IHSG Dibuka Menguat, Saham BUMI, GOTO hingga BBCA ke Zona Hijau

Ifonti.com , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa impresif dengan membuka perdagangan di zona hijau pada Rabu, 12 November 2025. Sejumlah saham unggulan seperti BUMI, GOTO, dan BBCA tercatat menguat signifikan pada sesi pagi ini, memberikan sentimen positif bagi pasar modal Indonesia.

Berdasarkan data terkini dari RTI Infokom, tepat pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat 0,25% ke posisi 8.392,28. Pergerakan awal indeks sempat berada dalam rentang 8.379 hingga 8.397, mencerminkan volatilitas yang terjadi sesaat setelah pembukaan. Secara keseluruhan, kinerja pasar menunjukkan optimisme dengan 274 saham menguat, sementara 151 saham melemah, dan 202 saham lainnya bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG pun terpantau solid di angka Rp15.308 triliun.

: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 12 November 2025

Salah satu saham yang mencuri perhatian pagi ini adalah PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), yang berhasil melonjak 3,03% ke level Rp204 per saham. Tidak kalah menarik, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga menunjukkan kinerja gemilang dengan kenaikan 4,48%, mencapai harga Rp70 per saham. Volume perdagangan GOTO tercatat sangat aktif, melibatkan 691 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp47,7 miliar.

: : Intip Sektor Saham Andalan Analis Kala IHSG Rajin Cetak Rekor

Selain saham-saham tersebut, raksasa perbankan dari Grup Djarum, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), turut berkontribusi dalam penguatan IHSG dengan naik 0,30% ke level Rp8.425 per saham. Beberapa saham lainnya juga menunjukkan tren positif, di antaranya BMRI yang menguat 0,64% ke level Rp4.710, BRMS naik 1,51% ke level Rp1.010, dan TOBA yang perkasa dengan kenaikan 1,66% menuju Rp920 per saham.

: : Saham Emiten Grup Bakrie BUMI, VKTR, DEWA Kinclong Saat IHSG Parkir di Zona Merah

Meskipun demikian, Tim Riset Phintraco Sekuritas memberikan pandangan yang lebih berhati-hati. Mereka memperkirakan IHSG berpotensi mengalami koreksi pada hari ini, dengan kemungkinan menguji level 8.300. Analisis teknikal menunjukkan indikator Stochastic RSI telah membentuk Death Cross di area overbought. Selain itu, peningkatan volume jual yang didukung oleh garis A/D mengindikasikan adanya distribusi di pasar.

Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh data ekonomi domestik dan global. Penjualan ritel domestik dilaporkan tumbuh positif sebesar 3,7% secara tahunan (YoY) pada September, meningkat dari 3,5% YoY di Agustus 2025, menandai pertumbuhan beruntun selama enam bulan. Sementara itu, penjualan mobil domestik pada Oktober 2025 tercatat turun 4,4% YoY, sebuah perbaikan dibandingkan penurunan 15,1% YoY di September 2025. Meskipun ini merupakan penurunan selama enam bulan berturut-turut, laju perlambatan penurunan dan volume penjualan yang mencapai level tertinggi sejak Desember 2024 memberikan secercah harapan. Dari kancah global, sentimen positif masih berasal dari ekspektasi akan berakhirnya penutupan pemerintahan (government shutdown) di Amerika Serikat.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.