini berada pada bagian awal dari gelombang C dari gelombang (B), membuatnya rawan melanjutkan koreksi menuju rentang Rp1.215–Rp1.315. Oleh karena itu, strategi sell on strength direkomendasikan untuk saham BTPS pada area Rp1.445–Rp1.465 per lembar.

_________________   

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.