Saham Lapis Dua Ungguli Bluechip: Rekomendasi MEDC, PTRO, dan Lainnya!

Dunia investasi Tanah Air tengah diwarnai fenomena menarik: saham lapis dua yang tergabung dalam indeks Small Medium Cap (IDXSMC-LIQ) secara mengejutkan berhasil mencuri perhatian pelaku pasar sepanjang tahun ini. Dengan performa gemilang, saham-saham ini tak hanya bersinar, bahkan mampu mengungguli raksasa bluechip yang selama ini menjadi primadona di indeks LQ45 dan IDX30.

Menurut Ekky Topan, seorang Investment Analyst dari Infovesta Utama, keberhasilan ini bukan tanpa alasan. Saham-saham konstituen dalam indeks IDXSMC-LIQ, seperti MEDC dan PTRO, menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dengan tingkat valuasi yang relatif lebih menarik dan terjangkau bagi investor.

Situasi ini semakin diperkuat dengan tren keluarnya dana investor asing dari saham-saham first liner atau bluechip sepanjang periode 2024–2025. Kondisi ini menjadikan saham-saham lapis dua sebagai alternatif investasi yang sangat menjanjikan, baik bagi investor domestik maupun asing. Mengingat kepemilikan asingnya yang cenderung kecil, saham-saham ini lebih resilien terhadap gejolak dan tekanan jual dari pasar global.

Melihat ke depan, Ekky Topan optimis bahwa potensi pertumbuhan indeks IDXSMC-LIQ pada tahun depan masih sangat luas. Hal ini didorong oleh semakin banyaknya proyek ekspansi dari emiten-emiten anggota indeks yang diproyeksikan mulai memasuki fase monetisasi, yang berarti mulai menghasilkan pendapatan signifikan bagi perusahaan.

Dalam memberikan rekomendasi saham, Ekky secara khusus menyoroti PT Medco Energi Tbk. (MEDC). Saham perusahaan energi ini telah menunjukkan performa impresif, melonjak 11,82% sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Jumat, 12 September 2025.

MEDC dinilai tetap menarik berkat prospek pertumbuhan volume pasca-akuisisi Blok Corridor yang strategis. Potensinya semakin ditopang oleh stabilitas harga minyak global serta langkah proaktif perusahaan dalam berekspansi ke sektor energi terbarukan. Untuk jangka panjang, Ekky memasang target harga saham MEDC di kisaran Rp1.500–Rp1.600.

Selanjutnya, PT Petrosea Tbk. (PTRO), emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu, menjadi rekomendasi kedua. Harga saham PTRO telah melesat luar biasa, mencatatkan kenaikan 40,09% sejak awal tahun. Momentum positif ini utamanya didorong oleh akuisisi Grup Hafar yang berhasil membuka gerbang pasar baru di sektor minyak dan gas (migas), sekaligus sejalan dengan strategi perseroan untuk mengurangi ketergantungan pada bisnis batu bara.

Ekky percaya bahwa PTRO masih memiliki ruang yang signifikan untuk re-rating valuasi. Ia memproyeksikan target jangka panjang untuk saham ini berada di rentang Rp4.700–Rp5.000.

Tak ketinggalan, Ekky juga merekomendasikan saham PT Harum Energy Tbk. (HRUM). Emiten milik konglomerat Kiki Barki ini mendapatkan katalis positif berkat langkah proaktif perseroan dalam melakukan diversifikasi bisnis ke sektor nikel dan ekspansi agresif pada lini downstream.

Perubahan fundamental arah bisnis ini diharapkan akan secara signifikan memperluas basis pendapatan perusahaan serta meningkatkan valuasi HRUM di masa mendatang. Untuk saham HRUM, target jangka panjang yang dipasang Ekky berada di kisaran Rp1.400–Rp1.500.

Selain ketiga emiten tersebut, Ekky menambahkan bahwa sejumlah saham lain dalam indeks IDXSMC-LIQ juga menunjukkan sinyal positif. Emiten-emiten seperti ESSA, SMRA, SMGR, JPFA, dan CTRA, memiliki indikator teknikal dan fundamental yang menjanjikan untuk melanjutkan penguatan dalam jangka menengah ke depan.

Menariknya, sejumlah emiten konstituen IDXSMC-LIQ memang tengah gencar bersiap melakukan ekspansi bisnis. Selain MEDC dan PTRO yang sudah disebut, ada pula PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS). Rencana strategis ini selaras dengan ekspektasi adanya pertumbuhan kinerja fundamental yang solid di masa mendatang.

Mengutip data dari Bloomberg Terminal, konsensus analis mengestimasi bahwa pendapatan PGAS pada tahun ini akan mengalami pertumbuhan tipis sebesar 0,25% dibandingkan 2024, mencapai US$3,79 miliar. Proyeksi ini berlanjut positif, dengan pendapatan perseroan ditaksir tumbuh 2,27% menjadi US$3,88 miliar pada 2026.

Namun, dari sisi bottom line, laba bersih PGAS tahun ini diproyeksi sedikit terpangkas 3,12% menjadi US$328,82 juta. Meskipun demikian, tren positif diperkirakan kembali pada 2026, dengan pertumbuhan 2,14% menjadi US$335,87 juta. Sebanyak 10 dari 24 analis merekomendasikan ‘beli’ untuk PGAS, dengan target harga Rp1.785,76 dalam 12 bulan ke depan, mencerminkan potensi return sebesar 1,5%.

Beralih ke MEDC, konsensus analis memproyeksikan pendapatan perusahaan ini pada tahun ini akan terkoreksi 6,40% menjadi US$2,24 miliar. Namun, pertumbuhan positif kembali diantisipasi pada 2026, dengan proyeksi kenaikan 4,90% menjadi US$2,35 miliar.

Sementara itu, laba bersih disesuaikan (net income ADJ) MEDC tahun ini diestimasi terpangkas cukup dalam sebesar 48,87% menjadi US$172,92 juta. Kabar baiknya, 2026 diproyeksikan menjadi tahun pemulihan signifikan dengan pertumbuhan laba yang melesat 63,35% mencapai US$282,46 juta. Dengan prospek tersebut, tidak mengherankan jika mayoritas, yakni 18 dari 19 analis, merekomendasikan ‘beli’ untuk saham MEDC, dengan target harga Rp1.673. Angka ini mencerminkan potensi return fantastis sebesar 35,5% dalam 12 bulan ke depan.

Adapun untuk PTRO, konsensus analis memproyeksikan pendapatan perseroan akan tumbuh impresif 12,77% tahun ini, mencapai US$779 juta. Meskipun laju pertumbuhan melambat, pendapatan tetap diproyeksikan naik 6,80% menjadi US$832 juta pada 2026.

Dari sisi laba bersih disesuaikan PTRO, diperkirakan akan terpangkas 38,14% menjadi US$6 juta pada tahun ini. Namun, optimisme kembali menyelimuti 2026, dengan proyeksi lonjakan laba bersih hingga 200% menjadi US$18 juta. Seluruh 5 analis yang menyoroti PTRO sepakat memberikan rekomendasi ‘beli’, dengan target harga ambisius di Rp6.000. Angka ini merefleksikan potensi return yang sangat menggiurkan, mencapai 52,7%.

Disclaimer: Artikel ini disajikan sebagai informasi dan analisis pasar, tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual instrumen investasi apa pun. Setiap keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Penulis dan penerbit tidak bertanggung jawab atas segala potensi kerugian atau keuntungan yang mungkin timbul dari keputusan investasi yang diambil berdasarkan informasi ini.

Ringkasan

Saham lapis dua yang tergabung dalam indeks Small Medium Cap (IDXSMC-LIQ) mengungguli saham bluechip di indeks LQ45 dan IDX30. Menurut analis Infovesta Utama, Ekky Topan, saham seperti MEDC dan PTRO menawarkan potensi pertumbuhan lebih tinggi dengan valuasi yang menarik. Hal ini diperkuat dengan tren keluarnya dana investor asing dari saham bluechip.

Ekky Topan merekomendasikan MEDC, PTRO, dan HRUM dengan target harga masing-masing Rp1.500-Rp1.600, Rp4.700-Rp5.000, dan Rp1.400-Rp1.500. Konsensus analis juga memberikan proyeksi pendapatan dan laba bersih untuk PGAS, MEDC, dan PTRO, dengan mayoritas merekomendasikan ‘beli’ dan potensi return yang menjanjikan.