Daftar Saham Penopang IHSG Awal November 2025: DSSA, BREN & TLKM Paling Moncer

Ifonti.com , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menorehkan kinerja cemerlang sepanjang pekan 3 hingga 7 November 2025. Kenaikan signifikan ini didorong oleh aksi sejumlah saham big caps yang menjadi top leaders penggerak utama indeks, termasuk DSSA, BREN, dan TLKM.

Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) tampil sebagai motor penggerak paling dominan bagi indeks komposit minggu ini. Saham DSSA membukukan kenaikan impresif sebesar 18,24% dalam sepekan, memberikan kontribusi vital hingga 56,57 poin pada pergerakan IHSG.

Tak kalah berperan, posisi kedua saham penopang IHSG diisi oleh emiten energi terbarukan milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN). Saham BREN melonjak 14,99% sepekan dan berkontribusi sebesar 53,27 poin. Selanjutnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), raksasa telekomunikasi plat merah, turut menjadi salah satu saham penggerak IHSG berikutnya dengan penguatan 8,1% sepekan, menyumbang 28,34 poin bagi indeks.

Performa positif IHSG juga ditopang oleh kontribusi saham-saham big caps lainnya. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat 1,76% sepekan, menambahkan 14,03 poin ke IHSG. Disusul oleh PT Astra International Tbk. (ASII) yang turut masuk daftar top leaders dengan sumbangan 11,67 poin.

Selain itu, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) milik Prajogo Pangestu juga menunjukkan performa gemilang, melesat 13,93% sepekan dan berkontribusi 11,66 poin terhadap laju IHSG. Sementara itu, emiten kontraktor batu bara PTRO mencatatkan lonjakan harga saham sebesar 25,74% sepekan, memberikan tambahan 10,89 poin untuk menopang indeks komposit.

Melengkapi daftar saham penggerak IHSG pekan ini, saham COIN melesat 23,81% sepekan, dengan kontribusi 8,85 poin. Di urutan berikutnya, saham BRPT dan MORA masing-masing menguat 4,06% dan 59,6% sepekan, menopang laju indeks komposit dengan sumbangan 8,32 poin dan 5,21 poin.

Berikut Daftar Top Leaders atau Saham Penggerak IHSG Sepekan:

Kode Harga (%) MCFF (Triliun) Kontribusi ke IHSG (Poin)
DSSA 18,24 157,35 56,57
BREN 14,99 175,36 53,27
TLKM 8,10 162,28 28,34
BBCA 1,76 347,99 14,03
ASII 4,47 116,97 11,67
CUAN 13,93 40,93 11,66
PTRO 25,74 22,83 10,89
COIN 23,81 19,75 8,85
BRPT 4,06 91,51 8,32
MORA 59,60 5,99 5,21

Pada periode 3–7 November 2025, IHSG berhasil mencatat peningkatan sebesar 2,83% atau setara dengan 230,71 poin, mengakhiri pekan di level 8.394,59. Pencapaian ini menandai rekor all time high (ATH) baru bagi pasar modal Indonesia, sebuah indikasi kuatnya sentimen positif di kalangan investor.

Kendati demikian, di balik kenaikan indeks yang membanggakan, aktivitas perdagangan saham justru menunjukkan tren penurunan. Rata-rata harian jumlah saham yang diperdagangkan (RTNH) dalam sepekan merosot 14,35%, dari 31.607 saham pada pekan sebelumnya menjadi 27.065 saham. Sejalan dengan itu, rata-rata nilai transaksi harian juga melemah 22,46%, dari Rp22,63 triliun menjadi Rp17,54 triliun. Penurunan serupa terjadi pada rata-rata frekuensi harian, yang berkurang dari 2.322 kali menjadi 2.163 kali.

Secara akumulasi, volume transaksi pasar modal sepanjang pekan mencapai 135,32 miliar saham dengan total 10.816 kali transaksi dan nilai sebesar Rp87,73 triliun. Sejalan dengan kenaikan IHSG, total kapitalisasi pasar saham juga membukukan peningkatan signifikan 2,61%, dari Rp14,86 triliun menjadi Rp15,32 triliun.

Selama periode 3–7 November 2025, IHSG berhasil ditutup menguat pada empat dari lima hari perdagangan. Satu-satunya pelemahan terjadi pada 4 November 2025, ketika indeks komposit terkoreksi tipis 0,40% ke level 8.241,91. Analisis aktivitas investor menunjukkan adanya perubahan komposisi: porsi transaksi investor domestik meningkat dari 67% menjadi 69%, sementara kontribusi investor asing sedikit menurun dari 33% menjadi 31%. Meski demikian, pasar tetap membukukan net buy asing sebesar Rp3,45 triliun, meskipun lebih rendah dibandingkan Rp5,53 triliun pada pekan sebelumnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.