Saham Rekomendasi Indo Premier Hari Ini (10/11), Ada BBCA Hingga TLKM Cs

Ifonti.com , JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (ISHG) kembali mencetak rekor tertinggi (all time high) baru di level 8.394 pada Jumat (7/11/2205). Usai menutup pekan dengan rekor tertinggi, sejumlah saham seperti BBCA dan TLKM masuk dalam daftar rekomendasi analis.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Hari Rachmansyah mencatat dana asing mengalir dominan ke sektor perbankan dan telekomunikasi. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatat akumulasi terbesar, senilai Rp1,2 triliun yang diikuti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan Rp814 miliar sepanjang pekan lalu.

“Sentimen rebalancing indeks MSCI menjadi salah satu pendorong utama masuknya dana asing, selain fundamental ekonomi domestik yang tetap solid,” tandas Hari, Senin (10/11/2025).

: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini Senin, 10 November 2025

Sedangkan untuk pekan ini, 10-14 November 2025, Hari memprediksi IHSG akan memasuki fase konsolidasi dengan pergerakan sideways di kisaran support 8.260 dan resistance 8.620.

Dari global, dia melihat pasar akan bergerak hati-hati menyusul ketidakpastian arah kebijakan The Fed dan rilis data ekonomi AS. Di domestik, pelaku pasar akan mencermati kebijakan pemerintah terkait pengawasan rokok ilegal dan cukai hasil tembakau yang dapat memengaruhi sektor konsumer.

Pada pekan ini juga, pasar saham mendapatkan katalis baru berupa rumor IPO Superbank yang menurut Hari dikabarkan akan berlangsung November, serta isu merger dua perusahaan jasa transportasi online, GRAB dan GOTO yang melibatkan Danantara sebagai pihak strategis.

Elang Mahkota Teknologi Tbk. – TradingView

Menurutnya, isu tersebut berpotensi menjadi penggerak pasar positif, terutama untuk sektor teknologi dan finansial digital.

Dengan perkembangan pasar tersebut, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan trader mengadopsi strategi buy on weakness dengan fokus pada tiga sektor defensif, yakni perbankan yang masih menarik akumulasi asing dengan fundamental solid, konsumsi yang didukung daya beli masyarakat yang stabil, dan infrastruktur yang mendapat sorotan seiring program pemerintah

: : Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini Senin, 10 November 2025

“Sementara itu investor sebaiknya fokus pada saham berfundamental kuat sambil mencermati perkembangan sentimen makro dan global,” saran Hari.

Berikut adalah rekomendasi saham pilihan IPOT untuk perdagangan pekan ini;

1. Buy BBCA 

Entry: Rp8.675 

Target Price (TP): Rp9.175

Stop Loss (SL): Rp8.450 

Hari menjelaskan bahwa sepanjang sepekan terakhir, BBCA mencatat akumulasi asing sebesar Rp1,2 triliun, menunjukkan minat beli yang kuat dari investor asing. 

“Secara teknikal, pergerakan harga BBCA masih bertahan di atas dynamic support EMA-5, menandakan tren penguatan masih terjaga dan membuka peluang kelanjutan uptrend pada pekan depan, terutama jika volume beli asing terus berlanjut,” ujarnya.

2. Buy TLKM

Entry: Rp3.470

TP: Rp3.860 

SL: Rp3.390

Sepanjang sepekan terakhir, TLKM tercatat masih diakumulasi asing senilai Rp814 miliar, menandakan kepercayaan investor terhadap prospek emiten telekomunikasi ini masih kuat. 

Secara teknikal, TLKM tetap bergerak dalam tren naik dengan harga yang bertahan di atas dynamic support EMA-5, sehingga selama pola uptrend ini terjaga, potensi penguatan TLKM di pekan depan masih terbuka lebar.

3. Buy EMTK

Entry: Rp1.275 

TP: Rp1.510

SL: Rp1.125

Hari mengatakan bahwa EMTK melanjutkan tren penguatan dengan konfirmasi volume besar pada perdagangan Jumat lalu, mengindikasikan momentum beli yang solid. 

Menurutnya potensi kenaikan masih terbuka di pekan ini, didukung sentimen positif dari masuknya EMTK ke dalam indeks LQ45 serta rumor IPO anak usahanya, Superbank, yang dikabarkan akan berlangsung pada November ini.

4. Buy Obligasi PBS38 dan PBS3

Selain saham, Hari juga turut merekomendasikan obligasi tersebut.  Dia menyarankan bagi investor yang ingin memperoleh imbal hasil maksimal, seri PBS38 dengan yield to maturity (YTM) 6,66% dapat menjadi pilihan utama karena menawarkan return kompetitif dengan tenor panjang. 

“Sementara itu, untuk investor yang lebih mengutamakan fleksibilitas dengan tenor jangka pendek, seri PBS3 dengan YTM 4,58% tetap memberikan peluang menarik,” tandasnya.

____

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.