JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri pekan perdagangan 11 hingga 15 Agustus 2025 di zona hijau. Indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini melonjak signifikan sebesar 4,84% ke level 7.898,37. Kinerja positif ini turut mendorong kenaikan kapitalisasi pasar Bursa yang kini mencapai Rp14.247 triliun.
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, mengonfirmasi penguatan IHSG yang membanggakan ini. Ia menyatakan bahwa selama sepekan, IHSG berhasil naik dari posisi 7.533,38 pada pekan sebelumnya menjadi 7.898,37. Lebih dari itu, indeks komposit ini bahkan sempat menorehkan sejarah baru dengan menyentuh rekor all time high (ATH) intraday di level 8.017,06 sebelum akhirnya ditutup pada posisi 7.898,37.
Bersamaan dengan penguatan IHSG, kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 5,11%, naik dari Rp13.555 triliun menjadi Rp14.247 triliun. Aktivitas perdagangan juga menunjukkan gairah yang meningkat, terlihat dari rata-rata volume transaksi harian Bursa yang melonjak 19,55% menjadi 35,88 miliar lembar, dari sebelumnya 30,01 miliar lembar pada penutupan pekan lalu.
Kautsar Primadi Nurahmad lebih lanjut menjelaskan bahwa peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI, yang melesat 24,86% menjadi Rp21,32 triliun dari Rp17,07 triliun pada pekan sebelumnya. Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa juga mengalami kenaikan 5,87% menjadi 2,08 juta kali transaksi dari 1,96 juta kali transaksi di pekan sebelumnya.
Menjelang penutupan pekan, tepatnya pada Jumat (15/8/2025), investor asing mencatatkan nilai beli bersih (net buy) sebesar Rp1,31 triliun. Namun, perlu dicatat bahwa sepanjang tahun 2025, arus modal asing di pasar saham Indonesia masih menunjukkan nilai jual bersih (net sell) yang cukup besar, mencapai Rp55,18 triliun.
IHSG Sentuh 8.000 saat Pidato Kenegaraan Prabowo
Secara dramatis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus level psikologis 8.000 saat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan DPR/MPR pada Jumat (15/8/2025). Momen bersejarah ini sempat memicu euforia di pasar. Namun, kenaikan tersebut tidak bertahan lama dan IHSG akhirnya ditutup melemah pada perdagangan hari itu.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada penutupan Jumat (15/8) melemah tipis 0,41% ke level 7.898,37. Meskipun sempat menyentuh rekor all time high intraday di 8.017,17, pergerakan IHSG sepanjang hari berada di rentang 7.898,37–8.017,17.
Menanggapi lonjakan yang kemudian terkoreksi, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menilai bahwa fenomena tersebut lebih dipicu oleh sentimen sesaat. Ia menjelaskan bahwa pergerakan sentimen di pasar memang sangat cepat. “Sebelumnya kan sebenarnya sentimen-sentimen positif kan sudah dibangun. Saya pikir target 8 ribu itu kita sering melihat di beberapa postingan,” ujar Yusuf kepada Bisnis, Jumat (15/8/2025).
Kendati demikian, Yusuf menekankan bahwa pasar pada akhirnya akan kembali menilai realitas berdasarkan kondisi fundamental, serta konfigurasi pendapatan dan belanja negara. “Jadi market itu kan nggak bisa dibohongin. Artinya dia bisa akan terkoreksi sendiri,” pungkas Yusuf, mengindikasikan bahwa fundamental ekonomi tetap menjadi penentu jangka panjang bagi pergerakan pasar saham.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.