Harga CPO Berjangka Tembus 4.500 Ringgit, Saham STAA, AALI, SSMS Menghijau

Ifonti.com, JAKARTA — Dinamika pasar saham sektor perkebunan kelapa sawit dan produsen minyak sawit mentah (CPO) menunjukkan pergerakan yang beragam, bahkan di tengah lonjakan harga CPO yang berhasil menembus level krusial 4.500 ringgit per ton. Kenaikan signifikan pada harga komoditas ini gagal menyeret seluruh emiten ke zona hijau, menciptakan kontras yang menarik bagi para investor.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Bursa Malaysia, kontrak crude palm oil (CPO) untuk pengiriman Desember 2025 telah berhasil mencapai angka 4.500 ringgit per ton pada Selasa (14/10/2025) pukul 11.00 WIB. Tidak hanya itu, proyeksi harga CPO untuk pengiriman pada bulan Januari 2026 dan Februari 2026 bahkan telah melampaui level tersebut, masing-masing tercatat pada 4.533 ringgit dan 4.537 ringgit per ton, mengindikasikan prospek yang menguntungkan bagi komoditas ini.

Di tengah eforia kenaikan harga CPO tersebut, sejumlah saham emiten kelapa sawit berhasil mencatatkan kinerja positif hingga pukul 11.00 WIB. Saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) memimpin penguatan dengan melonjak 3,51% dan ditutup pada level Rp1.475. Seirama, saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) juga ikut terkerek naik 2,45% ke posisi Rp1.675.

Kinerja apik juga ditunjukkan oleh saham PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) yang naik tipis 0,83% ke level Rp4.840, serta PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) yang menguat 3,66% menjadi Rp170 per saham. Tak ketinggalan, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mengukir kenaikan 1,92% ke Rp7.950, sementara saham PT Gozco Plantations Tbk. (GZCO) menunjukkan performa paling cemerlang dengan melesat 24,44% dan parkir di Rp336 per saham.

Namun, tidak semua emiten sawit mampu menikmati manisnya lonjakan harga CPO. Beberapa saham justru bergerak ke teritori negatif, menunjukkan adanya tekanan jual yang signifikan pada perdagangan hari ini. Penurunan paling drastis dialami oleh dua emiten yang terafiliasi dengan Andi Syamsuddin Arsyad, atau yang dikenal luas sebagai Haji Isam.

Saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) terjun bebas 14,99% ke level Rp6.950, diikuti oleh PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) yang anjlok 9,99% dan berada pada posisi Rp26.575 per saham. Koreksi harga saham juga melanda PT SMART Tbk. (SMAR) yang terkoreksi 1,29% ke Rp4.960, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) turun 1,35% ke Rp1.830, PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) melemah 1,38% ke Rp715, dan saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) turun 1,81% ke level Rp1.630 per saham, menggambarkan sentimen negatif di sebagian pasar.

: Ramalan Harga Emas dari Bank DBS Usai Sentuh Rekor US$4.156 per Ons

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.