BI Rate Statis, Apindo: Ini Konsekuensi untuk Dunia Usaha!

Ifonti.com , JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan perkiraan dampak keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 4,75% terhadap dunia usaha.

Ketua Bidang Hubungan Antarlembaga Apindo Sarman Simanjorang mengaitkan kebijakan tersebut dengan kucuran dana Rp200 triliun ke bank milik negara (Himbara) beberapa waktu lalu. Menurutnya, suku bunga rendah tetap menjadi daya tarik agar dana tersebut mengalir ke pelaku usaha.

“Keputusan BI yang tetap mempertahankan BI rate 4,75% tentu dalam kerangka agar dana Rp200 triliun itu berputar di tengah-tengah masyarakat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian, kebijakan ini sudah tepat,” kata Sarman kepada Bisnis, Rabu (19/11/2025).

: BI Rate Tetap 4,75%, Ekonom Bicara Peluang Pemangkasan Bunga Acuan ke Depan

Menurutnya, bank-bank Himbara akan memutar otak agar dana tersebut tersalurkan. Terkait apakah dana tersebut akan terserap penuh, pihaknya masih menunggu informasi hingga akhir tahun ini.

Ketika ditanya perihal peluang ekspansi usaha, Sarman menyatakan bahwa hal tersebut kembali pada situasi dan kondisi pasar, khususnya aspek daya beli masyarakat.

: : BI Fokus Stabilitas Rupiah, Ruang Pemangkasan BI Rate Tertutup?

Dia menjelaskan bahwa ekspansi usaha dan permintaan kredit sektor riil akan disesuaikan dengan permintaan pasar. Pengusaha disebutnya akan agresif melakukan ekspansi bilamana produktivitas terkerek naik, dan akan cenderung menunggu apabila terjadi sebaliknya.

“Karena jika mengajukan kredit, ketika dicairkan, maka saat itu juga argo bunga akan berjalan. Tentu pengusaha akan memiliki hitung-hitungan yang sangat matang,” terang Sarman.

: : IHSG Hari Ini (19/11) Naik ke 8.406 Usai BI Rate Ditahan 4,75%

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa suku bunga 4,75% ditetapkan dengan memperhatikan sejumlah indikator perekonomian baik global maupun domestik, termasuk perkembangan kredit di sektor perbankan.

Selain menahan BI rate, bank sentral juga tetap mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 3,75% dan suku bunga Lending Facility 5,5%.

“Berdasarkan assessment tersebut, rapat dewan gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI rate 4,75%,” ujar Perry, Rabu (19/11/2025).