Ifonti.com , JAKARTA — Pasar saham Indonesia diproyeksikan menguat secara signifikan, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menunjukkan tren bullish yang berlanjut hingga akhir 2025. Sejalan dengan optimisme ini, Mirae Asset Sekuritas telah memilih sejumlah saham unggulan dari sektor otomotif, energi, dan teknologi yang patut dicermati investor.
Prospek cerah IHSG ini disampaikan oleh Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Ia menjelaskan bahwa tren penguatan indeks berpotensi terus berlanjut setelah berhasil menembus level krusial 7.911. Dalam skenario paling optimistis, IHSG diprediksi mampu mencapai level 8.246 pada tahun 2025. Bahkan, Nafan melihat potensi jangka panjang yang lebih ambisius, di mana IHSG bisa menyentuh angka 10.500 dalam waktu kurang dari satu dekade, mengindikasikan adanya “secular uptrend” yang kuat, ujarnya kepada Bisnis, Jumat (19/9/2025).
Dukungan terhadap tren kenaikan IHSG ini tidak hanya sebatas proyeksi, melainkan juga diperkuat oleh analisis indikator teknikal. Sinyal positif terlihat jelas dari pergerakan indikator stochastic dan RSI, serta terbentuknya “positive crossover” pada moving average (MA) 20 dan 60. Konfigurasi teknikal ini mengukuhkan pandangan bahwa IHSG kini berada dalam fase penguatan yang solid.
Meskipun demikian, Nafan Aji Gusta tetap mengingatkan investor akan adanya potensi koreksi. Skenario negatif dapat terjadi jika IHSG berbalik arah dan terkoreksi ke level 7.419. Untuk mengantisipasi risiko ini, investor disarankan untuk mengadopsi strategi buy on dip, yaitu membeli saham saat harga turun, serta aktif melakukan akumulasi saham-saham dengan fundamental yang kuat. Disiplin dalam manajemen risiko juga menjadi kunci penting untuk melindungi portofolio investasi.
Selain analisis teknikal, faktor musiman juga memberikan angin segar bagi pasar. Periode kuartal akhir tahun, khususnya bulan Oktober hingga Desember, secara historis menunjukkan tren positif bagi IHSG. Hal ini tercermin dari performa indeks yang cenderung menguat dalam kurun waktu lima tahun terakhir pada periode tersebut, menjadikannya momen yang sering diapresiasi oleh pasar.
: : BRPT, DSSA, hingga TLKM Jadi Pendorong IHSG Tembus Rekor 8.051
Dari perspektif sektoral, Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan indeks saham cyclicals dan properti akan menjadi pendorong utama penguatan. Sementara itu, sektor industri dan teknologi telah lebih dulu memasuki fase leading yang menjanjikan. Adapun sektor keuangan dan nonsiklikal diprediksi akan menunjukkan perbaikan kinerja dalam jangka menengah.
Untuk panduan investasi, Mirae Asset Sekuritas merilis sejumlah rekomendasi saham di luar emiten perbankan besar. Di sektor otomotif, dua nama besar yang direkomendasikan adalah PT Astra International Tbk. (ASII) dengan target harga Rp6.125, serta PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) yang ditargetkan mencapai Rp2.450 per saham.
Beralih ke sektor energi, rekomendasi beli diberikan untuk PT Elnusa Tbk. (ELSA) dengan target harga yang diestimasi mencapai Rp555, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang diproyeksikan mampu tembus Rp2.290 per saham.
Sektor konsumer juga memiliki pilihan menarik dari Mirae Asset. Saham PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) direkomendasikan dengan target harga Rp520 per saham, sementara PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) memiliki target harga Rp650 per saham.
Terakhir, di ranah telekomunikasi, emiten BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) masuk dalam daftar rekomendasi beli, dengan target harga yang ditetapkan sebesar Rp3.620 per saham.
___________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
IHSG diproyeksikan menguat signifikan hingga akhir 2025, berpotensi mencapai level 8.246. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham pilihan dari sektor otomotif (ASII, AUTO), energi (ELSA, PGAS), konsumer (ERAA, SIDO), dan telekomunikasi (TLKM) berdasarkan analisis teknikal dan faktor musiman yang mendukung tren positif IHSG.
Investor disarankan untuk menerapkan strategi buy on dip dan disiplin dalam manajemen risiko guna mengantisipasi potensi koreksi IHSG. Rekomendasi saham mencakup target harga yang telah ditetapkan untuk masing-masing emiten pilihan tersebut. Sektor cyclicals, properti, industri, dan teknologi diproyeksikan menjadi pendorong utama penguatan IHSG.