Suspensi Dibuka, Saham VKTR Teknologi (VKTR) Milik Grup Bakrie Langsung Merah

Ifonti.com, JAKARTA — Pergerakan saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) menunjukkan tren melemah setelah suspensinya secara resmi dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 1 Oktober 2025. Emiten kendaraan listrik dari Grup Bakrie ini terpantau turun 2,59% ke level Rp226 per saham pada awal perdagangan sesi I.

Menurut data dari RTI Business, harga saham VKTR anjlok 6 poin atau 2,59% menjadi Rp226 per lembar hingga pukul 09.35 WIB. Saham VKTR hari ini bergerak dalam rentang harga Rp224 hingga Rp236 per lembar. Performa jangka panjangnya cukup impresif, dengan lonjakan mencapai 101,79% dalam sebulan terakhir, dan kenaikan sebesar 75,19% sepanjang tahun berjalan 2025. Volume perdagangan hari ini mencapai 23,78 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp5,43 miliar, membawa kapitalisasi pasar VKTR pada angka Rp9,89 triliun.

: Laba Semester I/2025 Anjlok 68%, Bos VKTR Ungkap Penyebabnya

Pembukaan suspensi perdagangan saham VKTR ini dilakukan BEI berdasarkan Pengumuman Bursa Peng-UPT-00256/BEI.WAS/09-2025 yang diterbitkan pada 29 September 2025. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan bahwa suspensi atas perdagangan saham VKTR di pasar reguler dan pasar tunai akan dibuka kembali mulai perdagangan sesi I pada Rabu, 1 Oktober 2025.

: : Grup Bakrie VKTR Sambut Positif Rencana Pemberian Insentif Pengusaha Truk Listrik

Sebelumnya, BEI sempat melakukan suspensi perdagangan saham VKTR pada 30 September 2025. Tindakan ini diambil menyusul terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham VKTR. “Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham VKTR pada tanggal 30 September 2025,” demikian bunyi pengumuman bursa pada Senin, 29 September 2025.

Kinerja VKTR Semester I/2025

Dari sisi kinerja keuangan, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) mencatatkan penurunan laba bersih yang signifikan meskipun terjadi peningkatan penjualan pada semester I/2025. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, penjualan neto VKTR tercatat sebesar Rp414,03 miliar, naik 1,23% dibandingkan penjualan bersih Rp408,99 miliar pada semester I/2024.

Di periode yang sama, VKTR membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp334,9 miliar, beban usaha Rp78,32 miliar, dan beban keuangan Rp5,44 miliar. Hal ini berujung pada penurunan laba neto yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk VKTR secara tajam, yakni sebesar 68,68% secara tahunan (year-on-year/YoY), dari Rp15,11 miliar menjadi hanya Rp4,73 miliar.

Manajemen perseroan menjelaskan bahwa pertumbuhan pendapatan terjadi di tengah kondisi pasar otomotif nasional yang belum membaik. Sementara itu, penyusutan laba bersih utamanya disebabkan oleh masih terbatasnya penjualan kendaraan listrik pada paruh pertama tahun ini. Sebagian besar pengiriman unit kendaraan listrik, menurut VKTR, dijadwalkan akan terealisasi pada semester II/2025.

Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono, dalam keterangan resminya pada Rabu, 30 Juli 2025, menyatakan, “Kami percaya bahwa penguatan kehadiran perseroan di sektor KLBB Indonesia bukan hanya langkah bisnis, tetapi juga bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan solusi berkelanjutan.” Gilarsi menambahkan, dengan tetap menjaga kelincahan (agile) dan responsif terhadap perubahan, VKTR siap untuk tumbuh bersama pasar yang terus berkembang, seiring dengan arah diversifikasi produk di masa depan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.